Lompat ke isi

Flor de la Mar: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Infobox
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5: Baris 5:
{{Infobox ship image
{{Infobox ship image
| Ship image = Frol de la mar in roteiro de malaca.jpeg
| Ship image = Frol de la mar in roteiro de malaca.jpeg
| Ship caption = ''Flor do Mar'' dalam "Roteiro de Malaca" abad ke-16
| Ship caption = ''Flor do Mar'' digambakan sebagai [[galiung]] dalam "Roteiro de Malaca" abad ke-16.
}}
}}
{{Infobox ship career
{{Infobox ship career
Baris 45: Baris 45:
| Ship speed =
| Ship speed =
| Ship boats =
| Ship boats =
| Ship complement = 500 orang<ref name=":Djoko">{{Cite book|last=Nugroho|first=Irawan Djoko|title=Majapahit Peradaban Maritim|publisher=Suluh Nuswantara Bakti|year=2011|isbn=9786029346008}}</ref>{{rp|303}}<ref>''[[Hikayat Hang Tuah]]'' XXIV: 429. ''Maka kata Feringgi itu, "Kami sakalian ini hendak menyerang Melaka di-titahkan oleh Sultan Portugal dengan empat puloh buah ghali, dan pada sa-buah ghali itu orang-nya lima ratus dan lima puloh meriam-nya.''</ref><ref group="catatan">Kapasitas yang diwakili di sini diambil dari ''Hikayat Hang Tuah'', yang tidak kontemporer dan ditulis sekitar (dan setelah) abad ke-17. Mungkin saja dalam kondisi kelebihan muatan Flor de la Mar bisa membawa begitu banyak orang, tapi kapasitas biasanya akan lebih kecil dari ini. ''Hikayat Hang Tuah'' tercatat berlebihan, jumlah Portugis yang menyerang Malaka akan menjadi sekitar 20.000 orang sedangkan pada kenyataannya, itu adalah sekitar 1.000.</ref>
| Ship complement = 500 orang<ref name=":Djoko">{{Cite book|last=Nugroho|first=Irawan Djoko|title=Majapahit Peradaban Maritim|publisher=Suluh Nuswantara Bakti|year=2011|isbn=978-602-9346-00-8}}</ref>{{rp|303}}<ref>Nugroho (2011). p. 290, mengutip ''[[Hikayat Hang Tuah]]'' XXIV: 429. ''Maka kata Feringgi itu, "Kami sakalian ini hendak menyerang Melaka di-titahkan oleh Sultan Portugal dengan empat puloh buah ghali, dan pada sa-buah ghali itu orang-nya lima ratus dan lima puloh meriam-nya.''</ref><ref group="catatan">Kapasitas yang diwakili di sini diambil dari ''Hikayat Hang Tuah'', yang tidak kontemporer dan ditulis sekitar (dan setelah) abad ke-17. Mungkin saja dalam kondisi kelebihan muatan Flor de la Mar bisa membawa begitu banyak orang, tapi kapasitas biasanya akan lebih kecil dari ini. ''Hikayat Hang Tuah'' tercatat berlebihan, jumlah Portugis yang menyerang Malaka akan menjadi sekitar 20.000 orang sedangkan pada kenyataannya, itu adalah sekitar 1.000.</ref>
| Ship armament = 50 meriam (total)<ref name=":Djoko"></ref>{{rp|303}}<ref group="catatan">Juga mengacu pada ''Hikayat Hang Tuah''. Artileri yang dibawanya pastinya lebih sedikit karena kapal-kapal Portugis biasanya dipersenjatai dengan ringan untuk ukuran mereka, dan taktik angkatan laut menggunakan bagian samping yang penuh dengan meriam berat belum berkembang. Taktik Portugis ke-16 memprioritaskan naik dan menyerang dari jarak dekat, dengan tembakan artileri.</ref>
| Ship armament = 50 meriam (total)<ref name=":Djoko"></ref>{{rp|303}}<ref group="catatan">Juga mengacu pada ''Hikayat Hang Tuah''. Artileri yang dibawanya pastinya lebih sedikit karena kapal-kapal Portugis biasanya dipersenjatai dengan ringan untuk ukuran mereka, dan taktik angkatan laut menggunakan bagian samping yang penuh dengan meriam berat belum berkembang. Taktik Portugis ke-16 memprioritaskan naik dan menyerang dari jarak dekat, dengan tembakan artileri.</ref>
| Ship armour =
| Ship armour =
Baris 54: Baris 54:
ikut menentukan peristiwa peristiwa penting di Samudera Hindia sampai tenggelamnyanya pada bulan November 1511.
ikut menentukan peristiwa peristiwa penting di Samudera Hindia sampai tenggelamnyanya pada bulan November 1511.


Kapal itu hilang di lepas pantai Sumatra ketika Bangsawan Afonso de Albuquerque kembali dari penaklukan Malaka - dengan membawa harta karun yang besar untuk raja Portugis.
Kapal itu hilang di lepas pantai Sumatra ketika Bangsawan Afonso de Albuquerque kembali dari penaklukan Malaka—dengan membawa harta karun yang besar untuk raja Portugis.


== Sejarah ==
== Sejarah ==

Revisi per 25 Juni 2022 02.03

Flor do Mar digambakan sebagai galiung dalam "Roteiro de Malaca" abad ke-16.
Sejarah
Portugal
Nama Frol de la Mar
Pembangun Galangan kapal Lisbon, Kerajaan Portugal
Beroperasi 1502
Tidak beroperasi 1511
Nasib Tenggelam
Ciri-ciri umum
Kelas dan jenis Kerakah
Berat benaman Tidak diketahui
Tonase muatan 400 ton[1]:267
Panjang 36 m (118,1 ft) (Replika Malaysia)[2]
Lebar 8 m (26,2 ft) (Replika Malaysia)[2]
Awak kapal 500 orang[3]:303[4][catatan 1]
Senjata 50 meriam (total)[3]:303[catatan 2]

Flor do Mar atau Flor de la Mar (Bunga Laut), adalah nama sebuah kapal Portugis yang selama lebih dari sembilan tahun ikut menentukan peristiwa peristiwa penting di Samudera Hindia sampai tenggelamnyanya pada bulan November 1511.

Kapal itu hilang di lepas pantai Sumatra ketika Bangsawan Afonso de Albuquerque kembali dari penaklukan Malaka—dengan membawa harta karun yang besar untuk raja Portugis.

Sejarah

Kapal Flor de la Mar dibangun di Lisbon tahun 1502, dan merupakan salah satu kapal terbaik pada masanya. Dibangun untuk India Portugis, kapal seberat 400 ton ini adalah kapal terbesar dikelasnya.

Pelayaran perdana dilaksanakan tahun 1502 dari Portugal ke India, di bawah komando Estevão da Gama, sepupu Vasco da Gama. Dalam perjalanan kembali pada tahun 1503, kapal ini mengalami beberapa masalah. Karena kapal sarat dengan rempah-rempah, ukurannya yang besar dan berat membuatnya sulit untuk bermanuver, khususnya di arus cepat Selat Mozambik. Thome Lopes melaporkan adanya kebocoran terpaksa untuk berhenti untuk perbaikan di kepulauan Mozambik selama hampir dua bulan. Kapal ini akhirnya tiba di Portugal pada akhir 1503.

Catatan

  1. ^ Kapasitas yang diwakili di sini diambil dari Hikayat Hang Tuah, yang tidak kontemporer dan ditulis sekitar (dan setelah) abad ke-17. Mungkin saja dalam kondisi kelebihan muatan Flor de la Mar bisa membawa begitu banyak orang, tapi kapasitas biasanya akan lebih kecil dari ini. Hikayat Hang Tuah tercatat berlebihan, jumlah Portugis yang menyerang Malaka akan menjadi sekitar 20.000 orang sedangkan pada kenyataannya, itu adalah sekitar 1.000.
  2. ^ Juga mengacu pada Hikayat Hang Tuah. Artileri yang dibawanya pastinya lebih sedikit karena kapal-kapal Portugis biasanya dipersenjatai dengan ringan untuk ukuran mereka, dan taktik angkatan laut menggunakan bagian samping yang penuh dengan meriam berat belum berkembang. Taktik Portugis ke-16 memprioritaskan naik dan menyerang dari jarak dekat, dengan tembakan artileri.

References

  1. ^ Manguin, Pierre-Yves (September 1980). "The Southeast Asian Ship: An Historical Approach". Journal of Southeast Asian Studies. 11 (2): 266–276. doi:10.1017/S002246340000446X. JSTOR 20070359. 
  2. ^ a b Perbadanan Muzium Melaka (18 September 2020). "Muzium Samudera (Flor de la Mar)". Muzium & Galeri Melaka. Diakses tanggal 12 October 2020. 
  3. ^ a b Nugroho, Irawan Djoko (2011). Majapahit Peradaban Maritim. Suluh Nuswantara Bakti. ISBN 978-602-9346-00-8. 
  4. ^ Nugroho (2011). p. 290, mengutip Hikayat Hang Tuah XXIV: 429. Maka kata Feringgi itu, "Kami sakalian ini hendak menyerang Melaka di-titahkan oleh Sultan Portugal dengan empat puloh buah ghali, dan pada sa-buah ghali itu orang-nya lima ratus dan lima puloh meriam-nya.