Lompat ke isi

Pemuliaan mutasi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
k Bot: Mengganti kategori Tanaman dengan Tanaman pertanian
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.6
 
Baris 1: Baris 1:
'''Pemuliaan mutasi''', kadang-kadang disebut '''pemuliaan variasi''', adalah proses mengekspos benih dengan [[zat kimia]] atau [[radiasi]] guna menghasilkan mutan dengan ''ciri'' yang diinginkan, untuk dibiakkan dengan [[kultivar]] lain. Tanaman yang dibuat dengan cara mutagenesis kadang-kadang dinamakan tanaman mutagenik atau benih mutagenik.
'''Pemuliaan mutasi''', kadang-kadang disebut '''pemuliaan variasi''', adalah proses mengekspos benih dengan [[zat kimia]] atau [[radiasi]] guna menghasilkan mutan dengan ''ciri'' yang diinginkan, untuk dibiakkan dengan [[kultivar]] lain. Tanaman yang dibuat dengan cara mutagenesis kadang-kadang dinamakan tanaman mutagenik atau benih mutagenik.


Dari tahun 1930 hingga 2014, ada lebih dari 3.200 varietas tanaman mutagenik,<ref name =FAO2014/><ref>{{Cite journal | last1 = Schouten | first1 = H. J. | last2 = Jacobsen | first2 = E. | doi = 10.1155/2007/82612 | title = Are Mutations in Genetically Modified Plants Dangerous? | journal = Journal of Biomedicine and Biotechnology | volume = 2007 | pages = 1 | year = 2007 | pmid = | pmc =2218926 }}</ref> baik yang diturunkan sebagai mutan langsung (70%) atau dari keturunannya (30%).<ref>{{cite journal | authors=M.K. Maluszynsk, K. Nichterlein, L. van Zanten & B.S. Ahloowalia|title=Officially released mutant varieties – the FAO/IAEA Database|journal=Mutation Breeding Review|year=2000|issue=12|pages=1–84}}</ref> Tanaman pangan atau tanaman budidaya telah menggunakan 75% spesies mutagenik yang telah disebarkan dan 25% sisanya berupa tanaman hias.<ref name="iaea">{{cite journal|last=Ahloowali|first=B.S.|title=Global impact of mutation-derived varieties|journal=Euphytica|year=2004|volume=135|pages=187–204|url=https://www.researchgate.net/profile/Karin_Nichterlein/publication/227278760_Global_impact_of_mutation-derived_varieties/links/09e4150fe7172490f0000000/Global-impact-of-mutation-derived-varieties.pdf|accessdate=20 April 2011|doi=10.1023/b:euph.0000014914.85465.4f}}</ref> Meskipun [[Organisasi Pangan dan Pertanian|FAO]]/[[Badan Energi Atom Internasional|IAEA]] sudah melaporkan pada tahun 2014 bahwa ada lebih dari 1.000 varietas mutan tanaman pangan utama yang telah ditanam di seluruh dunia,<ref name = FAO2014>(2014) [http://www-naweb.iaea.org/nafa/pbg/ Plant Breeding and Genetics] Joint FAO/IAEA Division of Nuclear Techniques in Food and Agriculture, Retrieved 31 July 2014</ref> sampai saat ini masih tidak jelas sudah berapa banyak dari varietas ini yang sekarang masih digunakan dalam pertanian atau hortikultura di seluruh dunia, karena benih-benih ini tidak selalu dapat diidentifikasi atau ditandai memiliki bukti mutagenik.<ref name = Bloomberg>Kaskey, Jack (21 November 2013) [http://www.businessweek.com/articles/2013-11-21/monsanto-vs-dot-mutant-crop-developers-in-global-seed-market The Scariest Veggies of Them All] Bloomberg Business Week, Retrieved 31 July 2014</ref>
Dari tahun 1930 hingga 2014, ada lebih dari 3.200 varietas tanaman mutagenik,<ref name =FAO2014/><ref>{{Cite journal | last1 = Schouten | first1 = H. J. | last2 = Jacobsen | first2 = E. | doi = 10.1155/2007/82612 | title = Are Mutations in Genetically Modified Plants Dangerous? | journal = Journal of Biomedicine and Biotechnology | volume = 2007 | pages = 1 | year = 2007 | pmid = | pmc =2218926 }}</ref> baik yang diturunkan sebagai mutan langsung (70%) atau dari keturunannya (30%).<ref>{{cite journal | authors=M.K. Maluszynsk, K. Nichterlein, L. van Zanten & B.S. Ahloowalia|title=Officially released mutant varieties – the FAO/IAEA Database|journal=Mutation Breeding Review|year=2000|issue=12|pages=1–84}}</ref> Tanaman pangan atau tanaman budidaya telah menggunakan 75% spesies mutagenik yang telah disebarkan dan 25% sisanya berupa tanaman hias.<ref name="iaea">{{cite journal|last=Ahloowali|first=B.S.|title=Global impact of mutation-derived varieties|journal=Euphytica|year=2004|volume=135|pages=187–204|url=https://www.researchgate.net/profile/Karin_Nichterlein/publication/227278760_Global_impact_of_mutation-derived_varieties/links/09e4150fe7172490f0000000/Global-impact-of-mutation-derived-varieties.pdf|accessdate=20 April 2011|doi=10.1023/b:euph.0000014914.85465.4f}}</ref> Meskipun [[Organisasi Pangan dan Pertanian|FAO]]/[[Badan Energi Atom Internasional|IAEA]] sudah melaporkan pada tahun 2014 bahwa ada lebih dari 1.000 varietas mutan tanaman pangan utama yang telah ditanam di seluruh dunia,<ref name = FAO2014>(2014) [http://www-naweb.iaea.org/nafa/pbg/ Plant Breeding and Genetics] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180727054756/http://www-naweb.iaea.org/nafa/pbg/ |date=2018-07-27 }} Joint FAO/IAEA Division of Nuclear Techniques in Food and Agriculture, Retrieved 31 July 2014</ref> sampai saat ini masih tidak jelas sudah berapa banyak dari varietas ini yang sekarang masih digunakan dalam pertanian atau hortikultura di seluruh dunia, karena benih-benih ini tidak selalu dapat diidentifikasi atau ditandai memiliki bukti mutagenik.<ref name = Bloomberg>Kaskey, Jack (21 November 2013) [http://www.businessweek.com/articles/2013-11-21/monsanto-vs-dot-mutant-crop-developers-in-global-seed-market The Scariest Veggies of Them All] Bloomberg Business Week, Retrieved 31 July 2014</ref>


== Sejarah ==
== Sejarah ==

Revisi terkini sejak 15 Maret 2022 04.23

Pemuliaan mutasi, kadang-kadang disebut pemuliaan variasi, adalah proses mengekspos benih dengan zat kimia atau radiasi guna menghasilkan mutan dengan ciri yang diinginkan, untuk dibiakkan dengan kultivar lain. Tanaman yang dibuat dengan cara mutagenesis kadang-kadang dinamakan tanaman mutagenik atau benih mutagenik.

Dari tahun 1930 hingga 2014, ada lebih dari 3.200 varietas tanaman mutagenik,[1][2] baik yang diturunkan sebagai mutan langsung (70%) atau dari keturunannya (30%).[3] Tanaman pangan atau tanaman budidaya telah menggunakan 75% spesies mutagenik yang telah disebarkan dan 25% sisanya berupa tanaman hias.[4] Meskipun FAO/IAEA sudah melaporkan pada tahun 2014 bahwa ada lebih dari 1.000 varietas mutan tanaman pangan utama yang telah ditanam di seluruh dunia,[1] sampai saat ini masih tidak jelas sudah berapa banyak dari varietas ini yang sekarang masih digunakan dalam pertanian atau hortikultura di seluruh dunia, karena benih-benih ini tidak selalu dapat diidentifikasi atau ditandai memiliki bukti mutagenik.[5]

Menurut sejarawan pertamanan Paige Johnson

Setelah Perang Dunia II, ada upaya bersama untuk penggunaan 'damai' dari energi atom. Salah satu idenya adalah untuk membombardir tanaman dengan radiasi sehingga menghasilkan banyak mutasi, beberapa di antaranya, diharapkan, akan menyebabkan tanaman dapat lebih kuat, tahan terhadap penyakit, tahan dingin atau hanya sekedar untuk membuat tanaman memiliki warna yang tidak biasa. Percobaan ini tidak hanya dilakukan di laboratorium nasional kebun gamma raksasa di Amerika Serikat, tetapi juga di Eropa dan negara-negara bekas Uni Soviet.[6]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b (2014) Plant Breeding and Genetics Diarsipkan 2018-07-27 di Wayback Machine. Joint FAO/IAEA Division of Nuclear Techniques in Food and Agriculture, Retrieved 31 July 2014
  2. ^ Schouten, H. J.; Jacobsen, E. (2007). "Are Mutations in Genetically Modified Plants Dangerous?". Journal of Biomedicine and Biotechnology. 2007: 1. doi:10.1155/2007/82612. PMC 2218926alt=Dapat diakses gratis. 
  3. ^ M.K. Maluszynsk, K. Nichterlein, L. van Zanten & B.S. Ahloowalia (2000). "Officially released mutant varieties – the FAO/IAEA Database". Mutation Breeding Review (12): 1–84. 
  4. ^ Ahloowali, B.S. (2004). "Global impact of mutation-derived varieties" (PDF). Euphytica. 135: 187–204. doi:10.1023/b:euph.0000014914.85465.4f. Diakses tanggal 20 April 2011. 
  5. ^ Kaskey, Jack (21 November 2013) The Scariest Veggies of Them All Bloomberg Business Week, Retrieved 31 July 2014
  6. ^ Johnson, Paige. "Atomic Gardens". Diakses tanggal 20 April 2011.