Lompat ke isi

Antibodi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up, typos fixed: respon → respons (2) using AWB
RianHS (bicara | kontrib)
Hasil terjemahan dari en.wp
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Antibody.svg|jmpl|255px|Tiap antibodi mengikat pada antigen spesifik.]]
[[Berkas:Antibody.svg|jmpl|255px|Tiap antibodi mengikat [[antigen]] spesifik, dengan interaksi yang dianalogikan dengan gembok dan kunci.]]
'''Antibodi''' (disingkat '''Ab'''), juga dikenal sebagai '''imunoglobulin''' (disingkat '''Ig'''),<ref name="Rhoades">{{Cite book|vauthors=Rhoades RA, Pflanzer RG|year=2002|url=https://archive.org/details/humanphysiologyw00rodn/page/584|title=Human Physiology|publisher=Thomson Learning|isbn=978-0-534-42174-8|edition=5th|page=[https://archive.org/details/humanphysiologyw00rodn/page/584 584]|url-access=registration}}</ref> adalah [[protein]] berbesar berbentuk huruf Y yang digunakan oleh [[sistem imun]] untuk mengidentifikasi dan menetralkan benda asing seperti [[bakteri]] dan [[virus]] [[patogen]]. Antibodi mengenali molekul unik milik patogen, yang disebut [[antigen]].<ref name="Janeway5">{{Cite book|last=Janeway|first=Charles|year=2001|url=https://archive.org/details/immunobiology00char|title=Immunobiology|publisher=Garland Publishing|isbn=978-0-8153-3642-6|edition=5th|url-access=registration}}</ref><ref name="pmid8450761">{{Cite journal|date=January 1993|title=Phylogenetic diversification of immunoglobulin genes and the antibody repertoire|journal=Molecular Biology and Evolution|volume=10|issue=1|pages=60–72|doi=10.1093/oxfordjournals.molbev.a040000|pmid=8450761|vauthors=Litman GW, Rast JP, Shamblott MJ, Haire RN, Hulst M, Roess W, Litman RT, Hinds-Frey KR, Zilch A, Amemiya CT}}</ref> Setiap ujung "Y" dari antibodi berisi [[paratop]] (dianalogikan dengan gembok) yang spesifik untuk satu [[epitop]] tertentu (dianalogikan dengan kunci) pada antigen, yang memungkinkan kedua struktur ini berikatan secara presisi. Dengan menggunakan mekanisme pengikatan ini, antibodi dapat menandai [[mikroorganisme]] atau sel yang terinfeksi untuk diserang oleh komponen sistem imun lainnya atau dapat menetralkannya secara langsung (misalnya dengan memblokir bagian dari virus yang penting untuk invasi).
'''Antibodi''' ({{lang-en|antibody, gamma globulin}}) adalah [[glikoprotein]] dengan struktur tertentu yang disekresikan oleh sel B<ref>{{cite web| url = http://www.ncbi.nlm.nih.gov/bookshelf/br.fcgi?book=imm&part=A322| title = Immunobiology, chapter 3. The structure of a typical antibody molecule| work = Charles A. Janeway, et al.}}</ref> yang telah teraktivasi menjadi [[sel plasma]],<ref>{{cite web
| url = http://www.drkaslow.com/html/proteins_-_albumin__globulins_.html| title = Serum protein| accessdate = 2010-02-20| work = Jeremy E. Kaslow}}</ref> sebagai respons dari [[antigen]] tertentu dan reaktif terhadap antigen tersebut.<ref name="ccbcmd adaptive 1">{{cite web| url = http://student.ccbcmd.edu/courses/bio141/lecguide/unit5/humoral/5classes/5classes.html| title = The adaptive immune system}}</ref> Secara sederhana, antibodi adalah zat yang terbentuk dalam darah untuk menghancurkan bakteri atau virus, atau untuk memusnahkan racun yang dihasilkan oleh suatu bakteri. Sistem [[imunitas]] [[manusia]] ditentukan oleh kemampuan [[tubuh]] untuk memproduksi antibodi untuk melawan [[antigen]]. Antibodi dapat ditemukan pada [[darah]] atau [[kelenjar]] [[tubuh]] [[vertebrata]] lainnya, dan digunakan oleh [[Imunitas|sistem kekebalan tubuh]] untuk mengidentifikasikan dan menetralisasikan benda asing seperti [[bakteri]] dan [[virus]]. [[Molekul]] antibodi beredar di dalam [[pembuluh darah]] dan memasuki [[jaringan]] [[tubuh]] melalui proses [[peradangan]].<ref name="ccbcmd adaptive 1"/> Mereka terbuat dari sedikit struktur dasar yang disebut ''rantai''. Tiap antibodi memiliki dua [[rantai berat]] besar dan dua [[rantai ringan]].<ref>{{cite web| url= http://www.ncbi.nlm.nih.gov/bookshelf/br.fcgi?book=imm&part=A322&rendertype=figure&id=A326| title= Immunobiology, figure 3.2 Immunoglobulin molecules are composed of two types of protein chain: heavy chains and light chains | work= Charles A. Janeway, et al.}}</ref>


Untuk memungkinkan sistem imun mengenali jutaan antigen yang berbeda, situs pengikatan antigen di kedua ujung antibodi juga memiliki variasi yang sama banyaknya. Sementara itu, bagian antibodi sisanya relatif konstan. Antibodi punya beberapa varian yang menentukan ''kelas'' atau ''isotipe antibodi'', yaitu [[Antibodi A|IgA]], [[Antibodi D|IgD]], [[Antibodi E|IgE]], [[Antibodi G|IgG]], atau [[Antibodi M|IgM]]. Di batang tubuh antibodi yang relatif konstan, terdapat situs yang terlibat dalam interaksi dengan komponen sistem imun lainnya. Oleh karena itu, pembagian kelas tersebut menentukan fungsi yang dipicu oleh antibodi setelah mengikat antigen, selain perbedaan karakteristik struktural. Perbedaan kelas antibodi juga memengaruhi perbedaan tempat mereka dilepaskan di dalam tubuh dan pada tahapan respons imun apa.
Terdapat beberapa tipe berbeda dari rantai berat antibodi, dan beberapa tipe antibodi yang berbeda, yang dimasukan ke dalam kelas atau isotipe yang berbeda berdasarkan pada tiap rantai berat. Lima kelas antibodi yang berbeda diketahui berada pada tubuh mamalia dan memainkan peran yang berbeda dan menolong mengarahkan respons imun yang tepat untuk tiap tipe benda asing berlainan yang masuk ke dalam tubuh,<ref>

Market E, Papavasiliou FN. 2003, V(D)J recombination and the evolution of the adaptive immune system. ''PLoS Biol.'' (1):E16.
Bersama dengan [[Sel T|sel B]] dan [[sel T]], antibodi merupakan bagian terpenting dari [[sistem imun adaptif]]. Mereka hadir dalam dua bentuk: melekat pada sel B atau dalam bentuk terlarut dalam [[cairan ekstraseluler]] seperti [[plasma darah]]. Awalnya, antibodi menempel ke permukaan sel B – mereka disebut sebagai [[Reseptor sel B.|reseptor sel B]] (BCR). Setelah antigen berikatan dengan BCR, sel B teraktivasi untuk berkembang biak dan berdiferensiasi menjadi [[sel plasma]] (yang mensekresikan antibodi-yang-dapat-larut dengan paratop yang sama) atau menjadi [[sel B memori]] (yang bertahan di dalam tubuh untuk mengaktifkan kekebalan jangka panjang terhadap antigen).<ref name="pmid17337763">{{Cite journal|year=2006|title=From B cell to plasma cell: regulation of V(D)J recombination and antibody secretion|journal=Immunologic Research|volume=36|issue=1–3|pages=27–32|doi=10.1385/IR:36:1:27|pmid=17337763|vauthors=Borghesi L, Milcarek C}}</ref> Antibodi yang larut dilepaskan ke dalam [[darah]] dan [[cairan ekstraseluler]], serta banyak [[sekresi]]. Karena cairan juga disebut sebagai [[Humoralisme|humor]], imunitas yang dimediasi oleh antibodi kadang-kadang dikenal sebagai, atau dianggap sebagai bagian dari, [[imunitas humoral]].<ref name="Pier">{{Cite book|vauthors=Pier GB, Lyczak JB, Wetzler LM|year=2004|title=Immunology, Infection, and Immunity|publisher=ASM Press|isbn=978-1-55581-246-1}}</ref> Unit berbentuk Y dapat berdiri sendiri sebagai [[monomer]] atau terangkai dalam kompleks molekul yang terdiri dari dua hingga lima unit.
</ref> yaitu: [[Antibodi G|IgG]], [[Antibodi M|IgM]], [[Antibodi A|IgA]], [[Antibodi D|IgD]] dan [[Antibodi E|IgE]].

Antibodi merupakan [[glikoprotein]] yang termasuk dalam [[superfamili imunoglobulin]]. Istilah antibodi dan imunoglobulin sering digunakan secara bergantian,<ref name="Rhoades2">{{Cite book|vauthors=Rhoades RA, Pflanzer RG|year=2002|url=https://archive.org/details/humanphysiologyw00rodn/page/584|title=Human Physiology|publisher=Thomson Learning|isbn=978-0-534-42174-8|edition=5th|page=[https://archive.org/details/humanphysiologyw00rodn/page/584 584]|url-access=registration}}</ref> meskipun istilah 'antibodi' kadang-kadang digunakan untuk bentuk yang disekresikan dan larut, dengan kata lain, tidak termasuk reseptor sel B.<ref>{{Cite web|title=MeSH Browser – Immunoglobulins|url=https://meshb.nlm.nih.gov/record/ui?ui=D007136|website=meshb.nlm.nih.gov|access-date=2020-10-25}}</ref>

== Kelas ==
Antibodi memiliki berbagai variasi yang dikenal sebagai ''[[Isotipe (imunologi)|isotipe]]'' atau ''kelas''. Pada mamalia [[Eutheria|berplasenta]], terdapat lima kelas antibodi yang dikenal sebagai IgA, IgD, IgE, IgG, dan IgM, yang selanjutnya dibagi lagi menjadi subkelas seperti IgA1, IgA2. Awalan "Ig" adalah singkatan dari ''imunoglobulin'', sedangkan sufiks menunjukkan jenis rantai berat yang dikandung antibodi: jenis rantai berat α (alfa), γ (gamma), δ (delta), ε (epsilon), dan μ (mu) yang merupakan dasar penamaan bagi IgA, IgG, IgD, IgE, dan IgM. Ciri khas setiap kelas ditentukan oleh bagian dari rantai berat di dalam engsel dan wilayah Fc.<ref name="Janeway52">{{Cite book|last=Janeway|first=Charles|year=2001|url=https://archive.org/details/immunobiology00char|title=Immunobiology|publisher=Garland Publishing|isbn=978-0-8153-3642-6|edition=5th|url-access=registration}}</ref>

Tiap-tiap kelas memiliki perbedaan dalam sifat biologis, lokasi fungsional, dan kemampuan untuk menangani antigen, seperti yang digambarkan dalam tabel.<ref name="woof">{{Cite journal|date=February 2004|title=Human antibody-Fc receptor interactions illuminated by crystal structures|journal=Nature Reviews. Immunology|volume=4|issue=2|pages=89–99|doi=10.1038/nri1266|pmid=15040582|vauthors=Woof JM, Burton DR}}</ref> Misalnya, antibodi [[Antibodi E|IgE]] bertanggung jawab atas respons [[alergi]] yang mencakup pelepasan [[histamin]] dari [[Mastosit|sel mast]], yang berkontribusi pada [[asma]]. Wilayah variabel antibodi berikatan dengan antigen penyebab alergi, misalnya partikel [[tungau debu rumah]], sedangkan wilayah Fc-nya (dalam rantai berat ε) berikatan dengan [[FcεRI|reseptor Fc ε]] pada sel mast, yang memicu [[Degranulasi|degranulasinya]] (pelepasan molekul yang disimpan dalam granulanya).<ref>{{Cite journal|date=May 2000|title=The diverse potential effector and immunoregulatory roles of mast cells in allergic disease|journal=The Journal of Allergy and Clinical Immunology|volume=105|issue=5|pages=847–59|doi=10.1067/mai.2000.106485|pmid=10808163|vauthors=Williams CM, Galli SJ}}</ref>
{| class="wikitable" style="width:100%; float:right; font-size:90%; margin-left:15px"
!Kelas
!Subkelas
! style="text-align:center;" |Deskripsi
|-
| style="text-align:center;" |[[Antibodi A|IgA]]
| style="text-align:center;" |2
|Ditemukan di area [[Membran mukosa|mukosa]], seperti [[Saluran pencernaan|usus]], [[Saluran pernafasan|saluran pernapasan]], dan [[Sistem urogenital|saluran urogenital]], serta mencegah kolonisasi oleh [[patogen]].<ref>{{Cite journal|year=1986|title=Immunoglobulin A: strategic defense initiative at the mucosal surface|journal=Annual Review of Immunology|volume=4|issue=1|pages=389–417|doi=10.1146/annurev.iy.04.040186.002133|pmid=3518747|vauthors=Underdown BJ, Schiff JM}}</ref> Juga ditemukan dalam air liur, air mata, dan ASI.
|-
| style="text-align:center;" |[[Antibodi D|IgD]]
| style="text-align:center;" |1
|Fungsinya terutama sebagai reseptor antigen pada sel B yang belum terpapar antigen,<ref name="Geisberger">{{Cite journal|date=August 2006|title=The riddle of the dual expression of IgM and IgD|journal=Immunology|volume=118|issue=4|pages=429–37|doi=10.1111/j.1365-2567.2006.02386.x|pmc=1782314|pmid=16895553|vauthors=Geisberger R, Lamers M, Achatz G}}</ref> serta mengaktifkan [[basofil]] dan [[Mastosit|sel mast]] untuk menghasilkan faktor [[Antimikroba|antimikrob]].<ref name="Chen">{{Cite journal|date=August 2009|title=Immunoglobulin D enhances immune surveillance by activating antimicrobial, proinflammatory and B cell-stimulating programs in basophils|journal=Nature Immunology|volume=10|issue=8|pages=889–98|doi=10.1038/ni.1748|pmc=2785232|pmid=19561614|vauthors=Chen K, Xu W, Wilson M, He B, Miller NW, Bengtén E, Edholm ES, Santini PA, Rath P, Chiu A, Cattalini M, Litzman J, B Bussel J, Huang B, Meini A, Riesbeck K, Cunningham-Rundles C, Plebani A, Cerutti A}}</ref>
|-
| style="text-align:center;" |[[Antibodi E|IgE]]
| style="text-align:center;" |1
|Mengikat [[alergen]] dan memicu pelepasan [[histamin]] dari [[Mastosit|sel mast]] dan [[basofil]], dan terlibat dalam [[alergi]], serta melindungi dari [[Cacing parasit|cacing parasitik]].<ref name="Pier2">{{Cite book|vauthors=Pier GB, Lyczak JB, Wetzler LM|year=2004|title=Immunology, Infection, and Immunity|publisher=ASM Press|isbn=978-1-55581-246-1}}</ref>
|-
| style="text-align:center;" |IgG
| style="text-align:center;" |4
|Dalam empat bentuknya, memberikan sebagian besar kekebalan berbasis antibodi terhadap patogen yang menyerang.<ref name="Pier2" /> Satu-satunya antibodi yang mampu melewati [[plasenta]] untuk memberikan kekebalan pasif pada [[janin]].
|-
| style="text-align:center;" |[[Antibodi M|IgM]]
| style="text-align:center;" |1
|Diekspresikan di permukaan sel B (monomer) dan dalam bentuk tersekresi (pentamer) dengan [[Keinginan besar|aviditas]] yang sangat tinggi. Menghilangkan patogen pada tahap awal imunitas seluler B (humoral) sebelum IgG mencukupi.<ref name="Pier2" /><ref name="Geisberger" />
|}

== Referensi ==


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 23 Desember 2020 04.33

Tiap antibodi mengikat antigen spesifik, dengan interaksi yang dianalogikan dengan gembok dan kunci.

Antibodi (disingkat Ab), juga dikenal sebagai imunoglobulin (disingkat Ig),[1] adalah protein berbesar berbentuk huruf Y yang digunakan oleh sistem imun untuk mengidentifikasi dan menetralkan benda asing seperti bakteri dan virus patogen. Antibodi mengenali molekul unik milik patogen, yang disebut antigen.[2][3] Setiap ujung "Y" dari antibodi berisi paratop (dianalogikan dengan gembok) yang spesifik untuk satu epitop tertentu (dianalogikan dengan kunci) pada antigen, yang memungkinkan kedua struktur ini berikatan secara presisi. Dengan menggunakan mekanisme pengikatan ini, antibodi dapat menandai mikroorganisme atau sel yang terinfeksi untuk diserang oleh komponen sistem imun lainnya atau dapat menetralkannya secara langsung (misalnya dengan memblokir bagian dari virus yang penting untuk invasi).

Untuk memungkinkan sistem imun mengenali jutaan antigen yang berbeda, situs pengikatan antigen di kedua ujung antibodi juga memiliki variasi yang sama banyaknya. Sementara itu, bagian antibodi sisanya relatif konstan. Antibodi punya beberapa varian yang menentukan kelas atau isotipe antibodi, yaitu IgA, IgD, IgE, IgG, atau IgM. Di batang tubuh antibodi yang relatif konstan, terdapat situs yang terlibat dalam interaksi dengan komponen sistem imun lainnya. Oleh karena itu, pembagian kelas tersebut menentukan fungsi yang dipicu oleh antibodi setelah mengikat antigen, selain perbedaan karakteristik struktural. Perbedaan kelas antibodi juga memengaruhi perbedaan tempat mereka dilepaskan di dalam tubuh dan pada tahapan respons imun apa.

Bersama dengan sel B dan sel T, antibodi merupakan bagian terpenting dari sistem imun adaptif. Mereka hadir dalam dua bentuk: melekat pada sel B atau dalam bentuk terlarut dalam cairan ekstraseluler seperti plasma darah. Awalnya, antibodi menempel ke permukaan sel B – mereka disebut sebagai reseptor sel B (BCR). Setelah antigen berikatan dengan BCR, sel B teraktivasi untuk berkembang biak dan berdiferensiasi menjadi sel plasma (yang mensekresikan antibodi-yang-dapat-larut dengan paratop yang sama) atau menjadi sel B memori (yang bertahan di dalam tubuh untuk mengaktifkan kekebalan jangka panjang terhadap antigen).[4] Antibodi yang larut dilepaskan ke dalam darah dan cairan ekstraseluler, serta banyak sekresi. Karena cairan juga disebut sebagai humor, imunitas yang dimediasi oleh antibodi kadang-kadang dikenal sebagai, atau dianggap sebagai bagian dari, imunitas humoral.[5] Unit berbentuk Y dapat berdiri sendiri sebagai monomer atau terangkai dalam kompleks molekul yang terdiri dari dua hingga lima unit.

Antibodi merupakan glikoprotein yang termasuk dalam superfamili imunoglobulin. Istilah antibodi dan imunoglobulin sering digunakan secara bergantian,[6] meskipun istilah 'antibodi' kadang-kadang digunakan untuk bentuk yang disekresikan dan larut, dengan kata lain, tidak termasuk reseptor sel B.[7]

Kelas

Antibodi memiliki berbagai variasi yang dikenal sebagai isotipe atau kelas. Pada mamalia berplasenta, terdapat lima kelas antibodi yang dikenal sebagai IgA, IgD, IgE, IgG, dan IgM, yang selanjutnya dibagi lagi menjadi subkelas seperti IgA1, IgA2. Awalan "Ig" adalah singkatan dari imunoglobulin, sedangkan sufiks menunjukkan jenis rantai berat yang dikandung antibodi: jenis rantai berat α (alfa), γ (gamma), δ (delta), ε (epsilon), dan μ (mu) yang merupakan dasar penamaan bagi IgA, IgG, IgD, IgE, dan IgM. Ciri khas setiap kelas ditentukan oleh bagian dari rantai berat di dalam engsel dan wilayah Fc.[8]

Tiap-tiap kelas memiliki perbedaan dalam sifat biologis, lokasi fungsional, dan kemampuan untuk menangani antigen, seperti yang digambarkan dalam tabel.[9] Misalnya, antibodi IgE bertanggung jawab atas respons alergi yang mencakup pelepasan histamin dari sel mast, yang berkontribusi pada asma. Wilayah variabel antibodi berikatan dengan antigen penyebab alergi, misalnya partikel tungau debu rumah, sedangkan wilayah Fc-nya (dalam rantai berat ε) berikatan dengan reseptor Fc ε pada sel mast, yang memicu degranulasinya (pelepasan molekul yang disimpan dalam granulanya).[10]

Kelas Subkelas Deskripsi
IgA 2 Ditemukan di area mukosa, seperti usus, saluran pernapasan, dan saluran urogenital, serta mencegah kolonisasi oleh patogen.[11] Juga ditemukan dalam air liur, air mata, dan ASI.
IgD 1 Fungsinya terutama sebagai reseptor antigen pada sel B yang belum terpapar antigen,[12] serta mengaktifkan basofil dan sel mast untuk menghasilkan faktor antimikrob.[13]
IgE 1 Mengikat alergen dan memicu pelepasan histamin dari sel mast dan basofil, dan terlibat dalam alergi, serta melindungi dari cacing parasitik.[14]
IgG 4 Dalam empat bentuknya, memberikan sebagian besar kekebalan berbasis antibodi terhadap patogen yang menyerang.[14] Satu-satunya antibodi yang mampu melewati plasenta untuk memberikan kekebalan pasif pada janin.
IgM 1 Diekspresikan di permukaan sel B (monomer) dan dalam bentuk tersekresi (pentamer) dengan aviditas yang sangat tinggi. Menghilangkan patogen pada tahap awal imunitas seluler B (humoral) sebelum IgG mencukupi.[14][12]

Referensi

Referensi

  1. ^ Rhoades RA, Pflanzer RG (2002). Human PhysiologyPerlu mendaftar (gratis) (edisi ke-5th). Thomson Learning. hlm. 584. ISBN 978-0-534-42174-8. 
  2. ^ Janeway, Charles (2001). ImmunobiologyPerlu mendaftar (gratis) (edisi ke-5th). Garland Publishing. ISBN 978-0-8153-3642-6. 
  3. ^ Litman GW, Rast JP, Shamblott MJ, Haire RN, Hulst M, Roess W, Litman RT, Hinds-Frey KR, Zilch A, Amemiya CT (January 1993). "Phylogenetic diversification of immunoglobulin genes and the antibody repertoire". Molecular Biology and Evolution. 10 (1): 60–72. doi:10.1093/oxfordjournals.molbev.a040000. PMID 8450761. 
  4. ^ Borghesi L, Milcarek C (2006). "From B cell to plasma cell: regulation of V(D)J recombination and antibody secretion". Immunologic Research. 36 (1–3): 27–32. doi:10.1385/IR:36:1:27. PMID 17337763. 
  5. ^ Pier GB, Lyczak JB, Wetzler LM (2004). Immunology, Infection, and Immunity. ASM Press. ISBN 978-1-55581-246-1. 
  6. ^ Rhoades RA, Pflanzer RG (2002). Human PhysiologyPerlu mendaftar (gratis) (edisi ke-5th). Thomson Learning. hlm. 584. ISBN 978-0-534-42174-8. 
  7. ^ "MeSH Browser – Immunoglobulins". meshb.nlm.nih.gov. Diakses tanggal 2020-10-25. 
  8. ^ Janeway, Charles (2001). ImmunobiologyPerlu mendaftar (gratis) (edisi ke-5th). Garland Publishing. ISBN 978-0-8153-3642-6. 
  9. ^ Woof JM, Burton DR (February 2004). "Human antibody-Fc receptor interactions illuminated by crystal structures". Nature Reviews. Immunology. 4 (2): 89–99. doi:10.1038/nri1266. PMID 15040582. 
  10. ^ Williams CM, Galli SJ (May 2000). "The diverse potential effector and immunoregulatory roles of mast cells in allergic disease". The Journal of Allergy and Clinical Immunology. 105 (5): 847–59. doi:10.1067/mai.2000.106485. PMID 10808163. 
  11. ^ Underdown BJ, Schiff JM (1986). "Immunoglobulin A: strategic defense initiative at the mucosal surface". Annual Review of Immunology. 4 (1): 389–417. doi:10.1146/annurev.iy.04.040186.002133. PMID 3518747. 
  12. ^ a b Geisberger R, Lamers M, Achatz G (August 2006). "The riddle of the dual expression of IgM and IgD". Immunology. 118 (4): 429–37. doi:10.1111/j.1365-2567.2006.02386.x. PMC 1782314alt=Dapat diakses gratis. PMID 16895553. 
  13. ^ Chen K, Xu W, Wilson M, He B, Miller NW, Bengtén E, Edholm ES, Santini PA, Rath P, Chiu A, Cattalini M, Litzman J, B Bussel J, Huang B, Meini A, Riesbeck K, Cunningham-Rundles C, Plebani A, Cerutti A (August 2009). "Immunoglobulin D enhances immune surveillance by activating antimicrobial, proinflammatory and B cell-stimulating programs in basophils". Nature Immunology. 10 (8): 889–98. doi:10.1038/ni.1748. PMC 2785232alt=Dapat diakses gratis. PMID 19561614. 
  14. ^ a b c Pier GB, Lyczak JB, Wetzler LM (2004). Immunology, Infection, and Immunity. ASM Press. ISBN 978-1-55581-246-1. 

Pranala luar