The Coca-Cola Company: Perbedaan antara revisi
Baris 44: | Baris 44: | ||
Selain dalam kemasan botol, sejak tahun [[1986]] Coca-Cola dipasarkan dalam kemasan kaleng dengan produk Diet Coke dan sejak tahun [[1996]] dalam kemasan botol plastik PET oleh Coca-Cola Amatil Indonesia. Pada tahun [[2002]], Frestea mulai diperkenalkan dan CCAI juga mengakuisisi merek air minum dalam kemasan, Ades. Merek [[Minute Maid]] dan Coke Zero mulai dipasarkan pada tahun [[2008]], [[Ades]] dijual dalam kemasan botol plastik ramah lingkungan pada tahun [[2011]], minuman isotonik [[Aquarius]] mulai dipasarkan tahun [[2013]] dan terakhir, merek [[Nutriboost]] dipasarkan tahun [[2013]].<ref name=":0" /> |
Selain dalam kemasan botol, sejak tahun [[1986]] Coca-Cola dipasarkan dalam kemasan kaleng dengan produk Diet Coke dan sejak tahun [[1996]] dalam kemasan botol plastik PET oleh Coca-Cola Amatil Indonesia. Pada tahun [[2002]], Frestea mulai diperkenalkan dan CCAI juga mengakuisisi merek air minum dalam kemasan, Ades. Merek [[Minute Maid]] dan Coke Zero mulai dipasarkan pada tahun [[2008]], [[Ades]] dijual dalam kemasan botol plastik ramah lingkungan pada tahun [[2011]], minuman isotonik [[Aquarius]] mulai dipasarkan tahun [[2013]] dan terakhir, merek [[Nutriboost]] dipasarkan tahun [[2013]].<ref name=":0" /> |
||
<!-- |
|||
=== Manajemen === |
=== Manajemen === |
||
'''Dewan direksi Coca-Cola Indonesia''' |
'''Dewan direksi Coca-Cola Indonesia''' |
||
Baris 73: | Baris 73: | ||
* Direktur: Supriyanto |
* Direktur: Supriyanto |
||
* Direktur: Mark Aubrey |
* Direktur: Mark Aubrey |
||
* Direktur: Nina Agustriana |
* Direktur: Nina Agustriana |
||
== Daftar merek-merek dari The Coca-Cola Company == |
== Daftar merek-merek dari The Coca-Cola Company == |
Revisi per 23 Oktober 2021 19.55
Perusahaan publik | |
Kode emiten | NYSE: KO Dow Jones Industrial Average Component |
Industri | Minuman |
Didirikan | 29 Januari 1892 |
Kantor pusat | Atlanta, Georgia, Amerika Serikat |
Wilayah operasi | Seluruh dunia |
Tokoh kunci | James Quincey (Chairman dan CEO) |
Produk | Coca-Cola Minuman ringan berkarbonasi Air Lainnya Minuman tidak beralkohol[1] |
Pendapatan | US$ 35.119 milyar (2010)[2] |
US$ 8.449 milyar (2010)[2] | |
US$ 11.809 milyar (2010)[2] | |
Total aset | US$ 72.921 milyar (2010)[2] |
Total ekuitas | US$ 31.317 milyar (2010)[2] |
Karyawan | 139.600 (2010)[2] |
Situs web | Official website |
The Coca-Cola Company (NYSE: KO) adalah sebuah perusahaan multinasional asal Amerika Serikat dalam bidang minuman, termasuk pabrikan, pengecer dan pemasar konsentrat minuman non alkohol dan sirup, yang bermarkas di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat.[3] Perusahaan ini terkenal dengan produk utama Coca-Cola, yang formulanya ditemukan oleh seorang ahli farmasi John Stith Pemberton pada tahun 1886 di Columbus, Georgia.[4] Formula dan dan merek Coca-Cola dibeli pada 1889 oleh Asa Griggs Candler (30 Desember 1851-12 Maret 1929), yang mendirikan perusahaan The Coca-Cola Company pada tahun 1892. Perusahaan ini mempekerjakan 55.000 pekerja pada tahun 2005.
Perusahaan ini menjalankan sistem waralaba untuk distribusinya sejak tahun 1889 dimana The Coca-Cola Company hanya memproduksi sirup konsentrat yang dijual ke berbagai perusahaan pembotolan di seluru dunia yang diberikan hak pemasaran dan penjualan eksklusif. Perusahaan ini telah terdaftar di bursa saham NYSE dan menjadi bagian dari indeks DJIA; S&P 500; Russell 1000 Index; dan Russell 1000 Growth Stock Index. Sejak 2015, perusahaan ini dipimpin oleh Muhtar Kent sebagai Chairman dan CEO.
Merek-merek utama perusahaan ini adalah Coca-Cola (atau sering disebut Coke saja), Fanta dan Sprite. The Coca-Cola Company juga pernah mengeluarkan minuman cola lain dengan merek Coke, yang paling umum adalah Diet Coke, kemudian Caffeine-Free Coca-Cola, Diet Coke Caffeine-Free, Coca-Cola Cherry, Coca-Cola Zero, Coca-Cola Vanilla, dan beberapa varian khusus berperisa lemon, jeruk nipis, atau kopi. Pada mulanya mereka tidak mendorong penggunaan kata Coke, bahkan konsumen dianjurkan untuk membeli Coca-Cola dengan kata-kata berikut: "Mintalah Coca-Cola sesuai namanya secara lengkap; nama sebutan hanya akan mendorong penggantian produk dengan kata lain". Tetapi konsumen tetap saja menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun 1941, perusahaan mengikuti selera popular pasar. Tahun itu juga, nama dagang Coke memperoleh pengakuan periklanan yang sama dengan Coca-Cola, dan sejak 27 Maret 1944, Coke resmi menjadi merek dagang terdaftar The Coca-Cola Company di Amerika Serikat.
Menurut Interbrand pada tahun 2011, Coca-Cola adalah merek termahal di dunia.[5]
Akuisisi
Perusahaan ini memiliki sejarah akuisisi yang panjang. Coca-Cola mengakuisisi Minute Maid pada tahun 1960,[6] merek minuman cola India Thums Up pada tahun 1993,[7] dan Barq's pada tahun 1995.[8] Pada tahun 2001, mereka mengakuisisi merek Odwalla untuk produk-produk jus buah, smoothies, dan bar senilai US$ 181 juta.[9][10] Pada tahun 2007, mereka mengakuisisi Fuze Beverage dari pendirinya Lance Collins and Castanea Partners dengan nilai sekitar US$ 250 juta.[11][12] Pada tahun 2009, rencana mereka untuk membeli produsen jus dari China berhenti ketika China menolak tawaran sebesar US$2.4 miliar untuk Huiyuan Juice Group dengan alasan akan menjadi monopoli.[13] Nasionalisme juga dianggap sebagai alasan penolakan tersebut.[14] Pada tahun 1982, Coca-Cola membeli Columbia Pictures senilai US$ 692 juta. Kemudian dijual kepada Sony senilai US$3 miliar pada tahun 1989.[15]
Coca-Cola di Indonesia
Masa Kolonial Hindia Belanda hingga Perang Dunia II
Coca-Cola pertama kali hadir di Hindia Belanda pada tahun 1927, masih diimpor utuh dalam kemasan botol oleh seorang insinyur Belanda bernama De Koenig. Kemudian pada tahun 1932 mulai diproduksi massal oleh De Water Nederlands Indische Mineral Water Fabrieck (Pabrik Air Mineral Hindia Belanda) di Batavia. Selama Perang Dunia II, ketika Hindia Belanda diduduki Jepang, pabrik ini ditutup dan produksi Coca-Cola otomatis lumpuh total.[16]
Masa Kemerdekaan Indonesia
Sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 1945, pabrik tersebut kembali beroperasi di bawah nama The Indonesia Bottles Ltd Nv (IBL), perusahaan nasional yang didirikan oleh TH Ticoalu, Tatang Nana, dan Harry Handojo. Pabrik tersebut memproduksi 1.000-1.500 kerat Coca-Cola setiap harinya, dan mempekerjakan 25 orang yang dibantu oleh 3-7 truk untuk pendistribusian.
Pada tahun 1971, dengan pertambahan mitra usaha dan modal didirikannya pabrik pembotolan modern pertama di Indonesia dengan nama baru PT. Djaja Beverages Bottling Company dan merek Sprite mulai dipasarkan. Pada tahun 1973, merek Fanta mulai dipasarkan. Khusus pabrik pembotolan di Manado, Sulawesi Utara, yang didirikan pada tahun 1981, dioperasikan oleh Bangun Wenang Beverages Company (BWBC) milik keluarga Thenoch, yang secara eksklusif melayani pasar yang berkembang pesat di Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah. Pabrik Commercial Support Supply (CPS) mulai didirikan tahun 1977 untuk memenuhi pasokan bahan dasar minuman untuk pabrik pembotolan di Indonesia. Selain Indonesia, CPS juga mengekspor produknya ke negara-negara tetangga seperti Singapura, Australia, Selandia Baru, Kamboja, Vietnam, dan Thailand. Tercatat sampai saat ini terdapat 11 pabrik Coca-Cola yang beroperasi di berbagai provinsi di Indonesia, berturut-turut berdasarkan tahun pendiriannya adalah Jakarta (1971), Medan (1973), Surabaya (1976), Semarang (1976), Ujung pandang (1981), Bandung (1983), Padang (1985), Bali (1985), Manado (1985), Banjarmasin (1981), dan Lampung (1995).[16]
Sejak tahun 1992, Coca-Cola Amatil yang berpusat di Sydney, Australia mengakuisisi semua perusahaan pembotolan Coca-Cola di Indonesia, kecuali Bangun Wenang Beverage Company (BWBC) yang berlokasi di Manado, Sulawesi Utara. Hasil akuisisi ini membuat perusahaan-perusahaan pembotolan tersebut menjadi satu perusahaan dengan nama Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI). Secara resmi Coca-Cola Amatil Indonesia terbagi menjadi 2 entitas legal, yaitu PT. Coca-Cola Bottling Indonesia (CCBI) dan PT. Coca-Cola Distribution Indonesia (CCDI).[17]
Selain dalam kemasan botol, sejak tahun 1986 Coca-Cola dipasarkan dalam kemasan kaleng dengan produk Diet Coke dan sejak tahun 1996 dalam kemasan botol plastik PET oleh Coca-Cola Amatil Indonesia. Pada tahun 2002, Frestea mulai diperkenalkan dan CCAI juga mengakuisisi merek air minum dalam kemasan, Ades. Merek Minute Maid dan Coke Zero mulai dipasarkan pada tahun 2008, Ades dijual dalam kemasan botol plastik ramah lingkungan pada tahun 2011, minuman isotonik Aquarius mulai dipasarkan tahun 2013 dan terakhir, merek Nutriboost dipasarkan tahun 2013.[16]
Manajemen
Dewan direksi Coca-Cola Indonesia
- Presiden Direktur: Diego Gonzalez
- Direktur Teknologi: William Layadi
- Direktur Urusan Publik, Komunikasi dan Keberlanjutan: Lucia Karina
- Direktur Pemasaran: Rina Surya
- Direktur: Supriyanto
- Direktur: Lakshman Peiris
- Direktur: Debbie Nova
- Direktur: Mark Aubrey
- Direktur: Nina Agustriana
Dewan direksi Coca-Cola Amatil Indonesia
- Presiden Direktur: Kadir Gunduz
- Direktur Informasi: Debbie Nova
- Direktur Keuangan: Miguel Angel Marquez
- Direktur Teknologi: William Layadi
- Direktur Kemasaran: Lakshman Peiris
- Direktur Sumber Daya Manusia: Isnaeni
- Direktur Pengadaan: Suharji Gasali
- Kepala Teknis dan Kualitas: Agus Salim
- Kepala Kemampuan Organisasi dan Bakat: Ichdina Daya
- Kepala Komersial: Rahmi Gunawan
- Direktur: Amrapel Situmorang
- Direktur: Sugma Anugrawan
- Direktur: Beni Juniarta
- Direktur: Supriyanto
- Direktur: Mark Aubrey
- Direktur: Nina Agustriana
Daftar merek-merek dari The Coca-Cola Company
- Coca-Cola
- Coca-Cola Zero
- Diet Coke atau Coca-Cola Light
- Fanta
- Sprite
- Dasani
- Minute Maid
- Mello Yello
- Fresca
- Lilt
- Lift
- TaB
- Powerade
- Powerade Zero
- Aquarius
- Nestea (di bawah lisensi dari Nestlé)
- Frestea (di bawah lisensi dari Pacific Refreshments Pte. Ltd.)
- Barq's
- Pibb
- Vault
- Dr Pepper (di bawah lisensi dari Dr Pepper Snapple Group)
- A&W Root Beer (di bawah lisensi dari Dr Pepper Snapple Group)
- Schweppes (di bawah lisensi dari Dr Pepper Snapple Group)
- Ades
- Burn
- Ciel
- Fruitopia
- Georgia
- Odwalla
- Simply Orange
- Glacéau vitaminwater
- Glacéau vitaminwater zero
- Glacéau smartwater
- Fuze
- Fuze Tea
- Hi-C
- Mezzo Mix
- dan lain-lain.
Referensi
- ^ "Coca-Cola Products: New Coca-Cola Products, Brands of Beverages & More". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-02-05. Diakses tanggal 2011-07-18.
- ^ a b c d e f "2010 Form 10-K, The Coca-Cola Company". United States Securities and Exchange Commission.
- ^ "The Coca-Cola Brands". coca-colacompany.com. Diakses tanggal December 19, 2012.
- ^ "Who Invented Coca Cola?". Whoinventedit.net. Diakses tanggal November 2, 2012.
- ^ Houpt, Simon (October 4, 2011). "Apple cracks Interbrand's best global brands top 10 list". Globe and Mail. Canada.
- ^ "History of The Minute Maid Company". Fundinguniverse.com. Diakses tanggal July 29, 2012.
- ^ "Strong Cola Taste, Macho Personality". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-02-26. Diakses tanggal 2016-01-15.
- ^ Barq's Root Beer: History, Coca-Cola, retrieved January 2, 2013.
- ^ "Coca Cola, Form SC TO-T, Filing Date Oct 30, 2001". secdatabase.com. Diakses tanggal March 27, 2013.
- ^ "Coke Buys Odwalla". (October 30, 2001).CNN Money.
- ^ "Coca Cola, Form 10-K, Annual Report, Filing Date Feb 21, 2007" (PDF). secdatabase.com. Diakses tanggal March 27, 2013.
- ^ "Coca-Cola Buys Fuze Beverage". (February 12, 2007) Boulder Daily Camera.
- ^ "Coca Cola, Form 10-Q, Quarterly Report, Filing Date Apr 30, 2009". secdatabase.com. Diakses tanggal March 27, 2013.
- ^ "Coke's China juice move collapses". BBC News. March 18, 2009. Diakses tanggal May 25, 2010.
- ^ Sellers, Patricia; Woods, Wilton (October 13, 1997). "WHERE COKE GOES FROM HERE". Fortune. Diakses tanggal October 10, 2011.
- ^ a b c 80 years Coca Cola Amatil Indonesia
- ^ "Coca-Cola : Lebih dari 80 Tahun Mengabdi Pada Indonesia". Coca-Cola Amatil Indonesia. Indonesia. April 1, 2014.
Pranala luar
- (Inggris) Situs resmi
- Coca-Cola Amatil Indonesia