Radjamin Purba: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
→Kehidupan selanjutnya dan kematian: Foto tidak tersedia di Commons Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 52: | Baris 52: | ||
== Kehidupan selanjutnya dan kematian == |
== Kehidupan selanjutnya dan kematian == |
||
[[Berkas:Radjamin Purba posthumous painting.jpg|jmpl|Lukisan anumerta Radjamin Purba dengan pangkat Brigadir Jenderal dan pin kantor Bupati di sisi kiri seragamnya.]] |
|||
Pada Februari 1973, masa jabatan kedua Purba berakhir, dan ia digantikan oleh Kolonel T.P.R. Purba. Ia pindah ke Jakarta, di mana ia menjadi Inspektur Markas Besar [[Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia|Kementerian Dalam Negeri]].{{sfn|Ministry of Information|1977|p=25}} Dalam wawancara yang dilakukan oleh Letkol Mailan Damti Purba, Radjamin Purba menyatakan bahwa ia ingin mendedikasikan masa pensiunnya untuk pengembangan [[Universitas Simalungun]].{{sfn|Purba|1985|p=76}} |
Pada Februari 1973, masa jabatan kedua Purba berakhir, dan ia digantikan oleh Kolonel T.P.R. Purba. Ia pindah ke Jakarta, di mana ia menjadi Inspektur Markas Besar [[Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia|Kementerian Dalam Negeri]].{{sfn|Ministry of Information|1977|p=25}} Dalam wawancara yang dilakukan oleh Letkol Mailan Damti Purba, Radjamin Purba menyatakan bahwa ia ingin mendedikasikan masa pensiunnya untuk pengembangan [[Universitas Simalungun]].{{sfn|Purba|1985|p=76}} |
Revisi per 5 Januari 2021 10.06
Radjamin Purba | |
---|---|
Bupati Simalungun | |
Masa jabatan 15 Juli 1960 – Februari 1973 | |
Presiden | Sukarno Suharto |
Gubernur | Raja Junjungan Lubis Ulung Sitepu Marah Halim Harahap |
Pengganti TPR Sinaga | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Bangun Purba, Simalungun, Dutch East Indies | 22 Desember 1928
Meninggal | 16 Februari 1977 Jakarta, Indonesia | (umur 48)
Makam | Taman Makam Pahlawan Kalibata |
Suami/istri | Nana Kencana (m. 1958) |
Orang tua | Djaingon Purba Romainta boru Saragih |
Penghargaan sipil | Bintang Gerilya |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Masa dinas | 1945–1977 |
Pangkat |
|
Pertempuran/perang | Revolusi Nasional Indonesia |
Sunting kotak info • L • B |
Brigadir Jenderal (Purn.) Radjamin Purba, S.H. (22 Desember 1928 – 16 Februari 1977) adalah seorang perwira militer dan politikus Indonesia yang menjabat sebagai Bupati Simalungun dari tahun 1960 sampai 1973.
Kehidupan awal
Radjamin Purba lahir pada tanggal 22 Desember 1928 di sebuah desa kecil bernama Bangunpurba yang terletak di Haranggaol, Simalungun. Ia lahir sebagai anak dari pasangan Djaingon Purba dan Rosmainta Saragih.
Karier militer
Pada masa pendudukan Jepang di Hindia Belanda, Purba bekerja sebagai pegawai di kantor pemerintah di Pematangsiantar. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Purba mengundurkan diri dari pekerjaannya dan masuk ke dalam angkatan bersenjata Indonesia yang masih muda dengan pangkat letnan satu.[1] Setahun kemudian, pada tahun 1946, Purba diutus untuk melakukan perjalanan belajar di Akademi Militer di Jogjakarta. Dua tahun kemudian, dia lulus dari akademi, dan menjadi anggota program untuk mengurangi jumlah tentara dengan mempertahankan tentara profesional saja.[2]
Pada November 1949, Purba menjadi petugas penghubung urusan Sumatra di Jogjakarta. Pada saat yang sama, ia juga diangkat menjadi anggota Badan Gabungan Pusat Tawanan Perang. Setelah Revolusi Nasional Indonesia berakhir, Purba diangkat sebagai perwira militer yang menangani urusan personalia.[2]
Menyusul penerapan kebijakan Re-Ra (Reorganisasi dan Rasionalisasi), Purba diturunkan pangkatnya menjadi Letnan Dua pada tahun 1951. Ia dipromosikan menjadi Letnan Satu pada tahun 1953 ketika ia mendaftar di Akademi Hukum Militer. Ia lulus dari akademi pada tahun 1956 dengan pangkat Kapten dan gelar sarjana hukum. Ia pindah ke Sumatera, dan menjadi staf di Otoritas Perang Daerah Sumatera Utara.[2]
Bupati Simalungun
Pelantikan
Pada tanggal 15 Juli 1960, Radjamin Purba dilantik sebagai Bupati Simalungun oleh Raja Junjungan Lubis, Gubernur Sumatra Utara saat itu.[3] Masa jabatannya dimaksudkan untuk berakhir pada tahun 1966, namun karena krisis yang disebabkan oleh Gerakan 30 September, masa jabatannya diperpanjang hingga tahun 1967.[4]
Pada pertengahan tahun 1967, pemilihan Bupati baru dilaksanakan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Simalungun. Dewan dengan suara bulat memilih Radjamin Purba untuk menjalani masa jabatan keduanya. Purba dilantik pada 26 Agustus 1967 oleh Marah Halim Harahap.[4]
Universitas Simalungun
Kehidupan selanjutnya dan kematian
Pada Februari 1973, masa jabatan kedua Purba berakhir, dan ia digantikan oleh Kolonel T.P.R. Purba. Ia pindah ke Jakarta, di mana ia menjadi Inspektur Markas Besar Kementerian Dalam Negeri.[5] Dalam wawancara yang dilakukan oleh Letkol Mailan Damti Purba, Radjamin Purba menyatakan bahwa ia ingin mendedikasikan masa pensiunnya untuk pengembangan Universitas Simalungun.[6]
Pada pukul 03.00 tanggal 16 Februari 1977, Radjamin Purba meninggal dunia di Jakarta akibat serangan jantung akibat perjalanannya dari Bandung. Kabar kematiannya dengan cepat menyebar ke Simalungun. Anggota Partuha Maujana berkumpul dan meminta pemerintah pusat di Jakarta untuk menguburkan jenazah Radjamin Purba di Pematangsiantar. Pemerintah pusat menolak memenuhi permintaan dan menguburkannya di ][Taman Makam Pahlawan Kalibata]].
Upacara penguburan dilakukan pada 17 Februari 1977, dan Radjamin Purba secara anumerta dipromosikan dari Kolonel menjadi Brigadir Jenderal.
Peninggalan
Sebuah jalan di Simalungun dinamai menurut Radjamin Purba.[7]
Sebuah tempat olahraga yang dibangun pada tahun 2002 di Simalungun dinamai menurut namanya.[8]
Patung seluruh tubuh Radjamin Purba didirikan di Universitas Simalungun. Patung tersebut diresmikan oleh Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD pada 18 Mei 2012.[9]
Universitas Simalungun menamakan salah satu aula universitas tersebut dengan nama Aula Radjamin Purba. Aula tersebut diresmikan pada April 1984 oleh istri Purba.[10]
Kehidupan pribadi
Purba menikah dengan Nana Kencana, seorang bangsawan Jawa Barat, pada tahun 1958. Pernikahan tersebut menghasilkan enam orang anak, yaitu Budi Raja Manggala, Darmayanti, Pandu, Suhaerani, Kurniaty, dan Adi Rajadiningrat.[11]
Purba adalah seorang Kristen Protestan.[2]
Penghargaan
Bintang Gerilya dan 11 penghargaan lainnya
Sumber:[12]
Bibliografi
- Purba, M.D. (1985), "Adat Perkawinan Simalungun (Mengenang Bupati Rajamin Purba SH dan Guru Jason Saragih)", Bunga Rampai Simalungun, Medan, 3
- Damanik, Erond L. (May 2018), Potret Simalungun Tempoe Doeloe: Menafsir Kebudayaan Lewat Foto (PDF), Medan: Tim Simetri Institute, ISBN 978-602-50158-5-4
- Ministry of Information (1977), Daftar Alamat Pejabat-Pejabat Negara 1976/1977, Jakarta: Publishing Directorate of the Ministry of Information
- ^ Purba 1985, hlm. 77.
- ^ a b c d Purba 1985, hlm. 78.
- ^ Purba 1985, hlm. 58.
- ^ a b Purba 1985, hlm. 72.
- ^ Ministry of Information 1977, hlm. 25.
- ^ Purba 1985, hlm. 76.
- ^ "Data Referensi Pendidikan". referensi.data.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2020-08-28.
- ^ "Berbiaya miliaran, GOR Rajamin Purba terlantar dipenuhi belukar". isiantar. 2017-03-22. Diakses tanggal 2020-08-28.
- ^ "Tugu Pendiri USI Diresmikan". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2020-08-28.
- ^ Purba 1985, hlm. 80.
- ^ Girsang, Jannerson (15 November 2016). "Mengenang Rajamin Purba (Biografi)". www.neosimalungunjaya.com. Diakses tanggal 30 August 2020.
- ^ Purba 1985, hlm. 79.