Yahya Muhaimin: Perbedaan antara revisi
kTidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 34: | Baris 34: | ||
Profesi lain yang pernah dicoba dihindarinya adalah menjadi guru. Padahal, ibunya, seorang pendidik, pernah membujuk agar Yahya mau menjadi pengajar. Namun, dua tahun setelah merampungkan studi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM, 1973, anak kedua dari tujuh bersaudara ini mulai menyadari, menjadi guru baginya memang tidak terelakkan. Ia kemudian tercatat sebagai dosen hubungan internasional di alma maternya. |
Profesi lain yang pernah dicoba dihindarinya adalah menjadi guru. Padahal, ibunya, seorang pendidik, pernah membujuk agar Yahya mau menjadi pengajar. Namun, dua tahun setelah merampungkan studi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM, 1973, anak kedua dari tujuh bersaudara ini mulai menyadari, menjadi guru baginya memang tidak terelakkan. Ia kemudian tercatat sebagai dosen hubungan internasional di alma maternya. |
||
Sekitar 11 tahun kemudian, putra seorang wiraswasta itu pergi ke [[Institut Teknologi Massachusetts]], AS, dan meraih gelar |
Sekitar 11 tahun kemudian, putra seorang wiraswasta itu pergi ke [[Institut Teknologi Massachusetts]], AS, dan meraih gelar doktor ilmu politik dengan disertasi The Politic of Client Businessmen; Indonesian Economic Policy 1950-1980. Selama dua tahun berikutnya Muhaimin mengelola Program S2 Fakultas Sospol UGM. |
||
Ia menganggap, industri persenjataan adalah program mahal, mungkin juga mewah. Tetapi bagi Indonesia swadaya itu perlu. |
Ia menganggap, industri persenjataan adalah program mahal, mungkin juga mewah. Tetapi bagi Indonesia swadaya itu perlu. |
Revisi per 2 Maret 2022 09.04
Yahya Muhaimin | |
---|---|
Menteri Pendidikan Nasional Indonesia ke-23 | |
Masa jabatan 29 Oktober 1999 – 23 Juli 2001 | |
Presiden | Abdurrahman Wahid |
Informasi pribadi | |
Lahir | Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah | 17 Mei 1943
Meninggal | 9 Februari 2022[1] Purwokerto, Jawa Tengah | (umur 78)
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | Independen |
Almamater | |
Pekerjaan | |
Sunting kotak info • L • B |
Prof. Dr. H. Yahya A. Muhaimin (17 Mei 1943 – 9 Februari 2022) adalah Menteri Pendidikan Nasional pada Kabinet Persatuan Nasional. Ia meraih gelar sarjana pada tahun 1971 dari Universitas Gadjah Mada dan gelar doktor dari Massachusetts Institute of Technology pada tahun 1982. Sebelum diangkat menjadi menteri, ia adalah dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM.[2]
Riwayat Hidup
Sejak kanak, di SD, ia sudah tertarik pada kehidupan politik, lewat koran-koran yang rajin dibacanya. Pemilu 1955 — 12 tahun usia Muhaimin saat itu — memberi kesempatan padanya menyaksikan kaum politisi berebut massa melalui rapat-rapat umum yang mereka adakan. ‘’Namun yang terpikirkan saya waktu itu, bagaimana menjadi dokter atau diplomat karier,’’ tutur ahli hubungan internasional ini.
Muhaimin juga dikenal sebagai pengamat politik, militer, bidang yang pernah begitu traumatis baginya. Soalnya, daerah kelahirannya di Bumiayu, Jawa Tengah, dahulu menjadi ajang pertempuran antara TNI dan Darul Islam (DI). ‘’Derap sepatu lars, deru kendaraan perang, aba-aba militer, desingan peluru, dan ledakan mortir hampir rutin bagi saya,’’ katanya mengenang masa kecilnya.
Profesi lain yang pernah dicoba dihindarinya adalah menjadi guru. Padahal, ibunya, seorang pendidik, pernah membujuk agar Yahya mau menjadi pengajar. Namun, dua tahun setelah merampungkan studi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM, 1973, anak kedua dari tujuh bersaudara ini mulai menyadari, menjadi guru baginya memang tidak terelakkan. Ia kemudian tercatat sebagai dosen hubungan internasional di alma maternya.
Sekitar 11 tahun kemudian, putra seorang wiraswasta itu pergi ke Institut Teknologi Massachusetts, AS, dan meraih gelar doktor ilmu politik dengan disertasi The Politic of Client Businessmen; Indonesian Economic Policy 1950-1980. Selama dua tahun berikutnya Muhaimin mengelola Program S2 Fakultas Sospol UGM.
Ia menganggap, industri persenjataan adalah program mahal, mungkin juga mewah. Tetapi bagi Indonesia swadaya itu perlu.
Ia menikah dengan Choifah yang kini jadi ibu empat anaknya. Ia juga menjadi kolumnis untuk beberapa majalah dan surat kabar. Selain itu ia juga menulis buku Masalah-Masalah Pembangunan Politik (1977) dan Perkembangan Militer dalam Politik di Indonesia (1982, revisi), keduanya diterbitkan oleh Gadjah Mada Press.
Riwayat Pendidikan
- SRI, Bumiayu (1956)
- SMI, Bumiayu (1959)
- SMA Negeri 1 Purwokerto (1962)
- Central Community High School, De Witt, Iowa, AS (1963)
- Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM, Yogyakarta (1971)
- IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta (tidak selesai)
- Institut Teknologi Massachussets, AS (Doktor, 1982)
Riwayat Pekerjaan
- Dosen Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM (1973—2022)
- Pengelola program S-2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM (1982—1984)
- Kepala Pusat Studi Keamanan & Perdamaian UGM (1996—1999)
- Atase Pendidikan dan Kebudayaan di Washington DC
- Menteri Pendidikan Nasional RI (1999—2001)
Kegiatan Lain
- Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Al Azhar Indonesia (2002—2013)
- Rektor Universitas Peradaban Bumiayu , Jawa Tengah (2014—2022)
Karya
- Masalah-Masalah Pembangunan Politik (ed), Gadjah Mada Press (1977)
- Perkembangan Militer dalam Politik di Indonesia 1945-1966, Gadjah Mada Press (1982).
Referensi
- ^ https://www.antaranews.com/berita/2693361/keluarga-prof-yahya-muhaimin-meninggal-dunia-karena-sakit
- ^ Sosial (Indonesia), Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan (1999). Apa & siapa sejumlah alumni UGM. LP3ES. ISBN 978-979-8391-83-5.
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Juwono Sudarsono |
Menteri Pendidikan Nasional 1999—2001 |
Diteruskan oleh: Abdul Malik Fadjar |
- Kelahiran 1943
- Kematian 2022
- Meninggal usia 79
- Dosen Indonesia
- Dosen Universitas Gadjah Mada
- Rektor Indonesia
- Alumni Institut Teknologi Massachusetts
- Alumni Universitas Gadjah Mada
- Tokoh Jawa
- Tokoh Jawa Tengah
- Tokoh dari Brebes
- Tokoh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia
- Tokoh Muhammadiyah
- Tokoh HMI
- Politikus Indonesia
- Menteri Indonesia
- Menteri Pendidikan Indonesia