Lompat ke isi

Tinja: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Hestemøj.jpg|right|thumb|Tinja atau feses kuda.]]
[[Berkas:Hestemøj.jpg|right|thumb|Tinja atau feses kuda.]]
'''Tinja''' atau feses adalah produk buangan [[sistem pencernaan|saluran pencernaan]] [[hewan]] yang dikeluarkan melalui [[anus]] atau [[kloaka]]. Pada [[manusia]], proses pembuangan kotoran dapat terjadi (bergantung pada individu dan kondisi) antara sekali setiap satu atau dua hari hingga beberapa kali dalam sehari. Pengerasan tinja dapat menyebabkan meningkatnya waktu antara pengeluarannya dan pembuangannya disebut dengan [[konstipasi]] atau sembelit.
'''Tinja''' atau feses adalah produk buangan [[sistem pencernaan|saluran pencernaan]] [[hewan]] yang dikeluarkan melalui [[anus]] atau [[kloaka]]. Pada [[manusia]], proses pembuangan kotoran dapat terjadi (bergantung pada individu dan kondisi) antara sekali setiap satu atau dua hari hingga beberapa kali dalam sehari. Pengerasan tinja dapat menyebabkan meningkatnya waktu antara pengeluarannya atau pembuangannya disebut dengan [[konstipasi]] atau sembelit.


Bau khas dari tinja disebabkan oleh aktivitas [[bakteri]]. Bakteri menghasilkan senyawa seperti indole, skatole, dan thiol (senyawa yang mengandung [[belerang]]), dan juga gas [[hidrogen sulfida]]. Asupan makanan berupa rempah-rempah dapat menambah bau tinja. Terdapat juga beberapa produk komersial yang dapat mengurangi bau tinja.
Bau khas dari tinja disebabkan oleh aktivitas [[bakteri]]. Bakteri menghasilkan senyawa seperti indole, skatole, dan thiol (senyawa yang mengandung [[belerang]]), dan juga gas [[hidrogen sulfida]]. Asupan makanan berupa rempah-rempah dapat menambah bau tinja. Terdapat juga beberapa produk komersial yang dapat mengurangi bau tinja.

Revisi per 10 November 2008 13.07

Tinja atau feses kuda.

Tinja atau feses adalah produk buangan saluran pencernaan hewan yang dikeluarkan melalui anus atau kloaka. Pada manusia, proses pembuangan kotoran dapat terjadi (bergantung pada individu dan kondisi) antara sekali setiap satu atau dua hari hingga beberapa kali dalam sehari. Pengerasan tinja dapat menyebabkan meningkatnya waktu antara pengeluarannya atau pembuangannya disebut dengan konstipasi atau sembelit.

Bau khas dari tinja disebabkan oleh aktivitas bakteri. Bakteri menghasilkan senyawa seperti indole, skatole, dan thiol (senyawa yang mengandung belerang), dan juga gas hidrogen sulfida. Asupan makanan berupa rempah-rempah dapat menambah bau tinja. Terdapat juga beberapa produk komersial yang dapat mengurangi bau tinja.

Tinja hewan dapat juga digunakan sebagai pupuk atau sumber bahan bakar.

Pranala luar