Lompat ke isi

Klorosis: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Perbaikan kesalah pengetikan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:AlbinoPopcorn.jpg|jmpl|250px|Kecambah [[jagung]] di sebelah kiri mengalami klorosis berat.]]
[[Berkas:AlbinoPopcorn.jpg|jmpl|250px|Kecambah [[jagung]] di sebelah kiri mengalami klorosis berat.]]
'''Klorosis''' (dari [[bahasa Inggris]],'' chlorosis'') adalah keadaan jaringan [[tumbuhan]], khususnya pada [[daun]], yang mengalami kerusakan atau gagalnya pempentukan [[klorofil]], sehingga tidak berwarna [[hijau]], melainkan kuning atau pucat hampir putih.<ref name="geroge">{{id}} {{cite book|title= Plant Pathology|author= Agrios, George N.|year=1996|edition= Tiga|language=Ingriss|trans_title= Ilmu Penyakit Tumbuhan|others= diterjemahkan oleh Munzir, Busnia dan disunting oleh Martoredjo, Toekidjo|publisher= Gadjah Mada University Press|isbn=979-420-388-2|location= Yogyakarta}}</ref> Klorosis dapat disebabkan dari buruknya [[drainase]], kerusakan perakaran, [[alkali]] [[tanah]] yang tinggi, dan kekurangan unsur [[hara]] pada tanaman.<ref name="chlorosis">{{en}} {{cite web|title=Chlorosis|publisher= University of Illinois|accessdate= 23 April 2014|url= http://urbanext.illinois.edu/focus/index.cfm?problem=chlorosis}}</ref> Kekurangan unsur hara dapat disebabkan jumlah hara tersedia yang tidak mencukupi karena tingginya [[pH]] tanah seperti pada tanah alkali atau dapat disebabkan tanaman tidak dapat menyerap unsur hara karena kerusakan atau perkembangan [[akar]] yang tidak baik.<ref name="chlorosis"/>
'''Klorosis''' (dari [[bahasa Inggris]],'' chlorosis'') adalah keadaan jaringan [[tumbuhan]], khususnya pada [[daun]], yang mengalami kerusakan atau gagalnya pembentukan [[klorofil]], sehingga tidak berwarna [[hijau]], melainkan kuning atau pucat hampir putih.<ref name="geroge">{{id}} {{cite book|title= Plant Pathology|author= Agrios, George N.|year=1996|edition= Tiga|language=Ingriss|trans_title= Ilmu Penyakit Tumbuhan|others= diterjemahkan oleh Munzir, Busnia dan disunting oleh Martoredjo, Toekidjo|publisher= Gadjah Mada University Press|isbn=979-420-388-2|location= Yogyakarta}}</ref> Klorosis dapat disebabkan dari buruknya [[drainase]], kerusakan perakaran, [[alkali]] [[tanah]] yang tinggi, dan kekurangan unsur [[hara]] pada tanaman.<ref name="chlorosis">{{en}} {{cite web|title=Chlorosis|publisher= University of Illinois|accessdate= 23 April 2014|url= http://urbanext.illinois.edu/focus/index.cfm?problem=chlorosis}}</ref> Kekurangan unsur hara dapat disebabkan jumlah hara tersedia yang tidak mencukupi karena tingginya [[pH]] tanah seperti pada tanah alkali atau dapat disebabkan tanaman tidak dapat menyerap unsur hara karena kerusakan atau perkembangan [[akar]] yang tidak baik.<ref name="chlorosis"/>


Klorosis sering kali merupakan petunjuk terjadinya kekurangan [[hara]] atau serangan [[fitopatologi|penyakit]] yang dialami oleh tumbuhan.<ref name="chlorosis"/> Klorosis juga merupakan gejala umum dari infeksi [[virus]], klorosis pada tanaman yang terserang virus tampak berupa daun yang menguning secara seragam dan secara umum dapat berpola mosaik, bercak, cicin, dan pola garis.<ref name="rhs">{{en}} {{cite web| publisher= Royal Horticultural Society| accessdate= 23 April 2014| url= https://apps.rhs.org.uk/advicesearch/Profile.aspx?pid=772| title= Chlorosis| archive-date= 2014-04-18| archive-url= https://web.archive.org/web/20140418072152/http://apps.rhs.org.uk/advicesearch/profile.aspx?PID=772| dead-url= yes}}</ref>
Klorosis sering kali merupakan petunjuk terjadinya kekurangan [[hara]] atau serangan [[fitopatologi|penyakit]] yang dialami oleh tumbuhan.<ref name="chlorosis"/> Klorosis juga merupakan gejala umum dari infeksi [[virus]], klorosis pada tanaman yang terserang virus tampak berupa daun yang menguning secara seragam dan secara umum dapat berpola mosaik, bercak, cicin, dan pola garis.<ref name="rhs">{{en}} {{cite web| publisher= Royal Horticultural Society| accessdate= 23 April 2014| url= https://apps.rhs.org.uk/advicesearch/Profile.aspx?pid=772| title= Chlorosis| archive-date= 2014-04-18| archive-url= https://web.archive.org/web/20140418072152/http://apps.rhs.org.uk/advicesearch/profile.aspx?PID=772| dead-url= yes}}</ref>

== Gejala ==
== Gejala ==



Revisi per 17 Desember 2021 16.07

Kecambah jagung di sebelah kiri mengalami klorosis berat.

Klorosis (dari bahasa Inggris, chlorosis) adalah keadaan jaringan tumbuhan, khususnya pada daun, yang mengalami kerusakan atau gagalnya pembentukan klorofil, sehingga tidak berwarna hijau, melainkan kuning atau pucat hampir putih.[1] Klorosis dapat disebabkan dari buruknya drainase, kerusakan perakaran, alkali tanah yang tinggi, dan kekurangan unsur hara pada tanaman.[2] Kekurangan unsur hara dapat disebabkan jumlah hara tersedia yang tidak mencukupi karena tingginya pH tanah seperti pada tanah alkali atau dapat disebabkan tanaman tidak dapat menyerap unsur hara karena kerusakan atau perkembangan akar yang tidak baik.[2]

Klorosis sering kali merupakan petunjuk terjadinya kekurangan hara atau serangan penyakit yang dialami oleh tumbuhan.[2] Klorosis juga merupakan gejala umum dari infeksi virus, klorosis pada tanaman yang terserang virus tampak berupa daun yang menguning secara seragam dan secara umum dapat berpola mosaik, bercak, cicin, dan pola garis.[3]

Gejala

Gejala yang ditunjukan dapat bervariasi tergantung pada faktor penyebabnya.[2] Semakin tinggi pH tanah maka tumbuhan akan semakin klorosis, semakin lama tanaman mengalami klorosis maka akan semakin parah klorosis yang terjadi.[2] Klorosis ringan dimulai dengan warna daun yang memucat, warna kuning menunjukan klorosis yang lebih serius.[2] Bagian yang mengalami klorosis dapat menghambat pertumbuhan tanaman atau bahkan gagal untuk membentuk bunga dan buah, selain itu daun yang klorosis akan lebih rentan terhadap penyakit.[2]

Penanganan

Penanganan untuk tanaman yang mengalami klorosis bervariasi tergantung pada penyebabnya, jika klorosis disebabkan oleh pemadatan tanah, drainase yang buruk, pertumbuhan akar yang buruk atau luka pada akar, maka penangan secara teknis budidaya seperti pemberian mulsa dapat dilakukan.[2]

Pemupukan

Aplikasi pupuk dalam bentuk larutan maupun padatan dapat dilakukan untuk memperbaiki kandungan hara yang kurang, Pemupukan lewat daun (foliar application) dapat dilakukan pada daun tanaman yang terserang, dengan cara ini respon yang dihasilkan cepat dapat dalam hitungan hari.[2] Pada gejala klorosis yang telah berlangsung lama aplikasi pemupukan lewat daun secara berulang dapat dilakukan.[4] Aplikasi pupuk lewat daun dengan cara penyemprotan akan lebih sulit untuk diterapkan pada pohon yang besar.[4]

Injeksi pada batang

Perlakuan pada batang dapat bertahan satu sampai lima tahun, namun tanaman baru dapat merespon sekitar tiga puluh hari setelah aplikasi.[5][2] Pada kondisi kekurangan unsur hara besi dapat dilakukan injeksi atau penanaman senyawa besi dalam bentuk kering maupun cair langsung pada batang dengan cara pelubangan batang menggunakan bor batang pada bagian batang yang lebih rendah.[4]

Kepada yang Mencari Jawaban Biologi

Kesan ini akibat kekurangan nitrogen dalam tumbuhan

Referensi

  1. ^ (Indonesia) Agrios, George N. (1996). Plant Pathology (dalam bahasa Ingriss). diterjemahkan oleh Munzir, Busnia dan disunting oleh Martoredjo, Toekidjo (edisi ke-Tiga). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. ISBN 979-420-388-2. 
  2. ^ a b c d e f g h i j (Inggris) "Chlorosis". University of Illinois. Diakses tanggal 23 April 2014. 
  3. ^ (Inggris) "Chlorosis". Royal Horticultural Society. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-18. Diakses tanggal 23 April 2014. 
  4. ^ a b c (Inggris) "Preventing and Treating Iron Chlorosis in Trees and Shrubs". Utah State University. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-10-30. Diakses tanggal 23 April 2014. 
  5. ^ (Inggris) "Iron Chlorosis". Colorado State University. Diakses tanggal 23 April 2014.