Ibrahim Sinik: Perbedaan antara revisi
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →Referensi: Bot: Perubahan kosmetika |
k →Referensi: merapikan templat stub |
||
Baris 11: | Baris 11: | ||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
<references /> |
<references /> |
||
⚫ | |||
[[Kategori:Wartawan Indonesia]] |
[[Kategori:Wartawan Indonesia]] |
||
[[Kategori:Tokoh Sumatra Utara]] |
[[Kategori:Tokoh Sumatra Utara]] |
||
[[Kategori:Tokoh dari Medan]] |
[[Kategori:Tokoh dari Medan]] |
||
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]] |
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]] |
||
⚫ |
Revisi per 10 Februari 2022 08.56
Dr. (HC) Drs. H. Ibrahim Sinik (7 Agustus 1937 – 16 Maret 2015)[1] adalah seorang pedagang asongan yang menjadi wartawan hebat. laki - laki kelahiran tahun 1937 di kota Pariaman ini berhasil membuat warga di Sumatera Utara merasa bangga dengan sosok tokoh pers ini. Sebagai penghormatan untuknya, nama urang awak asal Pariaman ini diabadikan menjadi sebuah nama jalan di Kota Medan.
kehidupan Ibrahim Sinik , sangatlah pahit. masa kecil yang seharusnya dihabiskan dengan canda tawa, bermain - main dengan teman - teman , tapi harus dihabiskan Ibrahim Sinik di jalanan. Ibrahim kecil ikut meringankan beban keluarganya. ia menjadi pedagang asongan, penjual buah segar, rokok, koran, kerupuk, apapun dia lakukan untuk meringan beban keluarganya.
Ibrahim Sinik memulai debutnya di dunia pers pada tahun 1955, saat ia masi berusia 18 tahun, surat kabar pertamanya bernama mingguan pos dan ia berhasil menjadi pemimpin redaksi selama 2 tahun.pada tahun 1965, saat intrik - intrik yang dijalankan oleh PKI, Ibrahim menerbitkan media baru untuk menghadang informasi yang dibangun oleh pihak kiri. Pada masa itu, Ibrahim aktif di kegiatan pemuda di Sumatera Utara yang tergabung dalam Komando Kesatuan Aksi Pemuda Sumatera Utara (KOPSU) sebagai sekretaris jendral.
Selain menjadi wartawan, Ibrahim juga memiliki jiwa seni dan sastra . berbagai puisi yang ditulisnya sangat kental menunjukkan penderitannya dalam memperjuangkan keadilan dan kebenaran. Ibrahim juga tercatat sebagai sineas, era tahun 1972-1985, da mendirikan perusahaan film yang diberi nama '' Sinar Film Group''Ibrahim dipercaya menjabat menjadi wakil sekjen FFI.
Ibrahim Sinik pernah juga menjadi wakil ketua serikat penerbit surat sabar (SPS), wakil ketua PWI, Ibrahim Sinik wafat pada senin 16 maret 2015 dalam usia 78 tahun,Nilai - nilai perjuanganya ditandai dengan sejumlah penghargaan. Setalah Ibrahim wafat, menara pers susah payah itu diteruskan oleh anak - anaknya. Atas jasa dan perjuangannya di berbagai bidang, terutama pers, nama Ibrahim Sinik disematkan sebagai nama salah satu badan jalan di kota Medan, tepatnya Jalan H. Ibrahim Sinik.[2]
Referensi
- ^ https://www.sumutprov.go.id/artikel/artikel/tokoh-pers-nasional-dr-drs-h-ibrahim-sinik-wafat
- ^ caniago, hasril (2018). 121 Wartawan Hebat Daro Ranah Minang dan Sejumlah Jubir Rumah Bagonjong. padang: Panita Pelaksana Daerah Hari Pers Nasional 2018 Biro Humas Setda Provinsi Sumatera Barat.