Lompat ke isi

Sihotang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Fidelpos (bicara | kontrib)
update isi halaman
Tag: pranala ke halaman disambiguasi
Fidelpos (bicara | kontrib)
update isi halaman
Tag: referensi YouTube
Baris 23: Baris 23:
# Raja Tunggal [[Hasugian]]
# Raja Tunggal [[Hasugian]]
# Orang Kaya Tua Hasugian
# Orang Kaya Tua Hasugian

Dalam lirik lagu Mars Sihotang disebutkan bahwa Sigodang Ulu (Sihotang) juga memiliki satu putri yang bernama '''Sobosihon'''. Konon, putri ini menikah dengan [[Simanjuntak|Raja Marsundung (Simanjuntak)]]. Hingga kini dalam sistem kekerabatan termasuk tatanan masyarakat adat terdapat suatu perlakuan khusus antara keturunan Raja Marsundung (Simanjuntak) dan Sigodang Ulu (Sihotang). Marga Sihotang memperoleh penghormatan secara khusus dan istimewa sebagai ''[[Dalihan Na Tolu|hulahula]]'' dalam kehidupan sehari-hari oleh marga Simanjuntak sebagai ''[[Dalihan Na Tolu|boru]]''.<ref>{{Cite web|url=https://www.youtube.com/watch?v=ccqVMffZYTY|title=Mars Sihotang|last=|first=|date=|website=ciptaan Juara Tua Sihotang|access-date=}}</ref>


Pada generasi-generasi berikutnya, keturunan Sigodang Ulu (Sihotang) ada yang merantau ke [[Kabupaten Pakpak Bharat|Tanah Pakpak]] dan [[asimilasi (sosial)|berasimilasi]] dengan [[suku Pakpak]]. Keturunannya kini dikenal dengan marga Siketang dan marga [[Kesogihen]].<ref>{{Cite web|url=https://dispar.pakpakbharatkab.go.id/adat-pakpak/2015-01-12/asal-usul-dan-persebaran-orang-pakpak|title=Asal-Usul dan Persebaran Orang Pakpak|last=|first=|date=|website=website Dinas Pariwisata Kabupaten Pakpak Bharat|access-date=}}</ref>
Pada generasi-generasi berikutnya, keturunan Sigodang Ulu (Sihotang) ada yang merantau ke [[Kabupaten Pakpak Bharat|Tanah Pakpak]] dan [[asimilasi (sosial)|berasimilasi]] dengan [[suku Pakpak]]. Keturunannya kini dikenal dengan marga Siketang dan marga [[Kesogihen]].<ref>{{Cite web|url=https://dispar.pakpakbharatkab.go.id/adat-pakpak/2015-01-12/asal-usul-dan-persebaran-orang-pakpak|title=Asal-Usul dan Persebaran Orang Pakpak|last=|first=|date=|website=website Dinas Pariwisata Kabupaten Pakpak Bharat|access-date=}}</ref>

Revisi per 20 Agustus 2022 01.33

Sihotang adalah salah satu marga (nama keluarga) dalam suku bangsa Batak dan masuk dalam rumpun marga-marga keturunan si Raja Oloan.

Rumpun Keturunan Si Raja Oloan

Dalam silsilah Batak, marga Sihotang masuk dalam rumpun keturunan si Raja Oloan bersama dengan marga Naibaho, Bakara, Sinambela, Sihite, dan Simanullang.[1]

Berikut ini bagan silsilah keturunan si Raja Oloan.

Silsilah

Raja Oloan
1. Boru Limbong
2. Boru Borbor
Baho Raja
(Naibaho)
Boru Limbong
Sigodang Ulu
(Sihotang)
1. Boru Tamba
2. Boru Simbolon
Toga BakkaraToga Sinambela
1. Boru Pasaribu
2. Boru Situmorang
Toga Sihite
Boru Borbor
Toga Simanullang
1. Boru Pasaribu
2. Boru Nainggolan

Sigodang Ulu (Sihotang)

Si Raja Oloan memiliki 6 (enam) putra yang dilahirkan oleh 2 (dua) istri. Istri pertama adalah boru Limbong yang melahirkan 2 (dua) putra, yakni: Naibaho dan Sihotang, sedangkan istri kedua adalah boru Pasaribu yang melahirkan 4 (empat) putra, yakni: Bakara, Sinambela, Sihite, dan Simanullang.[2]

Nama asli nenek moyang pertama pewaris marga Sihotang ini adalah Sigodang Ulu. Setelah beranjak dewasa, Sigodang Ulu membuka perkampungan di daerah yang ditumbuhi banyak rotan. Dalam bahasa Batak, rotan dikenal dengan nama hotang. Oleh karena itu, keturunan Sigodang Ulu disebut dengan marga Sihotang.

Keturunan Sigodang Ulu

Tugu Sigodang Ulu (Sihotang)

Sigodang Ulu (Sihotang) memiliki 7 (tujuh) putra yang dilahirkan oleh 2 (dua) istri. Istri pertama adalah boru Tamba sedangkan istri kedua adalah boru Simbolon. Berikut ini adalah nama-nama putra Sigodang Ulu (Sihotang) secara berurutan:[3]

  1. Pardabuan
  2. Sorganimusu
  3. Torbandolok
  4. Sirandos
  5. Simarsoit
  6. Raja Tunggal Hasugian
  7. Orang Kaya Tua Hasugian

Dalam lirik lagu Mars Sihotang disebutkan bahwa Sigodang Ulu (Sihotang) juga memiliki satu putri yang bernama Sobosihon. Konon, putri ini menikah dengan Raja Marsundung (Simanjuntak). Hingga kini dalam sistem kekerabatan termasuk tatanan masyarakat adat terdapat suatu perlakuan khusus antara keturunan Raja Marsundung (Simanjuntak) dan Sigodang Ulu (Sihotang). Marga Sihotang memperoleh penghormatan secara khusus dan istimewa sebagai hulahula dalam kehidupan sehari-hari oleh marga Simanjuntak sebagai boru.[4]

Pada generasi-generasi berikutnya, keturunan Sigodang Ulu (Sihotang) ada yang merantau ke Tanah Pakpak dan berasimilasi dengan suku Pakpak. Keturunannya kini dikenal dengan marga Siketang dan marga Kesogihen.[5]

Dongan Padan Marbun

Marbun adalah salah satu putera Raja Naipospos. Berdasarkan penuturan para tetua marga Sihotang maupun Marbun, disebutkan bahwa marga Sihotang dan Marbun memiliki sebuah ikatan perjanjian khusus (padan) tidak boleh saling kawin. Perlu penelusuran lebih lanjut, pada generasi keberapa terjadi ikatan perjanjian ini. Namun, hingga kini, perjanjian ini tetap dipegang teguh bahwa seluruh marga keturunan Sigodang Ulu (Sihotang) dan Toga Marbun menjadi saudara (dongan padan) yang antar keturunannya tidak boleh saling kawin. Bahkan pada perkembangannya kini, marga-marga keturunan Naipospos lainnya, saudara Marbun yakni marga Sibagariang, Hutauruk, Simanungkalit, dan Situmeang juga menganggap Sihotang menjadi saudara yang disarankan untuk tidak saling kawin.[6]

Referensi

  1. ^ Hutagalung, W. M. (1991). PUSTAHA BATAK, Tarombo dohot Turiturian ni Bangso Batak. Tulus Jaya. 
  2. ^ "Negeri Bakara: Si Raja Oloan". oleh blogspot Haposan Bakara. 
  3. ^ "Sejarah Marga Sihotang". 
  4. ^ "Mars Sihotang". ciptaan Juara Tua Sihotang. 
  5. ^ "Asal-Usul dan Persebaran Orang Pakpak". website Dinas Pariwisata Kabupaten Pakpak Bharat. 
  6. ^ "Ini Dia Ikrar Marpadan Naipospos (Marbun) Untuk Tidak Saling Menikah Dengan Keturunan Sihotang". oleh Tobatabo.com. 

Halaman-halaman lainnya