Lompat ke isi

Kota Binjai: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rintojiang (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Rintojiang (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 9: Baris 9:


Binjai sejak lama dijuluki sebagai kota rambutan karena [[rambutan]] Binjai memang sangat terkenal. Kotamadya Binjai terbagi atas 5 [[kecamatan]] yaitu Kecamatan [[Binjai Kota]], [[Binjai Utara]], [[Binjai Selatan]], [[Binjai Barat]] dan [[Binjai Timur]].
Binjai sejak lama dijuluki sebagai kota rambutan karena [[rambutan]] Binjai memang sangat terkenal. Kotamadya Binjai terbagi atas 5 [[kecamatan]] yaitu Kecamatan [[Binjai Kota]], [[Binjai Utara]], [[Binjai Selatan]], [[Binjai Barat]] dan [[Binjai Timur]].


== Demografi ==

Kotamadya Binjai merupakan kota multi etnis, dihuni oleh suku Jawa, suku Batak Karo, suku Tionghoa dan suku Melayu. Kemajemukan etnis ini menjadikan Binjai kaya akan kebudayaan yang beragam. Jumlah penduduk kota Binjai sampai pada saat ini adalah 220.000 jiwa dengan kepadatan penduduk 2444 jiwa/km persegi. Tenaga kerja produktif sekitar 160.000 jiwa. Banyak juga penduduk Binjai yang bekerja di Medan karena transportasi dan jarak yang relatif dekat.

Agama di Binjai terutama :

* Islam ; dipeluk mayoritas suku Jawa dan Melayu.
* Kristen ; dipeluk sebagian besar suku batak Karo.
* Buddha ; dipeluk mayoritas suku Tionghoa yang berdomisili di Binjai Kota dan Binjai Barat.
* Hindu ; ada 1 pura di Binjai berlokasi di Jalan Ahmad Yani, agama Hindu dipeluk terutama oleh etnis India.
Ada 4 rumah sakit besar kecil yang melayani kebutuhan kesehatan penduduk Binjai yaitu :

* RS Korem 023 Binjai
* RS Umum Binjai (Dr. Djoelham)
* RS Serasi Malem
* RS PTP IX





Revisi per 1 April 2005 08.37

Status dan Kondisi Faktual

Lambang Kotamadya Binjai

Binjai adalah salah satu daerah tingkat II berstatus kotamadya dalam wilayah daerah tingkat I Propinsi Sumatra Utara. Binjai terletak 22 km di sebelah barat ibukota Propinsi Sumatra Utara, Medan. Sebelum berstatus kotamadya, Binjai adalah ibukota Kabupaten Langkat yang kemudian dipindahkan ke Stabat. Binjai berbatasan langsung dengan Kabupaten Langkat di sebelah barat dan utara serta Kabupatan Deli Serdang di sebelah timur dan selatan.

Letak geografis Binjai 03°03'40" - 03°40'02" LU dan 98°27'03" - 98°39'32" BT. Ketinggian rata-rata adalah 28 meter di atas permukaan laut.

Binjai merupakan salah satu daerah dalam proyek pembangunan Mebidang yang meliputi kawasan Medan, Binjai dan Deli Serdang. Saat ini, Binjai dan Medan dihubungkan oleh jalan raya Lintas Sumatera yang menghubungkan antara Medan dan Banda Aceh. Oleh karena ini, Binjai terletak di daerah strategis di mana merupakan pintu gerbang Kota Medan ditinjau dari Propinsi Aceh.

Binjai sejak lama dijuluki sebagai kota rambutan karena rambutan Binjai memang sangat terkenal. Kotamadya Binjai terbagi atas 5 kecamatan yaitu Kecamatan Binjai Kota, Binjai Utara, Binjai Selatan, Binjai Barat dan Binjai Timur.


Demografi

Kotamadya Binjai merupakan kota multi etnis, dihuni oleh suku Jawa, suku Batak Karo, suku Tionghoa dan suku Melayu. Kemajemukan etnis ini menjadikan Binjai kaya akan kebudayaan yang beragam. Jumlah penduduk kota Binjai sampai pada saat ini adalah 220.000 jiwa dengan kepadatan penduduk 2444 jiwa/km persegi. Tenaga kerja produktif sekitar 160.000 jiwa. Banyak juga penduduk Binjai yang bekerja di Medan karena transportasi dan jarak yang relatif dekat.

Agama di Binjai terutama :

  • Islam ; dipeluk mayoritas suku Jawa dan Melayu.
  • Kristen ; dipeluk sebagian besar suku batak Karo.
  • Buddha ; dipeluk mayoritas suku Tionghoa yang berdomisili di Binjai Kota dan Binjai Barat.
  • Hindu ; ada 1 pura di Binjai berlokasi di Jalan Ahmad Yani, agama Hindu dipeluk terutama oleh etnis India.

Ada 4 rumah sakit besar kecil yang melayani kebutuhan kesehatan penduduk Binjai yaitu :

  • RS Korem 023 Binjai
  • RS Umum Binjai (Dr. Djoelham)
  • RS Serasi Malem
  • RS PTP IX


Perekonomian

Daerah komersial dan pusat perekonomian serta pusat pemerintahan terutama berpusat di wilayah Kecamatan Binjai Kota. Kawasan perindustrian dipusatkan di daerah Binjai Utara, sedangkan di sebelah timur dan selatan adalah daerah konsentrasi pertanian. Kawasan Industri Binjai di Kecamatan Binjai Utara direncanakan di Kelurahan Cengkeh Turi dengan luas wilayah 300 ha. Binjai juga adalah penghasil minyak bumi dan gas ditandai dengan kawasan eksplorasi minyak bumi dan gas alam di kawasan Tandam Hilir, Kecamatan Binjai Utara.

Pasar Tavip, pasar tradisional terbesar di Binjai ada di Kecamatan Binjai Kota, juga ada Pasar Kebun Lada di Binjai Utara dan Pasar Brahrang di Binjai Barat. Selain itu juga ada pusat perbelanjaan modern seperti Suzuya, Tahiti, Ramayana dan Maju Bersama yang menjadi sarana hiburan dan konsumsi bagi penduduk kota Binjai.

Ada 2 sungai yang membelah Kotamadya Binjai yaitu Sungai Bingai dan Mencirim yang menyuplai kebutuhan sumber air bersih bagi PDAM Tirta Sari Binjai untuk kemudian disalurkan untuk kebutuhan penduduk kota. Namun di pinggiran kota, masih banyak penduduk yang menggantungkan kebutuhan air mereka kepada air sumur yang memang masih layak dikonsumsi.


Transportasi

Sarana transportasi di dalam kota Binjai terutama adalah beca mesin roda tiga yang unik dan mobil angkutan umum yang disebut sudaco. Untuk transportasi ke luar kota, selain transportasi jalan, ada juga kereta api yang menghubungkan Binjai dengan Medan dan Kwala di Kabupaten Langkat.

Letak Binjai juga tidak jauh dari bandara terdekat yaitu Polonia, Medan. Selain itu, pelabuhan terdekat juga akan dihubungkan dengan jalan tol Binjai-Medan dan Medan-Belawan bila proyek jalan tol Binjai-Medan selesai beberapa tahun lagi.


Lain-lain

Tugu Perjuangan '45 di Binjai

Salah satu ikon Kotamadya Binjai adalah Tugu Perjuangan 1945 yang menjadi perlambang pintu gerbang Kota Binjai menyambut kedatangan pengunjung dari luar kota. Binjai juga adalah salah satu tempat transit bagi wisatawan yang ingin menuju ke kawasan wisata Bukit Lawang di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser di Kabupaten Langkat yang berjarak 68 km di barat laut Binjai.

Binjai pernah beberapa kali menjadi objek perhatian nasional karena beberapa peristiwa di antaranya peristiwa bentrokan anggota TNI dengan Polisi yang mengakibatkan korban jiwa baik dari kedua belah pihak maupun dari sipil pada akhir tahun 2002.

Walikotamadya Binjai yang sekarang adalah H.M. Ali Umri, SH,CN, terpilih menduduki jabatannya mulai tahun 2000.


Data kota

  • Wilayah: 90 km²
  • Penduduk: 220.000 jiwa
  • Provinsi: Sumatra Utara
  • Tenaga kerja: 160.000 jiwa
  • Subdivisi: 5 kecamatan dan 37 kelurahan/desa
  • Komoditi Unggulan: Rambutan dan Bengkuang


Lihat juga


Pranala luar