Museum Nasional Ketransmigrasian: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan |
Membatalkan suntingan berniat baik oleh 36.90.55.39 (bicara): Pranala dalam tidak perlu (TW) Tag: Pembatalan |
||
Baris 10: | Baris 10: | ||
|latitude = -5.377636 |
|latitude = -5.377636 |
||
|longitude = 105.107101 |
|longitude = 105.107101 |
||
|established = |
|established = 12 Desember 2004 |
||
|dissolved = |
|dissolved = |
||
|location = Jalan Ahmad Yani, Desa Bagelen, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, Indonesia |
|location = Jalan Ahmad Yani, Desa Bagelen, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, Indonesia |
||
|type = |
|type = Museum |
||
|visitors = |
|visitors = |
||
|director = |
|director = |
||
Baris 29: | Baris 29: | ||
Museum Nasional Ketransmigrasian dibangun karena ide dari Muhajir Utomo. Museum ini kemudian mulai dibangun pada tanggal 12 Desember 2004 bertepatan pada [[Hari Bhakti Transmigrasi]] ke-54. Peletakan batu pertamanya dilakukan oleh [[Daftar Gubernur Lampung|Gubernur Lampung]] ke-9, [[Sjachroedin Zainal Pagaralam]]. Museum ini dibangun di Desa Bagelen.<ref name=kompas/><ref name=viva/> |
Museum Nasional Ketransmigrasian dibangun karena ide dari Muhajir Utomo. Museum ini kemudian mulai dibangun pada tanggal 12 Desember 2004 bertepatan pada [[Hari Bhakti Transmigrasi]] ke-54. Peletakan batu pertamanya dilakukan oleh [[Daftar Gubernur Lampung|Gubernur Lampung]] ke-9, [[Sjachroedin Zainal Pagaralam]]. Museum ini dibangun di Desa Bagelen.<ref name=kompas/><ref name=viva/> |
||
Museum Nasional Ketransmigrasian merupakan sebuah bukti bahwa |
Museum Nasional Ketransmigrasian merupakan sebuah bukti bahwa Lampung merupakan daerah kolonialisasi yang dilakukan oleh pemerintah [[Hindia Belanda]] pada tahun 1905.<ref name=disnakertrans>[http://disnakertrans.lampungprov.go.id/kunjungan-gubernur-lampung-ke-museum-nasional-ketransmigrasian-provinsi-lampung/ Kunjungan Gubernur Lampung ke Museum Nasional Ketransmigrasian Provinsi Lampung] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141206121342/http://disnakertrans.lampungprov.go.id/kunjungan-gubernur-lampung-ke-museum-nasional-ketransmigrasian-provinsi-lampung/ |date=2014-12-06 }}. disnakertrans.lampungprov.go.id. Diakses 29 November 2014.</ref> Kolonialisasi merupakan istilah pada zaman Pemerintahan Hindia Belanda untuk transmigrasi.<ref name=kompas/><ref name=viva/><ref name=disnakertrans/> Kolonialisasi yang dilakukan pemerintah Hindia Belanda ini bertujuan untuk perluasan daerah [[perkebunan]] di luar [[Jawa|Pulau Jawa]]. Sebanyak 155 keluarga yang berasal dari [[Karesidenan Kedu]], [[Jawa Tengah]], dipindahkan ke Lampung.<ref name=disnakertrans/> |
||
== Koleksi == |
== Koleksi == |
||
Baris 37: | Baris 37: | ||
<gallery widths="200px" heights="180px" mode=packed> |
<gallery widths="200px" heights="180px" mode=packed> |
||
Berkas:Lapangan Anjungan.JPG|Lapangan yang berada di tengah-tengah anjungan |
Berkas:Lapangan Anjungan.JPG|Lapangan yang berada di tengah-tengah anjungan |
||
Berkas:Anjungan Bali.jpg| |
Berkas:Anjungan Bali.jpg|Anjungan Bali |
||
Berkas:Anjungan Banten.jpg| |
Berkas:Anjungan Banten.jpg|Anjungan Banten |
||
Berkas:Anjungan Jawa Barat.jpg| |
Berkas:Anjungan Jawa Barat.jpg|Anjungan Jawa Barat |
||
Berkas:Anjungan Jawa Tengah.jpg| |
Berkas:Anjungan Jawa Tengah.jpg|Anjungan Jawa Tengah |
||
Berkas:Anjungan Jawa Timur.jpg| |
Berkas:Anjungan Jawa Timur.jpg|Anjungan Jawa Timur |
||
Berkas:Anjungan Lampung.jpg| |
Berkas:Anjungan Lampung.jpg|Anjungan Lampung |
||
Berkas:Anjungan NTB.jpg| |
Berkas:Anjungan NTB.jpg|Anjungan Nusa Tenggara Barat |
||
Berkas:Anjungan NTT.jpg| |
Berkas:Anjungan NTT.jpg|Anjungan Nusa Tenggara Timur |
||
Berkas:Anjungan Suriname.jpg| |
Berkas:Anjungan Suriname.jpg|Anjungan Suriname |
||
Berkas:Anjungan Yogyakarta.jpg| |
Berkas:Anjungan Yogyakarta.jpg|Anjungan Yogyakarta |
||
</gallery> |
</gallery> |
||
Baris 56: | Baris 56: | ||
[[Kategori:Museum di Indonesia]] |
[[Kategori:Museum di Indonesia]] |
||
[[Kategori:Museum di Sumatra]] |
|||
[[Kategori:Museum di Lampung]] |
[[Kategori:Museum di Lampung]] |
||
[[Kategori:Migrasi manusia]] |
[[Kategori:Migrasi manusia]] |
||
[[Kategori: |
[[Kategori:Budaya]] |
||
[[Kategori:Kabupaten Pesawaran]] |
|||
[[Kategori:Kebudayaan Lampung]] |
Revisi per 14 Juli 2022 02.11
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada April 2016. |
Didirikan | 12 Desember 2004 |
---|---|
Lokasi | Jalan Ahmad Yani, Desa Bagelen, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, Indonesia |
Jenis | Museum |
Museum Nasional Ketransmigrasian [1] adalah salah satu museum nasional yang mendokumentasikan catatan sejarah tentang keberhasilan proses transmigrasi di Indonesia yang terletak di Provinsi Lampung.[2] Museum ini merupakan museum transmigrasi pertama dan yang satu-satunya yang ada di dunia.[3] Museum Nasional Ketransmigrasian tepatnya terletak di Desa Bagelen, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran. Museum Nasional Ketransmigrasian dibangun karena alasan historis.[2] Museum ini dibangun dengan lahan seluas 63 hektare.[2][4] Museum dibangun bertingkat sehingga terdapat 3 lantai.[5] Di museum ini juga terdapat kolam renang, sentra kerajinan, panggung terbuka, 10 anjungan rumat adat dari daerah asal transmigran,[4] perpustakaan, mushola, tempat parkir, lapangan, areal persawahan, dan masih ada lagi.
Pembangunan Museum Nasional Ketransmigrasian bertujuan untuk menyediakan sarana dan prasarana bagi pengkajian program transmigrasi di Indonesia. Museum ini juga bertujuan untuk menyediakan wahana pembelajaran tentang sejarah ketrasnmigrasian di Indonesia bagi para pemuda.[6]
Sejarah
Museum Nasional Ketransmigrasian dibangun karena ide dari Muhajir Utomo. Museum ini kemudian mulai dibangun pada tanggal 12 Desember 2004 bertepatan pada Hari Bhakti Transmigrasi ke-54. Peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Gubernur Lampung ke-9, Sjachroedin Zainal Pagaralam. Museum ini dibangun di Desa Bagelen.[2][4]
Museum Nasional Ketransmigrasian merupakan sebuah bukti bahwa Lampung merupakan daerah kolonialisasi yang dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1905.[7] Kolonialisasi merupakan istilah pada zaman Pemerintahan Hindia Belanda untuk transmigrasi.[2][4][7] Kolonialisasi yang dilakukan pemerintah Hindia Belanda ini bertujuan untuk perluasan daerah perkebunan di luar Pulau Jawa. Sebanyak 155 keluarga yang berasal dari Karesidenan Kedu, Jawa Tengah, dipindahkan ke Lampung.[7]
Koleksi
Museum Nasional Ketransmigrasian sekarang memiliki lebih dari 254 koleksi. Koleksi di dalam museum ini diantaranya adalah alat pertukangan, alat rumah tangga, alat pertanian, peralatan dapur, alat kesenian,[5] alat penangkap ikan, foto-foto dokumentasi, pakaian adat dan musik Bali.
Galeri
-
Lapangan yang berada di tengah-tengah anjungan
-
Anjungan Bali
-
Anjungan Banten
-
Anjungan Jawa Barat
-
Anjungan Jawa Tengah
-
Anjungan Jawa Timur
-
Anjungan Lampung
-
Anjungan Nusa Tenggara Barat
-
Anjungan Nusa Tenggara Timur
-
Anjungan Suriname
-
Anjungan Yogyakarta
Referensi
- ^ Kemenakertrans akan Mengembangkan dan Mempromosikan Museum Nasional Ketransmigrasian. www.indonesia.go.id. Diakses 29 November 2014.
- ^ a b c d e Pemerintah Dirikan Museum Transmigrasi. kompas.com. Diakses 4 Oktober 2014.
- ^ Indonesia Miliki Museum Nasional Transmigrasi di Lampung Selatan Diarsipkan 2014-10-06 di Wayback Machine.. depnakertrans.go.id. Diakses 4 Oktober 2014.
- ^ a b c d Museum Transmigrasi Dibangun. viva.co.id. Diakses 4 Oktober 2014.
- ^ a b Museum Transmigrasi, Kabupaten Pesawaran. www.indoplaces.com. Diakses 4 Oktober 2014.
- ^ Jalan-Jalan ke Museum Transmigrasi Diarsipkan 2015-07-31 di Wayback Machine.. sikamala.com. Diakses 5 Oktober 2014.
- ^ a b c Kunjungan Gubernur Lampung ke Museum Nasional Ketransmigrasian Provinsi Lampung Diarsipkan 2014-12-06 di Wayback Machine.. disnakertrans.lampungprov.go.id. Diakses 29 November 2014.