Lompat ke isi

Wisata petualangan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pinerineks (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi ''''Wisata petualangan''' adalah bidang pariwisata yang memiliki risiko, seperti mendaki gunung, arung jeram dan menyelam.<ref name=":0"...'
 
Pinerineks (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 7: Baris 7:
* Wisata petualangan berat yang cenderung memiliki risiko kecelakaan tinggi, seperti arung jeram, pendakian gunung dll.
* Wisata petualangan berat yang cenderung memiliki risiko kecelakaan tinggi, seperti arung jeram, pendakian gunung dll.


Wisatawan petualang dengan risiko tinggi dapat dibagi menjadi dua tipe, yakni wisatawan penjelajah dan wisatawan
Wisatawan petualang dengan risiko tinggi dapat dibagi menjadi dua tipe, yakni wisatawan penjelajah dan wisatawan yang membaur dengan masyarakat. Tipe penjelajah memakai rute yang tidak umum atau membuat rute sendiri. Sementara itu wisatawan yang membaur dengan masyarakat biasanya memilih hidup bersama masyarakat sekitar hingga jangka waktu tertentu. Keduanya tidaklah menggunakan jasa biro perjalanan, paket wisata dan sejenisnya.


== Catatan kaki ==
== Catatan kaki ==

Revisi per 11 Maret 2021 13.52

Wisata petualangan adalah bidang pariwisata yang memiliki risiko, seperti mendaki gunung, arung jeram dan menyelam.[1]

Jenis

Berdasarkan risiko, wisata petualangan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:[1]

  • Wisata petualangan ringan yang cenderung memiliki risiko kecelakaan yang kecil, seperti berjalanan menyusuri suatu tempat wisata alam dan selam permukaan
  • Wisata petualangan berat yang cenderung memiliki risiko kecelakaan tinggi, seperti arung jeram, pendakian gunung dll.

Wisatawan petualang dengan risiko tinggi dapat dibagi menjadi dua tipe, yakni wisatawan penjelajah dan wisatawan yang membaur dengan masyarakat. Tipe penjelajah memakai rute yang tidak umum atau membuat rute sendiri. Sementara itu wisatawan yang membaur dengan masyarakat biasanya memilih hidup bersama masyarakat sekitar hingga jangka waktu tertentu. Keduanya tidaklah menggunakan jasa biro perjalanan, paket wisata dan sejenisnya.

Catatan kaki

  1. ^ a b M.M, Dr Drs Soeseno Bong (2019-11-21). MANAJEMEN RISIKO, KRISIS, DAN BENCANA UNTUK INDUSTRI PARIWISATA YANG BERKELANJUTAN. Gramedia pustaka utama. ISBN 978-602-06-3517-0.