Pengguna:Dedhert.Jr/Uji halaman 17: Perbedaan antara revisi
Dedhert.Jr (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Dedhert.Jr (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
=== |
=== Padanan istilah berupa bilangan bertingkat === |
||
Setiap bilangan bertingkat selalu menulis tingkatan melalui angka di belakang kata. Maka dari itu, ketika menerjemahkan dari bahasa Inggris, usahakanlah untuk tidak menulis tingkatan angka di depan kata. Sebagai contoh, jangan terjemahkan ''2-norm'' menjadi ''2-norma'', namun terjemahkan menjadi ''norma-2''. Contoh lainnya, ketika menerjemahkan ''p-adic'', pastikan terjemahannya berupa ''adik-p'', bukan ''p-adik''. |
Setiap bilangan bertingkat selalu menulis tingkatan melalui angka di belakang kata. Maka dari itu, ketika menerjemahkan dari bahasa Inggris, usahakanlah untuk tidak menulis tingkatan angka di depan kata. Sebagai contoh, jangan terjemahkan ''2-norm'' menjadi ''2-norma'', namun terjemahkan menjadi ''norma-2''. Contoh lainnya, ketika menerjemahkan ''p-adic'', pastikan terjemahannya berupa ''adik-p'', bukan ''p-adik''. |
||
=== |
=== Mencantumkan kutipan sumber terkait padanan istilah === |
||
Dalam menerjemahkan istilah matematika, khususnya di [[struktur aljabar]], hampir semua padanan bahasanya langka, dalam artian hampir semua istilah tidak diterjemahkan, alih-alih ditulis dalam bentuk bahas aslinya (bukan terjemahannya). Maka dari itu, pastikan untuk mencantumkan kutipan sumber setelah padanan istilahnya ditulis, dalam rangka untuk membiasakan lidah kalangan masyarakat terkait padanannya. |
|||
* Jika kutipan sumbernya berupa disertasi, makalah, ataupun jurnal, letakkan kutipan referensi beserta keterangan yang memuat contoh kalimat bahasa sumber dan bahasa sasarannya. Sebagai contoh, lihat [[Kompleks Amitsur]]. |
|||
⚫ | |||
⚫ |
Revisi per 17 Juni 2022 06.50
Padanan istilah berupa bilangan bertingkat
Setiap bilangan bertingkat selalu menulis tingkatan melalui angka di belakang kata. Maka dari itu, ketika menerjemahkan dari bahasa Inggris, usahakanlah untuk tidak menulis tingkatan angka di depan kata. Sebagai contoh, jangan terjemahkan 2-norm menjadi 2-norma, namun terjemahkan menjadi norma-2. Contoh lainnya, ketika menerjemahkan p-adic, pastikan terjemahannya berupa adik-p, bukan p-adik.
Mencantumkan kutipan sumber terkait padanan istilah
Dalam menerjemahkan istilah matematika, khususnya di struktur aljabar, hampir semua padanan bahasanya langka, dalam artian hampir semua istilah tidak diterjemahkan, alih-alih ditulis dalam bentuk bahas aslinya (bukan terjemahannya). Maka dari itu, pastikan untuk mencantumkan kutipan sumber setelah padanan istilahnya ditulis, dalam rangka untuk membiasakan lidah kalangan masyarakat terkait padanannya.
- Jika kutipan sumbernya berupa disertasi, makalah, ataupun jurnal, letakkan kutipan referensi beserta keterangan yang memuat contoh kalimat bahasa sumber dan bahasa sasarannya. Sebagai contoh, lihat Kompleks Amitsur.