Lompat ke isi

Kompang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Qipehe (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Qipehe (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 24: Baris 24:
'''Kompang''' ([[Aksara Jawa|Jawa]]: ꦏꦺꦴꦩ꧀ꦥꦁ; [[Aksara Bali|Bali]]: ᬓᭀᬫ᭄ᬧᬂ) adalah salah satu jenis alat musik pukul atau [[perkusi]] yang termasuk kedalam perangkat [[gamelan]] yang berasal dari daerah [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]] di [[Jawa Timur]], [[Indonesia]].<ref>https://www.asliponorogo.com/2017/10/rebana-asliponorogo-terkenal-di.html</ref> Alat musik ini berupa seperti [[gendang]] namun berbentuk pipih dan bundar, dibuat dari tabung kayu pendek, ujungnya agak lebar, dan pada satu sisinya dilapisi atau diberi tutup yang berbahan kulit.
'''Kompang''' ([[Aksara Jawa|Jawa]]: ꦏꦺꦴꦩ꧀ꦥꦁ; [[Aksara Bali|Bali]]: ᬓᭀᬫ᭄ᬧᬂ) adalah salah satu jenis alat musik pukul atau [[perkusi]] yang termasuk kedalam perangkat [[gamelan]] yang berasal dari daerah [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]] di [[Jawa Timur]], [[Indonesia]].<ref>https://www.asliponorogo.com/2017/10/rebana-asliponorogo-terkenal-di.html</ref> Alat musik ini berupa seperti [[gendang]] namun berbentuk pipih dan bundar, dibuat dari tabung kayu pendek, ujungnya agak lebar, dan pada satu sisinya dilapisi atau diberi tutup yang berbahan kulit.


Sejak tahun 2011, beberapa jenis kesenian Kompang telah tercatat dan diakui oleh [[Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia|Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi]] sebagai [[Warisan Budaya Takbenda Indonesia|Warisan Budaya Takbenda]] khas Indonesia. Dan pada tahun 2021, [[Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa]] atau yang kerap dikenali sebagai UNESCO telah menetapkan Gamelan (satu kesatuan perangkat alat musik yang telah mencakup Kompang) sebagai Warisan Budaya Takbenda asli yang berasal dari Indonesia.<ref name=UNESCO>{{cite web |title= Gamelan|url= https://ich.unesco.org/en/RL/gamelan-01607|publisher=UNESCO |access-date=18 December 2021 }}</ref>
Sejak tahun 2011, beberapa jenis kesenian Kompang telah tercatat dan diakui oleh [[Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia|Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi]] sebagai [[Warisan Budaya Takbenda Indonesia|Warisan Budaya Takbenda]] khas Indonesia. Dan pada tahun 2021, [[Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa]] atau yang kerap dikenali sebagai UNESCO telah menetapkan Gamelan (satu kesatuan perangkat alat musik yang telah mencakup Kompang) sebagai [[Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO|Warisan Budaya Takbenda]] asli yang berasal dari Indonesia.<ref name=UNESCO>{{cite web |title= Gamelan|url= https://ich.unesco.org/en/RL/gamelan-01607|publisher=UNESCO |access-date=18 December 2021 }}</ref>


== Etimologi ==
== Etimologi ==

Revisi per 18 Maret 2022 21.34

Gamelan
Kompang adalah salah satu bagian dari Gamelan yang kerap dimainkan oleh para pria Bali dalam pertunjukan Gamelan di Bali
NegaraIndonesia
DomainKerajinan tradisional, tradisi lisan dan ekspresi, seni drama, pengetahuan dan praktik tentang alam dan alam semesta, praktik sosial, ritual dan acara pesta
Referensi01607
KawasanAsia dan Pasifik
Sejarah Inskripsi
Inskripsi2021 (sesi ke-16)
DaftarDaftar Perwakilan
Kompang
Alat musik perkusi
Nama lainTerbangan
Hornbostel–Sachs211.311
(Membranofon)
PenciptaJawa
DikembangkanIndonesia (Jawa dan Bali)

Kompang (Jawa: ꦏꦺꦴꦩ꧀ꦥꦁ; Bali: ᬓᭀᬫ᭄ᬧᬂ) adalah salah satu jenis alat musik pukul atau perkusi yang termasuk kedalam perangkat gamelan yang berasal dari daerah Ponorogo di Jawa Timur, Indonesia.[1] Alat musik ini berupa seperti gendang namun berbentuk pipih dan bundar, dibuat dari tabung kayu pendek, ujungnya agak lebar, dan pada satu sisinya dilapisi atau diberi tutup yang berbahan kulit.

Sejak tahun 2011, beberapa jenis kesenian Kompang telah tercatat dan diakui oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sebagai Warisan Budaya Takbenda khas Indonesia. Dan pada tahun 2021, Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau yang kerap dikenali sebagai UNESCO telah menetapkan Gamelan (satu kesatuan perangkat alat musik yang telah mencakup Kompang) sebagai Warisan Budaya Takbenda asli yang berasal dari Indonesia.[2]

Etimologi

Secara etimologinya, kata ‘kompang’ diserap dari istilah bahasa Jawa: ꦏꦺꦴꦩ꧀ꦥ꧀ꦭꦁ, translit. komplang yang artinya "kopong", hal ini merujuk kepada bentuk dari alat musik kompang itu sendiri yang memiliki bagian kopong atau berongga (pada bagian belakang yang tidak terlapis kulit) sehingga dapat menghasilkan bunyi-bunyian ketika dipukul.[3]

Sejarah

Salah satu relief di dinding candi Borobudur menggambarkan pertunjukan ensambel gamelan

Sejarah terkait kompang tidak dapat dipisahkan dari sejarah gamelan itu sendiri yang merupakan sebuah kesatuan perangkat alat musik yang tercipta di pulau Jawa sejak berabad-abad yang lalu. Kompang ini secara khusus pada awalnya diciptakan oleh masyarakat Ponorogo yang kala itu masih banyak menganut kepercayaan Animisme dan Kejawen, hingga akhirnya ajaran Hinduisme maupun Buddhisme masuk. Gamelan (sudah termasuk kompang sebagai salah satu bagian darinya) masih terus lestari hingga pada era ajaran Islam masuk ke Ponorogo, rakyat Ponorogo yang suka akan kesenian gamelan ini mengasimilasikan gamelan sebagai salah satu sarana pemeriah kegiatan religiusitas Muslim yang lazim dikenali oleh masyarakat Jawa sebagai sholawatan.

Konon pada mulanya, bentuk kompang itu sendiri awalnya sangat besar, hanya saja lebih ramping yang memudahkan dipegang dengan satu sisi kulit hewan pada bingkai kompang. Dengan berjalannya waktu, kini kompang memiliki berbagai macam bentuk yang bervariatif; mulai dari yang kecil hingga besar.

Instrumen gamelan diperkenalkan menjadi bentuk seperangkat peranti musik lengkap dan berkembang pada zaman kemaharajaan Majapahit, dan menyebar keberbagai daerah seperti Bali, Sunda, dan Lombok. Menurut prasasti dan manuskrip yang bertanggal dari periode Majapahit, kemaharajaan Majapahit bahkan memiliki balai seni yang bertugas mengawasi seni pertunjukan, termasuk diantaranya ialah gamelan (yang mencakup kompang). Balai seni tersebut mengawasi konstruksi alat musik, serta menjadwalkan pentas pertunjukan.[4]

Di Ponorogo sendiri, terdapat kesenian Terbangan Ponoragan yang masih penggunakan perkusi kompang dari berbagai ukuran kecil hingga terbesar. Selain kompang, pada kesenian Terbangan ini juga diiringi dengan kesenian Reog. Selain itu, kompang di Ponorogo masih turut juga digunakan dalam kegiatan-kegiatan religiusitas komunitas Muslim Jawa seperti diba'an, pernikahan, perayaan hari-hari raya Islam, hingga acara-acara peresmian.

Referensi

  1. ^ https://www.asliponorogo.com/2017/10/rebana-asliponorogo-terkenal-di.html
  2. ^ "Gamelan". UNESCO. Diakses tanggal 18 December 2021. 
  3. ^ Poerwadharminta, WJS. Bausastra. 
  4. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama ThoughtCo-Gamelan