Lompat ke isi

Yoga untuk wanita: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Erdemaju (bicara | kontrib)
Membuat artikel baru
Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan tanpa kategori [ * ] tidak menyebut judul [ * ] VisualEditor
 
Erdemaju (bicara | kontrib)
Menambahkan materi.
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Naam_Yoga_LA_Class.jpg|jmpl|Kelas yoga untuk wanita di Los Angeles]]
Yoga modern sebagai olahraga sering diajarkan oleh [[Perempuan|wanita]] ke kelas yang sebagian besar terdiri dari wanita. Ini melanjutkan tradisi aktivitas fisik gender sejak awal abad ke-20, dengan Senam Harmonik Genevieve Stebbins di Amerika dan Mary Bagot Stack di Inggris. Salah satu pelopor yoga modern, Indra Devi, murid Krishnamacharya, mempopulerkan yoga di kalangan wanita Amerika menggunakan klien selebriti [[Hollywood]]<nowiki/>nya sebagai pengungkit.
[[Yoga]] modern sebagai bentuk latihan sering diajarkan oleh wanita ke kelas yang mayoritas diikuti oleh wanita. Hal ini merupakan lanjutan tradisi dari aktivitas fisik gender yang dimulai sejak awal abad ke-20 dengan Senam Harmonik Genevieve Stebbins di Amerika dan Mary Bagot Stack di Inggris. Indra Devi yang merupakan murid dari Krishnamacharya dan juga merupakan salah satu pelopor yoga modern di kalangan wanita Amerika Serikat menggunakan klien selebriti [[Hollywood]] sebagai pendongkrak popularitas yoga untuk wanita.

Mayoritas praktisi [[yoga]] di dunia barat adalah wanita. Yoga telah dipasarkan ke [[wanita]] sebagai bentuk dari promosi mengenai kecantikan, [[kesehatan]], dan sebagai salah satu kegiatan yang dapat dilakukan hingga usia tua. Karena ini, pasar yang besar telah terbuka untuk penjualan pakaian yoga yang modis. Sekarang, yoga juga dianjurkan untuk ibu hamil.

== Aktivitas yang dibatasi karena jenis kelamin ==
Geeta Iyengar yang merupaka cendekiawan yoga dan ahli yoga mencatat bahwa wanita pada masa [[periode Weda]] kuno memiliki hak yang sama untuk berlatih yoga meditasi. Namun, hak tersebut hilang pada periode selanjutnya.<ref>Hodges, Julie (2007). ''[https://web.archive.org/web/20190325150720if_/https://lismoreyogastudio.com.au/wp-content/uploads/2016/05/juliehodges.phd_.2007.pdf The Practice of Iyengar Yoga by Mid-Aged Women: An Ancient Tradition in a Modern Life]'' (PDF) (PhD thesis). Newcastle, New South Wales: University of Newcastle. hlm. 65-66.</ref> James Mallinson yang merupakan ahli [[Indologi]] menyatakan bahwa aliran yoga Gorakhnati selalu melarang wanita seperti yang diperintahkan oleh teks-teks hatha yoga seperti Amritasiddhi, Hatha Yoga Pradipika, dan Gheranda Samhita, tetapi wanita disebutkan tetap saja berlatih yoga menggunakan vajroli mudra untuk meminimalkan cairan/darah mestruasi dan karenanya wanita memperoleh siddhi.<ref>{{Cite book|date=2017-04-11|url=https://drive.google.com/file/d/15wNu5vGA4qgC8n8Yol_SYeP6cmBT7u9S/view?usp=sharing|title=Roots of Yoga|publisher=Penguin|isbn=978-0-241-25304-5|pages=53-54|language=en|url-status=live}}</ref>

Mark Singleton yang merupakan ahli Yoga telah mencatat bahwa terjadi dikotomi antara aktivitas fisik wanita dan pria sejak awal senam Eropa (dengan sistem Pehr Ling dan Niels Bukh). Pria  berfokus pada kekuatan dan semangat. sementara wanita diharapkan menumbuhkan daya tarik fisik dan gerakan anggun.<ref>{{Cite book|last=Singleton|first=Mark|date=2010-02-25|url=https://books.google.com/books?id=4oAjDgAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA160&dq=isbn:9780195395341&hl=en|title=Yoga Body: The Origins of Modern Posture Practice|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-539534-1|language=en}}</ref> Pendekatan gender ini berlanjut ketika latihan sikap duduk yoga menjadi populer pada pertengahan abad ke-20. Bentuk maskulinitas yoga tumbuh dari [[nasionalisme India]], mendukung kekuatan dan kejantanan, serta kadang-kadang merupakan bentuk nasionalisme agama yang berlanjut hingga ke abad 21 di kalangan nasionalis Hindu seperti [[Rashtriya Swayamsevak Sangh]] yang melanjutkan tradisi senam dan binaraga yang dicontohkan oleh tokoh di awal abad ke-20 yaitu Tiruka dan K.V. Iyer. Bentuk lain dari gerakan ini menekankan peregangan, relaksasi, pernapasan dalam, dan gaya yang lebih "spiritual" yang melanjutkan tradisi olahraga wanita sejak Senam Harmonik Stebbins dan Mary Bagot Stack.<ref>{{Cite book|last=Singleton|first=Mark|date=2010-02-25|url=https://drive.google.com/file/d/13JO0-KZHmpKzkMNwc7Xkw4Zr4uh2LDQ4/view?usp=sharing|title=Yoga Body: The Origins of Modern Posture Practice|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-539534-1|pages=57, 160-162|language=en|url-status=live}}</ref>

== Referensi ==
<references />

Revisi per 19 Februari 2022 11.32

Kelas yoga untuk wanita di Los Angeles

Yoga modern sebagai bentuk latihan sering diajarkan oleh wanita ke kelas yang mayoritas diikuti oleh wanita. Hal ini merupakan lanjutan tradisi dari aktivitas fisik gender yang dimulai sejak awal abad ke-20 dengan Senam Harmonik Genevieve Stebbins di Amerika dan Mary Bagot Stack di Inggris. Indra Devi yang merupakan murid dari Krishnamacharya dan juga merupakan salah satu pelopor yoga modern di kalangan wanita Amerika Serikat menggunakan klien selebriti Hollywood sebagai pendongkrak popularitas yoga untuk wanita.

Mayoritas praktisi yoga di dunia barat adalah wanita. Yoga telah dipasarkan ke wanita sebagai bentuk dari promosi mengenai kecantikan, kesehatan, dan sebagai salah satu kegiatan yang dapat dilakukan hingga usia tua. Karena ini, pasar yang besar telah terbuka untuk penjualan pakaian yoga yang modis. Sekarang, yoga juga dianjurkan untuk ibu hamil.

Aktivitas yang dibatasi karena jenis kelamin

Geeta Iyengar yang merupaka cendekiawan yoga dan ahli yoga mencatat bahwa wanita pada masa periode Weda kuno memiliki hak yang sama untuk berlatih yoga meditasi. Namun, hak tersebut hilang pada periode selanjutnya.[1] James Mallinson yang merupakan ahli Indologi menyatakan bahwa aliran yoga Gorakhnati selalu melarang wanita seperti yang diperintahkan oleh teks-teks hatha yoga seperti Amritasiddhi, Hatha Yoga Pradipika, dan Gheranda Samhita, tetapi wanita disebutkan tetap saja berlatih yoga menggunakan vajroli mudra untuk meminimalkan cairan/darah mestruasi dan karenanya wanita memperoleh siddhi.[2]

Mark Singleton yang merupakan ahli Yoga telah mencatat bahwa terjadi dikotomi antara aktivitas fisik wanita dan pria sejak awal senam Eropa (dengan sistem Pehr Ling dan Niels Bukh). Pria  berfokus pada kekuatan dan semangat. sementara wanita diharapkan menumbuhkan daya tarik fisik dan gerakan anggun.[3] Pendekatan gender ini berlanjut ketika latihan sikap duduk yoga menjadi populer pada pertengahan abad ke-20. Bentuk maskulinitas yoga tumbuh dari nasionalisme India, mendukung kekuatan dan kejantanan, serta kadang-kadang merupakan bentuk nasionalisme agama yang berlanjut hingga ke abad 21 di kalangan nasionalis Hindu seperti Rashtriya Swayamsevak Sangh yang melanjutkan tradisi senam dan binaraga yang dicontohkan oleh tokoh di awal abad ke-20 yaitu Tiruka dan K.V. Iyer. Bentuk lain dari gerakan ini menekankan peregangan, relaksasi, pernapasan dalam, dan gaya yang lebih "spiritual" yang melanjutkan tradisi olahraga wanita sejak Senam Harmonik Stebbins dan Mary Bagot Stack.[4]

Referensi

  1. ^ Hodges, Julie (2007). The Practice of Iyengar Yoga by Mid-Aged Women: An Ancient Tradition in a Modern Life (PDF) (PhD thesis). Newcastle, New South Wales: University of Newcastle. hlm. 65-66.
  2. ^ Roots of Yoga (dalam bahasa Inggris). Penguin. 2017-04-11. hlm. 53–54. ISBN 978-0-241-25304-5. 
  3. ^ Singleton, Mark (2010-02-25). Yoga Body: The Origins of Modern Posture Practice (dalam bahasa Inggris). Oxford University Press. ISBN 978-0-19-539534-1. 
  4. ^ Singleton, Mark (2010-02-25). Yoga Body: The Origins of Modern Posture Practice (dalam bahasa Inggris). Oxford University Press. hlm. 57, 160–162. ISBN 978-0-19-539534-1.