Lompat ke isi

ESB (Perusahaan): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Seoham (bicara | kontrib)
k Change the logo image to HD quality
Atlantic306 (bicara | kontrib)
infobox image format
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox company
{{Infobox company
| name = PT Esensi Solusi Buana
| name = PT Esensi Solusi Buana
| logo = [[File:FA ESB Logo Digital.png|thumb|]]
| logo = FA ESB Logo Digital.png
| type = Perusahaan swasta
| type = Perusahaan swasta
| industry = <em>Software as a Service</em> (SAAS)
| industry = <em>Software as a Service</em> (SAAS)

Revisi per 16 Juni 2022 19.45

PT Esensi Solusi Buana
Perusahaan swasta
IndustriSoftware as a Service (SAAS)
Didirikan2014
PendiriGunawan Woen (CEO)
Dwi Prawira (CRO)
Setiadi Prawiryo (CTO)
Eka Prasetya (COO)
Kantor pusat
Jakarta
,
Indonesia
Karyawan
250
Situs webhttps://www.esb.id/

Esensi Solusi Buana atau ESB merupakan sebuah perusahaan teknologi penyedia software yang berbasis cloud yang berguna dalam operasional bisnis F&B. Software tersebut berupa software All-In-One Integrated yang didesain untuk bisnis, terutama bisnis Food & Beverages atau biasa dikenal dengan bisnis kuliner. [1]

ESB memiliki berbagai macam produk software yang bisa menunjang kebutuhan operasional bisnis. Semua software tersebut dipadukan dalam satu ekosistem teknologi yang terintegrasi, sehingga mudah diimplementasikan oleh pebisnis untuk memperlancar dan mempermudah operasi bisnis harian. [2]

Sejarah

ESB didirikan sejak tahun 2014 oleh Gunawan Woen, Dwi Prawira, Setiadi Prawiryo, dan Eka Prasetya.

Sebelum mendirikan ESB, Gunawan Woen bekerja sebagai auditor di PricewaterhouseCoopers Indonesia, di mana beliau mendapat kesempatan untuk membantu restoran dalam hal pajak dan perencanaan keuangan. Di situlah beliau menyadari jika tidak ada penyedia software terintegrasi yang bisa mengotomatisasi proses keuangan dalam sebuah restoran.

Sementara itu, Dwi Prawira bekerja sebagai programmer analyst di perusahaan asuransi AIA, dan Setiadi Prawiryo adalah seorang direktur di Karya Digital yang merupakan penyedia layanan IT, dan Eka Prasetya adalah seorang pendiri Karya Digital serta pemilik restoran. Sehingga mereka dan Gunawan Woen bisa memiliki visi yang sama untuk memajukan dunia bisnis kuliner di Indonesia bahkan hingga Asia Pasifik.

ESB telah menganalisis beberapa masalah dan menciptakan unique-cloud-based-technology. ESB memiliki rencana untuk menambahkan kecerdasan buatan atau yang biasa dikenal dengan Artificial Intelligence (AI) untuk membantu mengidentifikasi pelanggan tetap sehingga restoran dapat meningkatkan penjualan kepada mereka. Tak hanya itu, ESB juga berencana menciptakan fitur pengenalan wajah untuk mengidentifikasi pelanggan saat mereka melakukan order menggunakan mobile gadget.[3]

Bisnis

Pertumbuhan

Mulanya, ESB hanya menciptakan solusi Perencanaan Sumber daya Perusahaan (ERP) berbasis cloud. ERP yang diciptakan oleh ESB dapat disesuaikan untuk mengganti sistem hardware-based yang tradisional dan kurang terjangkau.

Kini dengan semakin berkembangnya teknologi dan berubahnya pola hidup masyarakat dalam membeli makanan, ESB memperluas produknya dengan sistem operasional restoran all-in-one yang mencakup sistem Point of Sale (POS) dan teknologi mobile ordering. Tentunya, itu semua tidak hanya memudahkan para pebisnis dalam menjalankan operasional bisnis, namun juga memudahkan para pelanggan atau konsumen saat melakukan pemesanan makanan di restoran.

Dengan pendekatan All-in-One Integrated, ESB dapat memudahkan dan memperpendek proses operasional, terutama bagi para pebisnis kuliner yang memiliki banyak cabang atau outlet. Hal ini dibuktikan dari banyaknya merk bisnis yang sudah menjalin kerja sama dengan ESB. Bahkan setidaknya ada lebih dari 500 merek bisnis kuliner yang telah menggunakan software ciptaan ESB. Beberapa grup besar seperti MAP Boga Adiperkasa, Ismaya Group, Sour Sally Group, dan Marugame Udon pun telah berhasil memproses lebih dari 40 juta pesanan setiap tahunnya menggunakan software POS ciptaan ESB.[4]

Mendukung Pertumbuhan UMKM

Kini untuk mengokohkan dirinya sebagai salah satu penyedia sistem software all-in-one operasional bisnis kuliner terlengkap di Indonesia, ESB turut mendukung para pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM).[5]

Kepedulian ESB terhadap para pelaku bisnis UMKM terlihat saat diluncurkannya produk software khusus yang memungkinkan UMKM semakin mudah beradaptasi dengan perkembangan gaya hidup dan tentunya agar UMKM senantiasa berkembang. Selain itu, software yang bernama POS Lite by ESB tersebut juga bisa memberikan efisiensi operasional serta meningkatkan pengalaman dan kualitas pelayanan UMKM.[6]

Komitmen tersebut ditunjukkan pada perhelatan Digitalisasi Nusantara Expo & Summit 2022 (DNES 2022) di Surakarta, Maret 2022 lalu. Tujuan ESB dalam berpartisipasi juga tentunya untuk mendukung optimalisasi pengembangan bisnis UMKM ke wilayah Surakarta dan sekitarnya. Ini dilakukan dengan harapan mendorong percepatan tercapainya target pemerintah dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) pada 2030.[7]

Pada November 2021, ESB juga telah membuktikan komitmen mereka melalui kolaborasi perusahaan dengan Perumda Bidadari dan Bank BNI dalam penyelenggaraan bazar UMKM di acara Konferensi Polisi Wanita Sedunia (International Association of Women Police) ke-58 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.[8]

Tercatat dari data pada tahun 2021 jika hanya 19 juta dari 64 juta pelaku bisnis UMKM yang tersentuh teknologi restoran. ESB pun akan terus berkomitmen untuk memajukan UMKM di Indonesia dengan membantu mereka memasuki ranah digital.[9]

Untuk tahun 2022, ESB menargetkan lebih dari 20 ribu merchant bisa bergabung dengan ekosistem ESB yang terintegrasi. Namun yang terealisasikan hingga kuartal 1 tahun 2022 barulah sebanyak 4000 merchant.[10]

Sejalan dengan perencanaan realisasi SDGs menuju Visi Indonesia 2030, ESB pun semakin termotivasi dalam meningkatkan penggunaan teknologi yang tepat untuk mendorong implementasi industri 4.0.[11]

Tak hanya sekadar mengajak merchant untuk mulai beralih ke ekosistem terintegrasi, ESB juga menghadirkan ekosistem teknologi dan ekosistem solusi seperti edukasi serta mentoring. Hal ini dilakukan untuk mendorong pemerataan literasi teknologi dan digitalisasi UMKM agar para pelaku bisnis kuliner di Indonesia dapat tumbuh dan berkembang bersama ekosistem ESB.[12]

Investasi

Tak berjalan sendiri dalam menjalankan misi dan visinya, ESB mendapatkan bantuan dari segi pendanaan. Sebagai contoh adalah ESB sempat mengumumkan jika mereka memperoleh pendanaan seri A+ senilai US$7,6 juta atau senilai 110 miliar Rupiah pada pertengahan Oktober 2021 lalu.[1]

Putaran tersebut dipimpin oleh Alpha JWC Ventures, dengan partisipasi dari Beenext, Vulcan Capital, AC Ventures, serta Skylar Capital. Beberapa investor tersebut bahkan merupakan investor sebelumnya di putaran seri A pada maret 2021. Investor terbesar pada saat itu adalah Beenext, AC Ventures dan Skylar Capital yang membuat ESB mengumpulkan setidaknya US$3 juta atau sekitar Rp 43 miliar.

Investor yang kembali memberikan pendanaan di seri A+ seperti partner Alpha JWC Venture, Eko Kurniadi, mengatakan jika bisnis kuliner adalah industri yang akan terus berkembang dengan hadirnya pendatang baru secara terus menerus setiap bulannya. Tetapi, selama pandemi ini sebagian besar mengalami titik terendah yang sama dalam beradaptasi dengan perilaku konsumen dan perubahan struktur operasional restoran.

Lebih lanjut, beliau juga berpendapat jika pemain industri kuliner saat ini perlu menawarkan pengalaman pemesanan touchless ataupun contactless, mengelola inventaris mereka dengan lebih baik, dan mengurangi biaya operasional secara efisien dan signifikan demi menjaga bisnis kuliner yang mereka jalankan tetap utuh.

Dilansir dari Dailysocial, Eko mengatakan bahwa “Banyaknya merek F&B terkemuka yang menggunakan produk ESB membuktikan manfaat nyata ESB bagi para pebisnis F&B. Sebagai mitra, kami yakin bahwa ESB dapat memainkan peran penting dalam transformasi digital,”

ESB pun ingin menyelesaikan semua masalah tersebut dengan solusi secara keseluruhan, terlepas dari rumitnya operasional serta tak ingin menyia-nyiakan dana tersebut. Agar maksimal ESB memfokuskan dalam menggunakan dana tersebut untuk difokuskan pada perluasan produk-produk mereka. Hal itu termasuk fitur upselling, peningkatan intelegensi bisnis (BI), solusi pengiriman, pembiayaan, finansial, dan sistem informasi sumber daya manusia (HRIS). Ini dilakukan dalam rangka mewujudkan misi ESB sebagai penyedia operasional bisnis end-to-end di industri kuliner yang terdepan. [4]

Produk

Online delivery

Seperti yang diketahui, pandemi Covid-19 membuat banyak perubahan dan efek negatif yang signifikan terhadap semua sektor bisnis, termasuk bisnis kuliner. ESB pun tak tinggal diam untuk tetap membantu bisnis kuliner agar bertahan dan berkembang lebih baik selama lockdown pandemi Covid-19.

Hal tersebut ESB buktikan dengan meluncurkan platform online delivery yang memungkinkan para pebisnis restoran bisa mengirim makanan secara mandiri dan mendukung pemesanan tanpa kontak atau contactless order. Sehingga membuat para pelanggan bisa memesan makanan dengan nyaman tanpa harus khawatir akan penyebaran virus Covid-19.

Berkat fungsi online delivery yang memiliki nama ESB Order ini, restoran bisa menjalankan pengiriman secara independen serta bisa mengirimkan pesanan tanpa harus mengeluarkan biaya yang terlalu besar dalam bentuk komisi. Komisi tersebut biasanya dibebankan oleh platform seperti Grab, Gojek, Shopee, hingga Traveloka kepada para pemilik bisnis yang menjadi mitra mereka. Dengan ESB yang tidak membebankan biaya komisi pada layanan pesan antar sendiri dapat membuat restoran menerima lebih banyak margin per pesanan.

Terlebih lagi, dari layanan ESB Order ini seluruh restoran yang tergabung sudah menghasilkan lebih dari 20 juta pesanan dalam satu tahun untuk para pelanggan. Dengan biaya 5% hingga 10%, ESB memungkinkan untuk menghubungkan restoran dan pengemudi, serta memungkinkan pilihan restoran untuk melakukan pengiriman sendiri.

Dilansir dari TechInAsia, Gunawan Woen selaku salah satu pendiri ESB mengatakan jika ESB Order bisa menjadi solusi pebisnis yang ingin menerapkan sistem pengantaran makanan dengan komisi yang terjangkau. Hal ini karena mereka mengambil setidaknya 20% dari keuntungan dan bahkan mereka akan meningkatkan jumlah itu menjadi 30% hingga 35%. "Restoran seperti bekerja untuk mereka (platform) daripada berbisnis karena mereka mengambil banyak keuntungan," lanjut CEO dari ESB itu.

E-Commerce

ESB terus mengembangkan pasar bisnis-ke-bisnis dengan mengumpulkan semua data sehingga mereka bisa menjadi solusi dari perencanaan sumber daya perusahaan. Data yang dikumpulkan seperti apa yang dibeli restoran, berapa yang mereka bayarkan, hingga kapan terakhir kali perusahaan memesan barang dari supplier.

Pendanaan yang didapat ESB pun akan digunakan untuk menyediakan solusi pasokan bahan baku dalam rantai pasokan bisnis-ke-bisnis, yakni sebuah web yang akan menyediakan berbagai bahan baku berkualitas dari para supplier untuk para restoran yang bermitra dengan ESB.[3]

Event

Dalam upaya ESB membantu memajukan sektor industri F&B di Indonesia dan Asia Pasifik, ESB terus melakukan pengembangan teknologi mereka baik dalam pelayanan kepada restoran maupun kepada pelanggan restoran tersebut.

Sebagai kepedulian dan komitmen ESB dalam mendukung pebisnis kuliner ataupun merchant F&B serta penikmat kuliner di Indonesia, ESB pun mengadakan kompetisi berbasis digital yang bertajuk Game Kompetisi Tul Pan Tul. Kompetisi yang mulai digelar pada 9 September - 10 Oktober 2021 yang lalu tersebut terbukti mampu meningkatkan penjualan restoran yang bermitra dengan ESB. Tak hanya itu, Game Kompetisi Tul Pan Tul juga berhasil membangun hubungan yang baik antara restoran dan pelanggan mereka.

Kompetisi berbasis digital ini sendiri bersifat terbuka untuk umum, dengan syarat calon peserta terlebih dahulu bertransaksi di atas nominal tertentu di restoran-restoran yang berpartisipasi. Transaksi dilakukan menggunakan teknologi pemesanan online, ESB Order, yang sudah diterapkan oleh ratusan outlet restoran mitra ESB.[13]

Referensi

  1. ^ a b "ESB Mendapat Putaran Pendanaan Seri A+ Senilai 7,6 Juta USD". PingPoint. Diakses tanggal 16 Juni 2022. 
  2. ^ "Manfaat Digitalisasi untuk Para Pelaku UMKM". DetikFinance. Diakses tanggal 16 Juni 2022. 
  3. ^ a b Collin, Furtado; C. Ang., Eileen. "Beenext Leads $3m Series A Round of Indonesian Restaurant Management Startup". Tech in Asia. Diakses tanggal 16 Juni 2022. 
  4. ^ a b "Esensi Solusi Buana Peroleh Tambahan Dana Seri A+ 110 Miliar Rupiah, Perluas Solusi SaaS untuk F&B | Dailysocial". dailysocial.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-06-16. 
  5. ^ VIVA, PT VIVA MEDIA BARU- (2022-03-23). "Sediakan Layanan Digital Bisnis Kuliner, ESB Catat Transaksi Rp5 T". www.viva.co.id. Diakses tanggal 2022-06-16. 
  6. ^ Merdeka.com. "Sediakan Layanan Ekosistem Digital Bisnis Digital, ESB Catat Transaksi Rp5 Triliun | Merdeka.com". LINE TODAY. Diakses tanggal 2022-06-16. 
  7. ^ "Sediakan Layanan Ekosistem Digital Bisnis Digital, ESB Catat Transaksi Rp5 Triliun". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). 2022-03-23. Diakses tanggal 2022-06-16. 
  8. ^ "Hingga 2021 Terdapat 64 Juta UMKM di Indonesia, Tapi Baru 19 Juta Masuk Ranah Digital". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2022-06-16. 
  9. ^ Media, Kompas Cyber (2022-04-03). "Digitalisasi Sektor Kuliner Bantu Percepatan Pemerataan Ekonomi". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2022-06-16. 
  10. ^ Liputan6.com (2022-03-23). "Digitalisasi Jadi Modal Penting UMKM Muluskan Ekspansi Bisnis". liputan6.com. Diakses tanggal 2022-06-16. 
  11. ^ antaranews.com (2022-04-01). "Hadirkan teknologi terintegrasi, ESB dorong kemajuan digital UMKM". Antara News. Diakses tanggal 2022-06-16. 
  12. ^ BeritaSatu.com (2022-03-23). "ESB Siapkan Ekosistem Dorong Kemajuan Digitalisasi UMKM Kuliner". beritasatu.com. Diakses tanggal 2022-06-16. 
  13. ^ "CEO ESB: Kompetisi Permainan Bantu Meningkatkan Penjualan Digital - Info Komputer". infokomputer.grid.id. Diakses tanggal 2022-06-16.