Lompat ke isi

Logoterapi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
ANNAFscience (bicara | kontrib)
k Menambah Kategori:Psikoterapi menggunakan HotCat
Saiful Arvandy (bicara | kontrib)
menambahkan isi artikel
Baris 1: Baris 1:
{{Sedang ditulis}}
{{tanpa referensi|date=Juli 2014}}

'''Logoterapi''' adalah istilah dari [[Viktor E. Frankl]] untuk bentuk [[psikoterapi]]nya yang didasarkan upaya memfokuskan klien kepada sebuah pengenalan dan penerimaan dirinya sendiri dengan cara-cara bermakna sebagai bagian dari suatu totalitas, termasuk dunia nyata yang di dalamnya mereka harus berfungsi. Pendekatan Viktor E. Frankl menyatukan elemen-elemen psikologi dinamik, [[eksistensialisme]] dan [[behaviorisme]].
'''Logoterapi''' adalah istilah dari [[Viktor E. Frankl]] untuk bentuk [[psikoterapi]]nya yang didasarkan upaya memfokuskan klien kepada sebuah pengenalan dan penerimaan dirinya sendiri dengan cara-cara bermakna sebagai bagian dari suatu totalitas, termasuk dunia nyata yang di dalamnya mereka harus berfungsi. Pendekatan Viktor E. Frankl menyatukan elemen-elemen psikologi dinamik, [[eksistensialisme]] dan [[behaviorisme]].


== Sejarah ==
Logoterapi dikembangkan pertama kali pada tahun 1938 sebagai suatu jenis psikoterapi. Tokoh yang mengembangkannya adalah [[Viktor Frankl]].<ref>{{Cite journal|last=Pasmawati|first=Hermi|date=2015|title=Pendekatan Logoteraphy dalam Konseling|url=https://media.neliti.com/media/publications/288016-pendekatan-logoteraphy-dalam-konseling-b98db053.pdf|journal=Syi’ar|volume=15|issue=1|pages=54-55}}</ref> Tujuan utama dari logoterapi adalah memperoleh keyakinan bahwa kehidupan adalah sesuatu yang bermakna.<ref>{{Cite book|last=Sarmadi|first=Sunedi|date=2018|url=http://eprints.umpo.ac.id/4615/1/4.%20Psikologi%20positif_lengkap.pdf|title=Psikologi Positif|location=Yogyakarta|publisher=Titah Surga|isbn=978-602-6981-70-7|pages=96|url-status=live}}</ref> Istilah logoterapi diambil oleh Frankl dari kata dasar dalam [[bahasa Yunani]], yaitu ''Logos''. Kata ini berarti makna. Gagasan logoterapi berawal dari penolakan Frankl atas gagasan dari Sigumund Freud. Freud menyatakan bahwa dimensi spiritual yang dimiliki manusia merupakan hasil sublimasi dari insting hewan. Gagasan mengenai pemaknaan kemudian dikemukakan oleh Frankl sebagai bentuk penolakannya. Ia meyakini bahwa proses psikis bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi perilaku manusia. Bagi Frankl terdapat makna yang menjadi faktor lain selain proses psikis.<ref>{{Cite journal|last=Suyadi|date=2012|title=Logoterapi, Sebuah Upaya Pengembangan Spiritualitas dan Makna Hidup dalam Perspektif Psikologi Pendidikan Islam|url=https://www.researchgate.net/publication/287718974_Logoterapi_Sebuah_Upaya_Pengembangan_Spiritualitas_dan_Makna_Hidup_dalam_Perspektif_Psikologi_Pendidikan_Islam/fulltext/5678f22208aebcdda0ecbab9/Logoterapi-Sebuah-Upaya-Pengembangan-Spiritualitas-dan-Makna-Hidup-dalam-Perspektif-Psikologi-Pendidikan-Islam.pdf|journal=Jurnal Pendidikan Islam|volume=1|issue=2|pages=271}}</ref>

== Prinsip ==
Prinsip dasar dari logoterapi adalah prinsip pemaknaan. Prinsip pemaknaan ini dibagi menjadi tiga jenis. Prinsip pemaknaan pertama adalah meyakini bahwa kehidupan selalu memiliki makna. Kebermaknaan ini tetap hadir bahkan dalam kondisi yang paling menyedihkan sekalipun. Prinsip pemaknaan kedua adalah meyakini bahwa tujuan dari kehidupan adalah untuk pencarian makna dari kehidupan itu sendiri. Sedangkan prinsip ketiga adalah meyakini bahwa kebebasan untuk memberikan pemaknaan dimiliki oleh setiap manusia. Kebebasan pemaknaan ini berlaku pada setiap tindakan yang dilakukan dan dialami manusia, termasuk kesengsaraan.<ref>{{Cite book|last=Alizamar dan Couto, N.|date=2016|url=http://repository.unp.ac.id/21027/1/PSIKOLOSI%20PERSEPSI%202.pdf|title=Psikologi Persepsi dan Desain Informasi: Sebuah Kajian Psikologi Persepsi dan Prinsip Kognitif untuk Kependidikan dan Desain Komunikasi Visual|location=Yogyakarta|publisher=Media Akademi|isbn=978-602-74482-5-4|pages=10|url-status=live}}</ref>

== Referensi ==
<references />
[[Kategori:Psikoterapi]]
[[Kategori:Psikoterapi]]

Revisi per 4 Maret 2022 10.03

Logoterapi adalah istilah dari Viktor E. Frankl untuk bentuk psikoterapinya yang didasarkan upaya memfokuskan klien kepada sebuah pengenalan dan penerimaan dirinya sendiri dengan cara-cara bermakna sebagai bagian dari suatu totalitas, termasuk dunia nyata yang di dalamnya mereka harus berfungsi. Pendekatan Viktor E. Frankl menyatukan elemen-elemen psikologi dinamik, eksistensialisme dan behaviorisme.

Sejarah

Logoterapi dikembangkan pertama kali pada tahun 1938 sebagai suatu jenis psikoterapi. Tokoh yang mengembangkannya adalah Viktor Frankl.[1] Tujuan utama dari logoterapi adalah memperoleh keyakinan bahwa kehidupan adalah sesuatu yang bermakna.[2] Istilah logoterapi diambil oleh Frankl dari kata dasar dalam bahasa Yunani, yaitu Logos. Kata ini berarti makna. Gagasan logoterapi berawal dari penolakan Frankl atas gagasan dari Sigumund Freud. Freud menyatakan bahwa dimensi spiritual yang dimiliki manusia merupakan hasil sublimasi dari insting hewan. Gagasan mengenai pemaknaan kemudian dikemukakan oleh Frankl sebagai bentuk penolakannya. Ia meyakini bahwa proses psikis bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi perilaku manusia. Bagi Frankl terdapat makna yang menjadi faktor lain selain proses psikis.[3]

Prinsip

Prinsip dasar dari logoterapi adalah prinsip pemaknaan. Prinsip pemaknaan ini dibagi menjadi tiga jenis. Prinsip pemaknaan pertama adalah meyakini bahwa kehidupan selalu memiliki makna. Kebermaknaan ini tetap hadir bahkan dalam kondisi yang paling menyedihkan sekalipun. Prinsip pemaknaan kedua adalah meyakini bahwa tujuan dari kehidupan adalah untuk pencarian makna dari kehidupan itu sendiri. Sedangkan prinsip ketiga adalah meyakini bahwa kebebasan untuk memberikan pemaknaan dimiliki oleh setiap manusia. Kebebasan pemaknaan ini berlaku pada setiap tindakan yang dilakukan dan dialami manusia, termasuk kesengsaraan.[4]

Referensi

  1. ^ Pasmawati, Hermi (2015). "Pendekatan Logoteraphy dalam Konseling" (PDF). Syi’ar. 15 (1): 54–55. 
  2. ^ Sarmadi, Sunedi (2018). Psikologi Positif (PDF). Yogyakarta: Titah Surga. hlm. 96. ISBN 978-602-6981-70-7. 
  3. ^ Suyadi (2012). "Logoterapi, Sebuah Upaya Pengembangan Spiritualitas dan Makna Hidup dalam Perspektif Psikologi Pendidikan Islam" (PDF). Jurnal Pendidikan Islam. 1 (2): 271. 
  4. ^ Alizamar dan Couto, N. (2016). Psikologi Persepsi dan Desain Informasi: Sebuah Kajian Psikologi Persepsi dan Prinsip Kognitif untuk Kependidikan dan Desain Komunikasi Visual (PDF). Yogyakarta: Media Akademi. hlm. 10. ISBN 978-602-74482-5-4.