Amir Syarifuddin (akademikus): Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 37: | Baris 37: | ||
{{Reflist}} |
{{Reflist}} |
||
{{Kotak mulai}} |
|||
{{Kotak suksesi |
|||
|jabatan = [[Rektor]] [[Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol|IAIN Imam Bonjol Padang]] |
|||
|tahun = 1983 - 1992 |
|||
|pendahulu = [[Hasnawi Karim|H. Hasnawi Karim]] |
|||
|pengganti = [[Mansur Malik|Dr. H. Mansur Malik]] |
|||
}} |
|||
{{Kotak selesai}} |
|||
{{negara-bio-stub|Indonesia}} |
{{negara-bio-stub|Indonesia}} |
||
Revisi per 6 Juni 2021 04.55
Amir Syarifuddin | |
---|---|
Berkas:Amir Syarifuddin & Irwan Prayitno.jpg | |
Lahir | Pakan Sinayan, Banuhampu, Agam, Hindia Belanda | 9 Mei 1937
Kebangsaan | Indonesia |
Pekerjaan | Pengajar, politisi |
Dikenal atas | Rektor IAIN Imam Bonjol Anggota MPR RI |
Suami/istri | Afni Bustami |
Prof. Dr. H. Amir Syarifuddin (lahir 9 Mei 1937)[1][2] adalah seorang ahli hukum Islam, pengajar dan politisi Indonesia. Ia pernah menjabat Rektor IAIN Imam Bonjol, Ketua MUI Sumatra Barat, anggota penasihat MUI Pusat, serta anggota MPR RI.[3]
Riwayat
Kehidupan pribadi
Amir Syarifuddin lahir pada tahun 1937 di Pakan Sinayan, Banuhampu, Agam, pada masa Hindia Belanda.[3] Amir menikah lagi pada 29 Juli 1977 dengan Afni Bustami yang juga seorang akademisi. Ia menikahi adik dari istri pertamanya yang telah lebih dulu meninggal dunia.[4]
Karier
Prof. Amir pernah menjabat sebagai Rektor Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol (IAIN Imam Bonjol) Padang, Sumatra Barat, menggantikan H. Hasnawi Karim yang menjabat Caretaker Rektor sepanjang 1982-1983.[5] Ia menjabat Rektor IAIN Imam Bonjol yang ke-9 selama dua periode (1983-1993) sebelum digantikan oleh rektor berikutnya, Dr. H. Mansur Malik.[3][5] Ia juga dikenal sebagai pendiri dan juga Direktur Pascasarjana IAIN Imam Bonjol.[3]
Sebagai politisi, Amir Syarifuddin pernah menjadi anggota MPR RI selama dua periode pada masa-masa sebelum kejatuhan Orde Baru (tahun 1999). Sebagai ulama, ia juga dipercaya menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatra Barat periode 1995-2000, serta sebagai salah seorang anggota penasihat MUI Pusat periode 2010-2015. Sedangkan sebagai Guru Besar, Prof. Amir pernah pula menjadi profesor pelawat pada Fakultas Pengkajian Islam Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM), Selangor, Malaysia.[3]
Pada tahun 1984 salah satu karya tulisnya yang berjudul Pelaksanaan Hukum Kewarisan Islam di Minangkabau mendapat penghargaan dari Depdikbud RI sebagai buku terbaik di bidang ilmu sosial.[3]
Referensi
- ^ https://books.google.co.id/books?id=ro9ADwAAQBAJ&pg=PA481&dq=Amir+Syarifuddin+9+mei+1937&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiAk4nXmoLxAhXSbn0KHbMrCZIQ6AEwAnoECAMQAw#v=onepage&q=Amir%20Syarifuddin%209%20mei%201937&f=false
- ^ https://books.google.co.id/books?id=LeVNDwAAQBAJ&pg=PA177&dq=Amir+Syarifuddin+9+mei+1937&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiAk4nXmoLxAhXSbn0KHbMrCZIQ6AEwAHoECAwQAw#v=onepage&q=Amir%20Syarifuddin%209%20mei%201937&f=false
- ^ a b c d e f "Ushul Fiqh Bukanlah Kaidah Baku" Padang Ekspres, 13-11-2012. Diakses 30-5-2014.
- ^ "Prof. Dr. Amir Syarifuddin" Diarsipkan 2014-05-31 di Wayback Machine. Padang Ekspres. Diakses 30-5-2014.
- ^ a b "Periode Kepemimpinan" Diarsipkan 2014-05-29 di Wayback Machine. Situs IAIN Imam Bonjol, 3-3-2012. Diakses 30-5-2014.
Didahului oleh: H. Hasnawi Karim |
Rektor IAIN Imam Bonjol Padang 1983 - 1992 |
Diteruskan oleh: Dr. H. Mansur Malik |