Lompat ke isi

Daniël David Veth: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Pranala luar: clean up
Baris 38: Baris 38:


{{lifetime|1850|1885|Veth, Daniël David}}
{{lifetime|1850|1885|Veth, Daniël David}}

[[Category:Tokoh dari Amsterdam]]
[[Kategori:Tokoh dari Amsterdam]]
[[Kategori:Fotografer Belanda]]
[[Kategori:Fotografer Belanda]]
[[Kategori:Penjelajah Belanda]]
[[Kategori:Penjelajah Belanda]]



{{Belanda-bio-stub}}
{{Belanda-bio-stub}}

Revisi per 28 November 2022 15.10

Daniël David Veth
D.D. Veth, 1883 (foto oleh JG. Hameter)
Lahir(1850-02-17)17 Februari 1850
Amsterdam, Belanda
Meninggal19 Mei 1885(1885-05-19) (umur 35)
Kala Kauga, Angola Portugis
KebangsaanBelanda
PekerjaanPenjelajah
Fotografer

Daniël David Veth (17 Februari 1850 – 19 Mei 1885) adalah penjelajah dan fotografer Belanda.

Ayahnya Pieter Johannes Veth adalah ketua Perkumpulan Geografi Kerajaan Belanda. Daniël David Veth belajar teknik di politeknik di Hannover dan Stuttgart, Kekaisaran Jerman.[1] Perkumpulan Geografi Kerajaan Belanda mengorganisasi ekspedisi ke Sumatra Tengah pada tahun 1877, dengan tujuan memetakan Batang Hari, dipimpin oleh Johannes Schouw Santvoort dari Angkatan Laut Kerajaan Belanda, serta disertai oleh zoolog Johannes François Snelleman dan etnografer Arend Ludolf van Hasselt. Veth bertanggung jawab untuk fotografi dan pemetaan, sedangkan Johannes Francois Snelleman menulis buku mengenai ekspedisi tersebut.[1]

Pada musim gugur tahun 1884, Veth memimpin ekspedisi ke Sungai Cunene di Angola Portugis, dan meninggal setahun kemudian karena kelelahan di bantaran Sungai Coporolo. Ia dimakamkan di Dordrecht.[2]

Foto karya Veth (Sumatra, 1870-an)

Rujukan

  1. ^ a b Photographer Daniel David Veth Sumatra (Daniel David Veth: Midden-Sumatra Photographie-Album (1877–1879) Luminous Lint
  2. ^ Zuidema. "Veth, (Daniël David)". Nieuw Nederlandsch Biografisch Woordenboek. pp. 1016–1017.

Pranala luar