Kucica hutan: Perbedaan antara revisi
Perbaikan kesalahan pengetikan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 19: | Baris 19: | ||
'''Kucica Hutan (Copsychus malabaricus)''' juga dikenal sebagai Murai Batu Termasuk ke dalam famili [[Muscicapidae]] atau burung cacing. Tersebar di seluruh pulau [[Sumatra]], [[Semenanjung Malaysia]], dan sebagian pulau [[Jawa]]. Beberapa pakar menganggap ras dari Kalimantan Utara [[Murai alis putih]] (Copsychus malabaricus stricklandii) sebagai spesies tersendiri. |
'''Kucica Hutan (Copsychus malabaricus)''' juga dikenal sebagai Murai Batu Termasuk ke dalam famili [[Muscicapidae]] atau burung cacing. Tersebar di seluruh pulau [[Sumatra]], [[Semenanjung Malaysia]], dan sebagian pulau [[Jawa]]. Beberapa pakar menganggap ras dari Kalimantan Utara [[Murai alis putih]] (Copsychus malabaricus stricklandii) sebagai spesies tersendiri. |
||
Di habitat aslinya Kucica Hutan cenderung memilih hutan alam yang rapat atau hutan sekunder. Kucica Hutan merupakan kelompok burung yang dikenal sebagai teritorial dan sangat kuat dalam mempertahankan wilayahnya (Thruses). Burung Kucica Hutan memiliki suara kicauan yang bagus sehingga mendapat penghargaan terbaik atas |
Di habitat aslinya Kucica Hutan cenderung memilih hutan alam yang rapat atau hutan sekunder. Kucica Hutan merupakan kelompok burung yang dikenal sebagai teritorial dan sangat kuat dalam mempertahankan wilayahnya (Thruses). Burung Kucica Hutan memiliki suara kicauan yang bagus sehingga mendapat penghargaan terbaik atas nyanyiannya yang sangat indah pada tahun 1947 (''The Best Song Birds – Delacour, 1947''). Burung Kucica Hutan merupakan kelompok burung yang digemari di kalangan para pecinta kicauan karena memiliki suara atau spesifikasi kicauan yang sangat baik. |
||
Untuk daerah [[Sumatra]] khususnya, banyak sekali |
Untuk daerah [[Sumatra]] khususnya, banyak sekali ditemukan burung jenis Kucica Hutan, seperti ''burung Kucica Hutan [[Kabupaten Aceh Barat|aceh]], burung Kucica Hutan [[Medan Kota, Medan|medan]], burung murai nias dan Kucica Hutan [[lampung]]''. |
||
Penyebaran burung Kucica Hutan di Pulau Jawa saat ini sangat terbatas dan hanya |
Penyebaran burung Kucica Hutan di Pulau Jawa saat ini sangat terbatas dan hanya ditemukan di beberapa tempat yang berhutan, seperti di tempat-tempat konservasi atau tempat wisata alam contohnya seperti [[Taman Nasional Ujung Kulon]] dan [[Taman Nasional Meru Betiri]] dan Hutan [[Wisata Pananjung Pangandaran]]. |
||
== Ciri morfologis == |
== Ciri morfologis == |
Revisi per 4 Juni 2021 19.03
Kucica hutan | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | C. malabaricus
|
Nama binomial | |
Copsychus malabaricus Scopoli, 1788)
| |
Sinonim | |
Kittacincla macrura |
Kucica Hutan (Copsychus malabaricus) juga dikenal sebagai Murai Batu Termasuk ke dalam famili Muscicapidae atau burung cacing. Tersebar di seluruh pulau Sumatra, Semenanjung Malaysia, dan sebagian pulau Jawa. Beberapa pakar menganggap ras dari Kalimantan Utara Murai alis putih (Copsychus malabaricus stricklandii) sebagai spesies tersendiri.
Di habitat aslinya Kucica Hutan cenderung memilih hutan alam yang rapat atau hutan sekunder. Kucica Hutan merupakan kelompok burung yang dikenal sebagai teritorial dan sangat kuat dalam mempertahankan wilayahnya (Thruses). Burung Kucica Hutan memiliki suara kicauan yang bagus sehingga mendapat penghargaan terbaik atas nyanyiannya yang sangat indah pada tahun 1947 (The Best Song Birds – Delacour, 1947). Burung Kucica Hutan merupakan kelompok burung yang digemari di kalangan para pecinta kicauan karena memiliki suara atau spesifikasi kicauan yang sangat baik.
Untuk daerah Sumatra khususnya, banyak sekali ditemukan burung jenis Kucica Hutan, seperti burung Kucica Hutan aceh, burung Kucica Hutan medan, burung murai nias dan Kucica Hutan lampung.
Penyebaran burung Kucica Hutan di Pulau Jawa saat ini sangat terbatas dan hanya ditemukan di beberapa tempat yang berhutan, seperti di tempat-tempat konservasi atau tempat wisata alam contohnya seperti Taman Nasional Ujung Kulon dan Taman Nasional Meru Betiri dan Hutan Wisata Pananjung Pangandaran.
Ciri morfologis
Memiliki tubuh hampir seluruhnya hitam, kecuali bagian bawah badan berwarna merah cerah hingga jingga kusam. Terdapat sedikit semburat biru di bagian kepala. Ekor panjang ditegakkan dalam keadaan terkejut atau berkicau. Badan berukuran 14-17 cm.
Untuk perbedaan jenis kelamin pada burung jantan dan betina memiliki perbedaan yang sangat signifikan dan perbedaan yang sangat jelas antara betina dan pejantan bisa di lihat secara fisik, untuk jantan memiliki bentuk tubuh yang lebih besar di banding dengan betina dan untuk suara yang di hasilkan burung pejantan jauh lebih keras dan bervariasi di banding dengan betina.
Galeri
Pranala luar
- ^ BirdLife International (2013). "Copsychus malabaricus". IUCN Red List of Threatened Species. IUCN. 2013: e.T22734262A50448114. doi:10.2305/IUCN.UK.2013-2.RLTS.T22734262A50448114.en. Diakses tanggal 27 August 2016.