Letusan Plinius: Perbedaan antara revisi
Koreksi tahun Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Astrom Geo (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:Vesuvius1822scrope.jpg|ka|jmpl|250px|1822 |
{{Refimprove|date=Januari 2021}}[[Berkas:Vesuvius1822scrope.jpg|ka|jmpl|250px|1822 seniman membawakan [[Letusan Vesuvius 79|Letusan Vesuvius]], menggambarkan seperti apa letusan 79 masehi.]] |
||
'''Letusan Plinian''' adalah [[letusan vulkanik]] yang bercirikan mirip dengan letusan dari [[Gunung Vesuvius]] pada 79 M. |
'''Letusan Plinian''' adalah [[letusan vulkanik]] yang bercirikan mirip dengan letusan dari [[Gunung Vesuvius]] pada 79 M. |
||
Baris 5: | Baris 5: | ||
Letusan Plinian ditandai dengan semburan [[gas vulkanik]] dan [[abu vulkanik]] yang menyembur tinggi hingga [[stratosfer]], suatu lapisan [[atmosfer]] yang sangat tinggi. Karakteristik utamanya adalah pemancaran [[batu apung]] dalam jumlah besar dan letusan letusan gas yang sangat kuat dan berlangsung lama. |
Letusan Plinian ditandai dengan semburan [[gas vulkanik]] dan [[abu vulkanik]] yang menyembur tinggi hingga [[stratosfer]], suatu lapisan [[atmosfer]] yang sangat tinggi. Karakteristik utamanya adalah pemancaran [[batu apung]] dalam jumlah besar dan letusan letusan gas yang sangat kuat dan berlangsung lama. |
||
Letusan pendek dapat berakhir kurang dari sehari, tetapi letusan panjang dapat mencapai beberapa bulan. Letusan panjang bermula dari pembentukan [[awan abu vulkanik]], kadang-kadang disertai [[aliran piroklastik]]. Jumlah magma yang dikeluarkan sangat banyak sehingga puncak gunung mungkin runtuh, menghasilkan sebuah [[kaldera]]. Abu halus dapat menyebar hingga area yang sangat luas. Letusan Plinian sering disertai oleh suara letusan yang nyaring, seperti yang dihasilkan oleh letusan [[Gunung Krakatau]] pada tahun [[1883]]. |
Letusan pendek dapat berakhir kurang dari sehari, tetapi letusan panjang dapat mencapai beberapa bulan. Letusan panjang bermula dari pembentukan [[Awan panas|awan]] [[abu vulkanik]], kadang-kadang disertai [[aliran piroklastik]]. Jumlah magma yang dikeluarkan sangat banyak sehingga puncak gunung mungkin runtuh, menghasilkan sebuah [[kaldera]]. Abu halus dapat menyebar hingga area yang sangat luas. Letusan Plinian sering disertai oleh suara letusan yang nyaring, seperti yang dihasilkan oleh letusan [[Gunung Krakatau]] pada tahun [[1883]]. |
||
Beberapa contoh letusan Plinian yang menghasilkan kaldera antara lain adalah: |
Beberapa contoh letusan Plinian yang menghasilkan kaldera antara lain adalah: |
||
Baris 15: | Baris 15: | ||
* Letusan [[Gunung Vesuvius]] 79 SM, yang menjadi referensi untuk letusan Plinian. |
* Letusan [[Gunung Vesuvius]] 79 SM, yang menjadi referensi untuk letusan Plinian. |
||
Lava yang dihasilkan biasanya [[ |
Lava yang dihasilkan biasanya [[riolit]] dan kaya [[silikat]]. Lava [[Basal|Basaltik]] jarang terdapat pada letusan Plinian, misalnya pada letusan [[Gunung Tarawera]]. |
||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
Revisi per 10 Januari 2021 09.55
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (Januari 2021) |
Letusan Plinian adalah letusan vulkanik yang bercirikan mirip dengan letusan dari Gunung Vesuvius pada 79 M.
Letusan Plinian ditandai dengan semburan gas vulkanik dan abu vulkanik yang menyembur tinggi hingga stratosfer, suatu lapisan atmosfer yang sangat tinggi. Karakteristik utamanya adalah pemancaran batu apung dalam jumlah besar dan letusan letusan gas yang sangat kuat dan berlangsung lama.
Letusan pendek dapat berakhir kurang dari sehari, tetapi letusan panjang dapat mencapai beberapa bulan. Letusan panjang bermula dari pembentukan awan abu vulkanik, kadang-kadang disertai aliran piroklastik. Jumlah magma yang dikeluarkan sangat banyak sehingga puncak gunung mungkin runtuh, menghasilkan sebuah kaldera. Abu halus dapat menyebar hingga area yang sangat luas. Letusan Plinian sering disertai oleh suara letusan yang nyaring, seperti yang dihasilkan oleh letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883.
Beberapa contoh letusan Plinian yang menghasilkan kaldera antara lain adalah:
- Letusan Gunung Pinatubo tahun 1991 di Luzon, Filipina;
- Letusan Gunung St. Helens tahun 1980;
- Letusan Gunung Krakatau tahun 1883 di Selat Sunda, Indonesia;
- Letusan Gunung Tambora tahun 1815 di Sumbawa, Indonesia;
- Letusan Gunung Tarumae[1] tahun 1667 dan 1739 di Jepang;
- Letusan Gunung Vesuvius 79 SM, yang menjadi referensi untuk letusan Plinian.
Lava yang dihasilkan biasanya riolit dan kaya silikat. Lava Basaltik jarang terdapat pada letusan Plinian, misalnya pada letusan Gunung Tarawera.
Lihat pula
Referensi
- ^ Enlightenment activities for improvement on disasters from Tarumae Volcano, Japan, Cities on Volcanoes 4, 23-27 January 2006