Sidorejo, Sawahan, Nganjuk: Perbedaan antara revisi
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Kesalahan jenjang Subbagian (Headline)) |
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Subbagian hanya satu "=") |
||
Baris 14: | Baris 14: | ||
'''Sidorejo''' adalah sebuah [[desa]] yang berada di wilayah [[kecamatan]] [[Sawahan, Nganjuk|Sawahan]], [[kabupaten]] [[kabupaten Nganjuk|Nganjuk]], [[Provinsi]] [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Desa ini berbatasan langsung dengan Desa Margopatut di utara, Desa Sawahan di selatan, Desa Duren di Barat, serta Desa Bareng di Timur. |
'''Sidorejo''' adalah sebuah [[desa]] yang berada di wilayah [[kecamatan]] [[Sawahan, Nganjuk|Sawahan]], [[kabupaten]] [[kabupaten Nganjuk|Nganjuk]], [[Provinsi]] [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Desa ini berbatasan langsung dengan Desa Margopatut di utara, Desa Sawahan di selatan, Desa Duren di Barat, serta Desa Bareng di Timur. |
||
= Geografi = |
== Geografi == |
||
== Batas Wilayah == |
=== Batas Wilayah === |
||
{| class="wikitable" |
{| class="wikitable" |
||
|+ |
|+ |
||
Baris 37: | Baris 37: | ||
Kondisi tata guna tanah di Desa Sidorejo adalah sebagai berikut: tanah sawah irigasi teknis 66,00 Hektar, pemukiman 40,55 Hektar, pekarangan 40,00 Hektar, tanah perkebunan rakyat 40,58 Hektar, hutan lindung 41,00 Hektar, hutan rakyat 41,00 Hektar |
Kondisi tata guna tanah di Desa Sidorejo adalah sebagai berikut: tanah sawah irigasi teknis 66,00 Hektar, pemukiman 40,55 Hektar, pekarangan 40,00 Hektar, tanah perkebunan rakyat 40,58 Hektar, hutan lindung 41,00 Hektar, hutan rakyat 41,00 Hektar |
||
= Pembagian Administratif = |
== Pembagian Administratif == |
||
Desa Sidorejo memiliki enam pedukuhan dan dua dusun, antara lain: |
Desa Sidorejo memiliki enam pedukuhan dan dua dusun, antara lain: |
||
Baris 47: | Baris 47: | ||
# Dukuh Sumber |
# Dukuh Sumber |
||
= Sejarah = |
== Sejarah == |
||
Sejarah Desa Sidorejo tidak terlepas dari nama seorang tokoh yang membuka jalan desa yaitu Mbah Meko Joyo, dimana beliau seorang yang lumpuh (tidak dapat berjalan). Desa ini awalnya bernama desa Meko dengan Lurah seumur hidup yang bernama Rono Kromo. Lurah Rono Kromo adalah Kepala Desa yang dermawan dan bijaksana sehingga sanat dicintai oleh rakyatnya. |
Sejarah Desa Sidorejo tidak terlepas dari nama seorang tokoh yang membuka jalan desa yaitu Mbah Meko Joyo, dimana beliau seorang yang lumpuh (tidak dapat berjalan). Desa ini awalnya bernama desa Meko dengan Lurah seumur hidup yang bernama Rono Kromo. Lurah Rono Kromo adalah Kepala Desa yang dermawan dan bijaksana sehingga sanat dicintai oleh rakyatnya. |
||
Karena adanya semangat perubahan maka desa ini pada tahun 1955 diubah namanya menjadi Sidorejo. Nama Sidorejo menurut bahasa Jawa berasal dari kata Sido yang artinya Jadi dan Rejo yang artinya Ramai, sehingga dapat disimpulkan bahwa Sidorejo diharapkan bisa menjadi sebuah desa yang ramai dan maju. Pada tahun 1930 desa Sidorejo merupakan benteng Belanda dan sebagai ajang pertempuran para pejuang bangsa melawan penjajah, sehingga sebagai tanda peringatan dibangunlah sebuah tugu di tengah dusun Sumber. Begitu juga sekitar tahun 1965 masyarakat desa hidup dalam keadaan tercekam dan ketakutan dengan adanya gerakan partai terlarang G30SPKI . Namun ddemikian berkat kegigihan Kepala Desa yang bernama Mangunadi, Desa Sidorejo banyak berkembang pesat, terbukti banyak dibangunannya sarana prasarana desa antara lain : lapangan Sidorejo, Masjid Sumber, Sekolah Dasar dan lain-lain. Adapun kepala desa yang pernah menjabat hingga sekarang adalah sebagai berikut : Rono Kromo s.d 1915, Kartorejo (tahun 1915 s.d 1940), Mangunadi (tahun 1940 s.d 1965), Ismuharjo PJ Kepala Desa (tahun 1965 s.d 1967), Suprapto HS (tahun 1967 s.d 1979), Bambang Wiyono PJ Kepala Desa (tahun 1979 s.d 1981). Sunarji , SE (tahun 1999 s.d tahun 2012), Sutriono (tahun 2013 s.d 2019). |
Karena adanya semangat perubahan maka desa ini pada tahun 1955 diubah namanya menjadi Sidorejo. Nama Sidorejo menurut bahasa Jawa berasal dari kata Sido yang artinya Jadi dan Rejo yang artinya Ramai, sehingga dapat disimpulkan bahwa Sidorejo diharapkan bisa menjadi sebuah desa yang ramai dan maju. Pada tahun 1930 desa Sidorejo merupakan benteng Belanda dan sebagai ajang pertempuran para pejuang bangsa melawan penjajah, sehingga sebagai tanda peringatan dibangunlah sebuah tugu di tengah dusun Sumber. Begitu juga sekitar tahun 1965 masyarakat desa hidup dalam keadaan tercekam dan ketakutan dengan adanya gerakan partai terlarang G30SPKI . Namun ddemikian berkat kegigihan Kepala Desa yang bernama Mangunadi, Desa Sidorejo banyak berkembang pesat, terbukti banyak dibangunannya sarana prasarana desa antara lain : lapangan Sidorejo, Masjid Sumber, Sekolah Dasar dan lain-lain. Adapun kepala desa yang pernah menjabat hingga sekarang adalah sebagai berikut : Rono Kromo s.d 1915, Kartorejo (tahun 1915 s.d 1940), Mangunadi (tahun 1940 s.d 1965), Ismuharjo PJ Kepala Desa (tahun 1965 s.d 1967), Suprapto HS (tahun 1967 s.d 1979), Bambang Wiyono PJ Kepala Desa (tahun 1979 s.d 1981). Sunarji , SE (tahun 1999 s.d tahun 2012), Sutriono (tahun 2013 s.d 2019). |
||
<br /> |
<br /> |
||
= Demografi = |
== Demografi == |
||
== Penduduk == |
=== Penduduk === |
||
Desa Sidorejo pada tahun 2018 memiliki jumlah penduduk sebesar 2.691 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 1.358 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 1.333 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 894 KK. Desa Sidorejo memiliki sex ratio sebesar 101,875 dan kepadatan penduduk sebesar 1.782,12 per KM<sup>2</sup> |
Desa Sidorejo pada tahun 2018 memiliki jumlah penduduk sebesar 2.691 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 1.358 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 1.333 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 894 KK. Desa Sidorejo memiliki sex ratio sebesar 101,875 dan kepadatan penduduk sebesar 1.782,12 per KM<sup>2</sup> |
||
== Mata Pencaharian Pokok == |
=== Mata Pencaharian Pokok === |
||
Penduduk Desa Sidorejo mayoritas bekerja sebagai petani dan buruh tani. Selain itu penduduk Desa Sidorejo juga bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil, TNI, dan Wiraswasta. |
Penduduk Desa Sidorejo mayoritas bekerja sebagai petani dan buruh tani. Selain itu penduduk Desa Sidorejo juga bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil, TNI, dan Wiraswasta. |
||
== Bahasa == |
=== Bahasa === |
||
Penduduk Desa Sidorejo menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Selain meggunakan bahasa Jawa Penduduk Desa Sidorejo juga menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi. |
Penduduk Desa Sidorejo menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Selain meggunakan bahasa Jawa Penduduk Desa Sidorejo juga menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi. |
||
= Pendidikan = |
== Pendidikan == |
||
# SD Sidorejo 1 |
# SD Sidorejo 1 |
||
Baris 73: | Baris 73: | ||
# KB Flamboyan |
# KB Flamboyan |
||
= Ekonomi = |
== Ekonomi == |
||
== Pertanian == |
=== Pertanian === |
||
Pada Subsektor Pertanian di Desa Sidorejo,Tanaman Padi Sawah memiliki nilai produksi yang sama dengan Ubi Jalar. Namun, tanaman padi sawah memiiki luas tanah produksi sebesar 45 hektar dan hasil produksi sebesar 4 ton/hektar, sedangkan tanaman ubi jalar memiliki luas tanah produksi sebesar 12 hektar dan hasil produksi yang mencapai 45 ton/hektar. Komoditas pertanian yang dimiliki Desa Sidorejo selain padi sawah dan ubi jalar, berturut-turut dari yang memiliki nilai produksi tinggi ke rendah antara lain ubi kayu, kacang tanah dan jagung. |
Pada Subsektor Pertanian di Desa Sidorejo,Tanaman Padi Sawah memiliki nilai produksi yang sama dengan Ubi Jalar. Namun, tanaman padi sawah memiiki luas tanah produksi sebesar 45 hektar dan hasil produksi sebesar 4 ton/hektar, sedangkan tanaman ubi jalar memiliki luas tanah produksi sebesar 12 hektar dan hasil produksi yang mencapai 45 ton/hektar. Komoditas pertanian yang dimiliki Desa Sidorejo selain padi sawah dan ubi jalar, berturut-turut dari yang memiliki nilai produksi tinggi ke rendah antara lain ubi kayu, kacang tanah dan jagung. |
||
== Perkebunan == |
=== Perkebunan === |
||
Komoditas andalan Desa Sidorejo di Subsektor Perkebunan adalah cengkih karena memiliki nilai produksi tertinggi di antara komoditas subsektor perkebunan yang lain. Selain itu, Tanaman Cengkih mempunyai tanah luas produksi mencapai 22 Hektar dan hasil produksi sebesar 6 ton/hektar. Tanaman Kelapa mengikuti menjadi andalan kedua di Subsektor Perkebunan dengan memiliki luas tanah produksi 3 Hektar dan hasil produksi 12 ton/Hektar. |
Komoditas andalan Desa Sidorejo di Subsektor Perkebunan adalah cengkih karena memiliki nilai produksi tertinggi di antara komoditas subsektor perkebunan yang lain. Selain itu, Tanaman Cengkih mempunyai tanah luas produksi mencapai 22 Hektar dan hasil produksi sebesar 6 ton/hektar. Tanaman Kelapa mengikuti menjadi andalan kedua di Subsektor Perkebunan dengan memiliki luas tanah produksi 3 Hektar dan hasil produksi 12 ton/Hektar. |
||
== Peternakan == |
=== Peternakan === |
||
Komoditas peternakan Desa Sidorejo adalah telur dengan jumlah ternak sebanyak 4000 ekor. |
Komoditas peternakan Desa Sidorejo adalah telur dengan jumlah ternak sebanyak 4000 ekor. |
||
= Transportasi = |
== Transportasi == |
||
Jarak yang ditempuh dari Pusat Pemerintahan Sidorejo ke Kecamatan Sawahan adalah 1 Km, sedangkan jarak dari Pusat Pemerintahan Sidorejo ke Pemerintahan Kota Nganjuk adalah 25 Km. |
Jarak yang ditempuh dari Pusat Pemerintahan Sidorejo ke Kecamatan Sawahan adalah 1 Km, sedangkan jarak dari Pusat Pemerintahan Sidorejo ke Pemerintahan Kota Nganjuk adalah 25 Km. |
||
Revisi per 6 Agustus 2021 01.09
Sidorejo | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Timur | ||||
Kabupaten | Nganjuk | ||||
Kecamatan | Sawahan | ||||
Kode pos | 64475 | ||||
Kode Kemendagri | 35.18.01.2005 | ||||
Luas | 191.58 Ha | ||||
Jumlah penduduk | 2.691 jiwa | ||||
Kepadatan | 1.782,12 jiwa/km² | ||||
|
Sidorejo adalah sebuah desa yang berada di wilayah kecamatan Sawahan, kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Desa ini berbatasan langsung dengan Desa Margopatut di utara, Desa Sawahan di selatan, Desa Duren di Barat, serta Desa Bareng di Timur.
Geografi
Batas Wilayah
Utara | Desa Margopatut dan Kecamatan Berbek |
Selatan | Desa Sawahan dan Kecamatan Ponorogo |
Barat | Desa Duren dan Kecamatan Ngetos |
Timur | Desa Bareng dan Kecamatan Wilangan |
Secara geografis Desa Sidorejo terletak pada posisi 7˚21’-7˚31’ Lintang Selatan dan 110˚10’-111˚40’ Bujur Timur. Desa Sidorejo memiliki luas wilayah kurang lebih 1191,58 Ha. Desa Sidorejo berbatasan langsung dengan desa-desa di Kecamatan Sawahan karena terletak di antara desa-desa di Kecamatan Sawahan. Batas wilayah Desa Sidorejo di sebelah utara adalah Desa Margopatut, di sebelah selatan adalah Desa Sawahan, di sebelah barat adalah Desa Duren, dan di sebelah timur adalah Desa Bareng. Sedangkan batas wilayah Desa Sidorejo berdasarkan kecamatan, Desa Sidorejo berbatasan dengan Kecamatan Berbek di sebelah utara, Kecamatan Ponorogo di sebelah selatan, Kecamatan Ngetos di sebelah timur dan Kecamatan Wilangan di sebelah timur.
Desa Sidorejo berada di kaki Gunung Wilis, memiliki ketinggian 156mdpl serta memiliki suhu rata-rata harian 18 °C. Jumlah curah hujan per bulan yang dimiliki Desa Sidorejo adalah 5,00 mm dengan jumlah bulan hujan 6 bulan.
Kondisi tata guna tanah di Desa Sidorejo adalah sebagai berikut: tanah sawah irigasi teknis 66,00 Hektar, pemukiman 40,55 Hektar, pekarangan 40,00 Hektar, tanah perkebunan rakyat 40,58 Hektar, hutan lindung 41,00 Hektar, hutan rakyat 41,00 Hektar
Pembagian Administratif
Desa Sidorejo memiliki enam pedukuhan dan dua dusun, antara lain:
- Dukuh Banjarsari
- Dukuh Sidomulyo
- Dukuh Sidorejo
- Dukuh Sendangrejo
- Dukuh Jabung
- Dukuh Sumber
Sejarah
Sejarah Desa Sidorejo tidak terlepas dari nama seorang tokoh yang membuka jalan desa yaitu Mbah Meko Joyo, dimana beliau seorang yang lumpuh (tidak dapat berjalan). Desa ini awalnya bernama desa Meko dengan Lurah seumur hidup yang bernama Rono Kromo. Lurah Rono Kromo adalah Kepala Desa yang dermawan dan bijaksana sehingga sanat dicintai oleh rakyatnya.
Karena adanya semangat perubahan maka desa ini pada tahun 1955 diubah namanya menjadi Sidorejo. Nama Sidorejo menurut bahasa Jawa berasal dari kata Sido yang artinya Jadi dan Rejo yang artinya Ramai, sehingga dapat disimpulkan bahwa Sidorejo diharapkan bisa menjadi sebuah desa yang ramai dan maju. Pada tahun 1930 desa Sidorejo merupakan benteng Belanda dan sebagai ajang pertempuran para pejuang bangsa melawan penjajah, sehingga sebagai tanda peringatan dibangunlah sebuah tugu di tengah dusun Sumber. Begitu juga sekitar tahun 1965 masyarakat desa hidup dalam keadaan tercekam dan ketakutan dengan adanya gerakan partai terlarang G30SPKI . Namun ddemikian berkat kegigihan Kepala Desa yang bernama Mangunadi, Desa Sidorejo banyak berkembang pesat, terbukti banyak dibangunannya sarana prasarana desa antara lain : lapangan Sidorejo, Masjid Sumber, Sekolah Dasar dan lain-lain. Adapun kepala desa yang pernah menjabat hingga sekarang adalah sebagai berikut : Rono Kromo s.d 1915, Kartorejo (tahun 1915 s.d 1940), Mangunadi (tahun 1940 s.d 1965), Ismuharjo PJ Kepala Desa (tahun 1965 s.d 1967), Suprapto HS (tahun 1967 s.d 1979), Bambang Wiyono PJ Kepala Desa (tahun 1979 s.d 1981). Sunarji , SE (tahun 1999 s.d tahun 2012), Sutriono (tahun 2013 s.d 2019).
Demografi
Penduduk
Desa Sidorejo pada tahun 2018 memiliki jumlah penduduk sebesar 2.691 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 1.358 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 1.333 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 894 KK. Desa Sidorejo memiliki sex ratio sebesar 101,875 dan kepadatan penduduk sebesar 1.782,12 per KM2
Mata Pencaharian Pokok
Penduduk Desa Sidorejo mayoritas bekerja sebagai petani dan buruh tani. Selain itu penduduk Desa Sidorejo juga bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil, TNI, dan Wiraswasta.
Bahasa
Penduduk Desa Sidorejo menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Selain meggunakan bahasa Jawa Penduduk Desa Sidorejo juga menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi.
Pendidikan
- SD Sidorejo 1
- SD Sidorejo 2
- SD Islam
- RA Perwanida
- KB PKK "Sidorejo"
- KB Flamboyan
Ekonomi
Pertanian
Pada Subsektor Pertanian di Desa Sidorejo,Tanaman Padi Sawah memiliki nilai produksi yang sama dengan Ubi Jalar. Namun, tanaman padi sawah memiiki luas tanah produksi sebesar 45 hektar dan hasil produksi sebesar 4 ton/hektar, sedangkan tanaman ubi jalar memiliki luas tanah produksi sebesar 12 hektar dan hasil produksi yang mencapai 45 ton/hektar. Komoditas pertanian yang dimiliki Desa Sidorejo selain padi sawah dan ubi jalar, berturut-turut dari yang memiliki nilai produksi tinggi ke rendah antara lain ubi kayu, kacang tanah dan jagung.
Perkebunan
Komoditas andalan Desa Sidorejo di Subsektor Perkebunan adalah cengkih karena memiliki nilai produksi tertinggi di antara komoditas subsektor perkebunan yang lain. Selain itu, Tanaman Cengkih mempunyai tanah luas produksi mencapai 22 Hektar dan hasil produksi sebesar 6 ton/hektar. Tanaman Kelapa mengikuti menjadi andalan kedua di Subsektor Perkebunan dengan memiliki luas tanah produksi 3 Hektar dan hasil produksi 12 ton/Hektar.
Peternakan
Komoditas peternakan Desa Sidorejo adalah telur dengan jumlah ternak sebanyak 4000 ekor.
Transportasi
Jarak yang ditempuh dari Pusat Pemerintahan Sidorejo ke Kecamatan Sawahan adalah 1 Km, sedangkan jarak dari Pusat Pemerintahan Sidorejo ke Pemerintahan Kota Nganjuk adalah 25 Km.
Desa Sidorejo dilintasi oleh angkutan umum dari Kabupaten Nganjuk ke Terminal Sawahan.