Minyak makassar: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
k bot Mengubah: no:Makassarolje |
Kembangraps (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Minyak Makassar''' adalah [[minyak rambut]] yang banyak digunakan oleh pria Inggris pada [[zaman Viktoria]] dan [[zaman Edward]]. |
'''Minyak Makassar''' adalah [[minyak rambut]] yang banyak digunakan oleh pria Inggris pada [[zaman Viktoria]] dan [[zaman Edward]]. |
||
Minyak Makassar pada dasarnya terdiri dari [[minyak kelapa]] yang dicampur dengan [[minyak bunga kenanga]] ( |
Minyak Makassar pada dasarnya terdiri dari [[minyak kelapa]] yang dicampur dengan [[kenanga|minyak bunga kenanga]] (''[[Cananga odorata]]'') dan juga minyak tanaman berbau harum lainnya. (Untuk kejelasan mengenai pohon kenanga, ekstraksi minyak kenanga dan penggunaan dalam minyak Makassar lihat: (en) [http://www.kenangaresearch.com/netinfo/cananga.htm] dan (en) [http://toptropicals.com/html/toptropicals/articles/trees/cananga.htm]) |
||
Minyak Makassar dinamakan karena bahan-bahannya yang dibeli dan diperdagangkan di pelabuhan di [[Makassar]] di Indonesia. |
Minyak Makassar dinamakan demikian karena bahan-bahannya yang dibeli dan diperdagangkan di pelabuhan di [[Makassar]] di Indonesia. |
||
Karena minyak ini dapat menempel di sandaran tempat duduk, akhirnya dikembangkan sebuah [[ |
Karena minyak ini dapat menempel di sandaran tempat duduk, akhirnya dikembangkan sebuah [[antimakassar]]. Ini adalah sebuah kain yang diletakkan di sandaran tempat duduk. |
||
Revisi per 16 Mei 2010 15.34
Minyak Makassar adalah minyak rambut yang banyak digunakan oleh pria Inggris pada zaman Viktoria dan zaman Edward.
Minyak Makassar pada dasarnya terdiri dari minyak kelapa yang dicampur dengan minyak bunga kenanga (Cananga odorata) dan juga minyak tanaman berbau harum lainnya. (Untuk kejelasan mengenai pohon kenanga, ekstraksi minyak kenanga dan penggunaan dalam minyak Makassar lihat: (en) [1] dan (en) [2])
Minyak Makassar dinamakan demikian karena bahan-bahannya yang dibeli dan diperdagangkan di pelabuhan di Makassar di Indonesia.
Karena minyak ini dapat menempel di sandaran tempat duduk, akhirnya dikembangkan sebuah antimakassar. Ini adalah sebuah kain yang diletakkan di sandaran tempat duduk.