Lompat ke isi

Curah pendapat: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Sellamaria (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Sellamaria (bicara | kontrib)
Mengembangkan artikel
Baris 1: Baris 1:
{{Sedang ditulis}}
{{Sedang ditulis}}
'''Curah pendapat''' (''brainstorming'') adalah suatu teknik kreativitas yang mengupayakan pencarian penyelesaian dari suatu [[masalah]] tertentu dengan mengumpulkan [[gagasan]] secara spontan dari anggota [[kelompok]]. Istilah ''brainstorming'' dipopulerkan oleh [[Alex F. Osborn]] pada awal dasawarsa [[1940-an]]. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan curah pendapat adalah metode (anonim atau tidak, penggunaan komputer, dll.), insentif bagi para peserta, serta hambatan yang mungkin muncul (sifat individu, interaksi sosial, dll.).
'''Curah pendapat''' (''brainstorming'') adalah suatu metode yang memanfaatkan teknik kreativitas dalam mencari penyelesaian dari suatu [[masalah]] tertentu dengan mengumpulkan [[gagasan]] secara spontan dari anggota [[kelompok]]. Teknik ini dapat digunakan baik dalam lingkup kelompok maupun individu, namun teknik ini lebih populer di terapkan dalam agenda kelompok<ref>{{Cite journal|last=Dewi|first=Ni Putu Kusma|last2=Wendra|first2=I. Wayan|last3=Putrayasa|first3=Ida Bagus|date=2019-09-05|title=PENGGUNAAN METODE CURAH PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DI KELAS X IPA 2 SMA NEGERI 1 SAWAN|url=https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPBS/article/view/20380|journal=Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha|language=en|volume=9|issue=2|doi=10.23887/jjpbs.v9i2.20380|issn=2614-2007}}</ref>. ''Brainstorming'' sendiri dipopulerkan oleh [[Alex F. Osborn]] pada masa awal dasawarsa tahun [[1940-an]]. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan curah pendapat yaitu metode (anonim atau tidak, penggunaan komputer, dll.), insentif bagi para peserta, dan hambatan yang mungkin muncul (sifat individu, interaksi sosial, dll.)<ref>{{Cite web|title=Curah pendapat|url=https://artsandculture.google.com/entity/curah-pendapat/m023mty|website=Google Arts & Culture|language=id|access-date=2021-12-21}}</ref>.

== Asal Mula ==
Istilah Curah pendapat atau dalam Bahasa Inggris disebut (''brainstorming)'', mulai dikembangkan oleh Alex F. Osborn, yang menerapkan metode tersebut dalam memecahkan masalah secara kreatif pada tahun 1939. Hal ini dilatarbelakangi karena ketidakmampuan karyawan saat itu dalam mengembangkan gagasan-gagasan kreatif secara individual dalam kampanye iklan. Menanggapi hal ini, Osborn mengadakan sesi berpikir kelompok, proses tersebut yang akhirnya dijuluki sebagai "sesi curah pendapat". Dalam masa penyusunan konsep pada tahun 1942 Osborn pertamakali menyebutkan istilah brainstorming dalam karya pertamanya "How Think Up". Osborn yang merupakan eksekutif periklanan, mengerti akan pentingnya kreatifitas untuk sukses, hal ini ia sebutkan dalam buku karyanya "Kekuatan Kreatifitasmu: Bagaimana Menggunakan Imajinasi''"'' tahun 1952. Ia menuliskan "kualitas kepemimpinan tergantung pada kekuatan kreatif". Demikian brainstorming didesain untuk meningkatkan kemampuan kreatifitas karyawan pada masa itu<ref>{{Cite web|title=Apakah Definisi Dari Brainstorming? (Untuk Kelompok & Individual)|url=https://business.tutsplus.com/id/tutorials/what-is-the-definition-of-brainstorming--cms-27997|website=Business Envato Tuts+|access-date=2021-12-21}}</ref>.

== Referensi ==
<references />


== Bibliografi ==
== Bibliografi ==

Revisi per 21 Desember 2021 13.05

Curah pendapat (brainstorming) adalah suatu metode yang memanfaatkan teknik kreativitas dalam mencari penyelesaian dari suatu masalah tertentu dengan mengumpulkan gagasan secara spontan dari anggota kelompok. Teknik ini dapat digunakan baik dalam lingkup kelompok maupun individu, namun teknik ini lebih populer di terapkan dalam agenda kelompok[1]. Brainstorming sendiri dipopulerkan oleh Alex F. Osborn pada masa awal dasawarsa tahun 1940-an. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan curah pendapat yaitu metode (anonim atau tidak, penggunaan komputer, dll.), insentif bagi para peserta, dan hambatan yang mungkin muncul (sifat individu, interaksi sosial, dll.)[2].

Asal Mula

Istilah Curah pendapat atau dalam Bahasa Inggris disebut (brainstorming), mulai dikembangkan oleh Alex F. Osborn, yang menerapkan metode tersebut dalam memecahkan masalah secara kreatif pada tahun 1939. Hal ini dilatarbelakangi karena ketidakmampuan karyawan saat itu dalam mengembangkan gagasan-gagasan kreatif secara individual dalam kampanye iklan. Menanggapi hal ini, Osborn mengadakan sesi berpikir kelompok, proses tersebut yang akhirnya dijuluki sebagai "sesi curah pendapat". Dalam masa penyusunan konsep pada tahun 1942 Osborn pertamakali menyebutkan istilah brainstorming dalam karya pertamanya "How Think Up". Osborn yang merupakan eksekutif periklanan, mengerti akan pentingnya kreatifitas untuk sukses, hal ini ia sebutkan dalam buku karyanya "Kekuatan Kreatifitasmu: Bagaimana Menggunakan Imajinasi" tahun 1952. Ia menuliskan "kualitas kepemimpinan tergantung pada kekuatan kreatif". Demikian brainstorming didesain untuk meningkatkan kemampuan kreatifitas karyawan pada masa itu[3].

Referensi

  1. ^ Dewi, Ni Putu Kusma; Wendra, I. Wayan; Putrayasa, Ida Bagus (2019-09-05). "PENGGUNAAN METODE CURAH PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DI KELAS X IPA 2 SMA NEGERI 1 SAWAN". Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha (dalam bahasa Inggris). 9 (2). doi:10.23887/jjpbs.v9i2.20380. ISSN 2614-2007. 
  2. ^ "Curah pendapat". Google Arts & Culture. Diakses tanggal 2021-12-21. 
  3. ^ "Apakah Definisi Dari Brainstorming? (Untuk Kelompok & Individual)". Business Envato Tuts+. Diakses tanggal 2021-12-21. 

Bibliografi

  • De Bono, E. (1992). Serious Creativity: Using the Power of Lateral Thinking to Create New Ideas.
  • Goman, C.K. (1989). Creative Thinking in Business.
  • Michalko, M. (2006). Thinkertoys: A Handbook of Creative-Thinking Techniques, 2nd ed.
  • Osborn, A.F. (1963). Applied Imagination: Principles and Procedures of Creative Problem Solving, 3rd ed.