Lompat ke isi

Iblis: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
SkullSplitter (bicara | kontrib)
SkullSplitter (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''Iblīs''' (Arabic إبليس), adalah nama nenek moyang dari bangsa [[jin]]. Sebagaimana [[Adam]] adalah seorang nenek moyang dari manusia. Allah menciptakan Iblis dari nyala api.
'''Iblis''' (dari [[bahasa Arab]] yang artinya "dia yang dipukul memar"). Alkitab tak punya literatur tentang Setan, selain dari perjanjian lama: ha-Satana, yang berarti musuh. Definisi setan ini lalu diadopsi oleh [[bahasa Yunani]]: ''diabolos'') yang dalam [[bahasa Inggris]] disebut devil. <!-- Devil sendiri mengacu dari bahasa Indo-Eropa kuno "Deva", atau "Devas" -->


'''Iblis''' (dari [[bahasa Arab]] yang artinya "dia yang dipukul memar"). Alkitab tak punya literatur tentang Setan, selain dari perjanjian lama: ha-Satana, yang berarti musuh. Definisi setan ini lalu diadopsi oleh [[bahasa Yunani]]: ''diabolos'' yang dalam [[bahasa Inggris]] disebut devil. <!-- Devil sendiri mengacu dari bahasa Indo-Eropa kuno "Deva", atau "Devas" -->
Dalam referensi Islam, Iblis merupakan makhluk yang berasal dari golongan [[Jin]]. Sejak penciptaan manusia [[Adam]], iblis di suruh sujud kepadanya, namun iblis tidak mau sujud kepadanya, oleh karena itu, Iblis dipecat oleh [[Tuhan]] dari kelompok malaikat dan menjadi terkutuk. lalu Iblis dendam kepada manusia, keturunan [[Adam]] karena lantaran kehadiran Adam, obsesinya jadi [[makhluk]] nomor satu jadi buyar. Iblis juga disebut [[Setan]] dan seluruh jin dan manusia yang menjadi pengikutnya juga disebut Setan.


== Etimologi ==
Dalam [[bahasa Arab]] nama Iblis berasal dari kata "balasa" yang artinya menyesal. Maka nama Iblis diartikan "Yang akan terus menyesal di dunia dan di akhirat"
Dalam [[bahasa Arab]] nama Iblis berasal dari kata ''balasa'' بَلَسَ, meaning yang artinya menyesal. Maka nama Iblis diartikan "Yang akan terus menyesal di dunia dan di akhirat"

== Asal Mula ==

Sejak penciptaan manusia [[Adam]], iblis diperintahkan [[Allah]] untuk bersujud kepadanya, namun iblis tidak mau sujud kepadanya. Oleh karena itu, Iblis di keluarkan oleh [[Tuhan]] dari [[Surga]] dan menjadi mahluk yang terkutuk.

Ia meminta kepada Tuhan untuk menangguhkan kematiannya hingga hari [[kiamat]].
Iblis dendam kepada manusia, keturunan [[Adam]] karena lantaran kehadiran Adam, obsesinya jadi [[makhluk]] nomor satu jadi buyar. Iblis juga disebut [[Setan]] dan seluruh jin dan manusia yang menjadi pengikutnya juga disebut Setan.


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==

Revisi per 16 Desember 2008 02.39

Iblīs (Arabic إبليس), adalah nama nenek moyang dari bangsa jin. Sebagaimana Adam adalah seorang nenek moyang dari manusia. Allah menciptakan Iblis dari nyala api.

Iblis (dari bahasa Arab yang artinya "dia yang dipukul memar"). Alkitab tak punya literatur tentang Setan, selain dari perjanjian lama: ha-Satana, yang berarti musuh. Definisi setan ini lalu diadopsi oleh bahasa Yunani: diabolos yang dalam bahasa Inggris disebut devil.

Etimologi

Dalam bahasa Arab nama Iblis berasal dari kata balasa بَلَسَ, meaning yang artinya menyesal. Maka nama Iblis diartikan "Yang akan terus menyesal di dunia dan di akhirat"

Asal Mula

Sejak penciptaan manusia Adam, iblis diperintahkan Allah untuk bersujud kepadanya, namun iblis tidak mau sujud kepadanya. Oleh karena itu, Iblis di keluarkan oleh Tuhan dari Surga dan menjadi mahluk yang terkutuk.

Ia meminta kepada Tuhan untuk menangguhkan kematiannya hingga hari kiamat. Iblis dendam kepada manusia, keturunan Adam karena lantaran kehadiran Adam, obsesinya jadi makhluk nomor satu jadi buyar. Iblis juga disebut Setan dan seluruh jin dan manusia yang menjadi pengikutnya juga disebut Setan.

Lihat pula

Referensi

1. Iblis merupakan asal mula jin, sebagaimana Adam sebagai asal mula manusia’.” (Tafsir Al-Qur`anul ’Azhim, 3/94)

2. Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullahu mengatakan: “Iblis adalah abul jin (bapak para jin).” (Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal. 406 dan 793)