Yahya Zaini: Perbedaan antara revisi
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) k Copying from Category:Tokoh HMI to Category:Tokoh Himpunan Mahasiswa Islam using Cat-a-lot |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{BLP sources|date=November 2021}} |
{{BLP sources|date=November 2021}} |
||
'''Muhammad Yahya Zaini''', [[Sarjana Hukum|S.H.]] ({{lahirmati|[[Pulau Bawean|Bawean]], [[Gresik]], [[Jawa Timur]]|24|4|1964}}) adalah [[politikus]] dan [[Dewan Perwakilan Rakyat|Anggota DPR-RI]]. Ia berasal dari daerah pemilihan [[Jawa Timur]] dan [[Partai Golkar|Golkar]] sejak tahun [[1997 |
'''Muhammad Yahya Zaini''', [[Sarjana Hukum|S.H.]] ({{lahirmati|[[Pulau Bawean|Bawean]], [[Gresik]], [[Jawa Timur]]|24|4|1964}}) adalah [[politikus]] dan [[Dewan Perwakilan Rakyat|Anggota DPR-RI]]. Ia berasal dari daerah pemilihan [[Jawa Timur]] dan [[Partai Golkar|Golkar]] sejak tahun [[1997-sekarang]] |
||
== Kehidupan == |
== Kehidupan == |
Revisi per 1 November 2022 20.35
Muhammad Yahya Zaini, S.H. (lahir 24 April 1964) adalah politikus dan Anggota DPR-RI. Ia berasal dari daerah pemilihan Jawa Timur dan Golkar sejak tahun 1997-sekarang
Kehidupan
Lahir di Dusun Teluk Jati (Desa Teluk Jati Dawang, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur), ia adalah putra dari KH Zaini dan Ny Khosniyah. Dusun yang terpencil di Jawa Timur itu terletak di wilayah yang berbukit. Ketika berusia tiga tahun, ibu kandungnya meninggal dan ikut dirawat oleh pamannya, H. Mukim. Sepeninggal istrinya, ayahnya menikahi Hj. Hawa. Pernikahan kedua ayahnya melahirkan empat anak yang salah satunya bermukim di Malaysia. Semenjak kecil, ia dikenal alim dan terpelajar. Sewaktu banyak anak seusianya tidak bersekolah, ia sudah bersekolah dan tergolong murid cerdas. Yahya juga pernah mengucurkan sebagian rezekinya ke kampungnya, seperti membantu membiayai warga kurang mampu yang kuliah.
Karier politik
Selepas menyandang gelar sarjana hukum dari Unair pada 1990, Yahya menjadi Staf Khusus Menteri Pemuda dan Olahraga Akbar Tandjung hingga 1993. Periode 1992-1994, ia tampil sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Yahya terus mengikuti kesuksesan Akbar, yang kala itu menjabat Menteri Perumahan Rakyat (1993-1998). Ia pernah memimpin Komite Nasional Pemuda Indonesia (1996-1999). Aktivitasnya di HMI dan Komite Nasional Pemuda Indonesia serta kedekatannya dengan Akbar menggiringnya masuk ke gedung parlemen pada periode 1997-1999.
Dalam kabinet pengurus pusat Golkar periode 1998-2004 yang dipimpin Akbar Tandjung, ia menjadi Wakil Ketua Departemen Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan. Kariernya di parlemen berlanjut setelah Golkar menjadi pemenang Pemilihan Umum 2004. Setelah melalui KNPI, ia kariernya di bidang politik semakin bersinar hingga menjadi Anggota DPR-RI pada periode 2004-2009.
Nasib baik Yahya memang tak bisa dilepaskan dari campur tangan Akbar, seniornya di HMI. Tapi, pada Musyawarah Nasional Golkar 2004, Yahya mengambil peranan dalam menggagalkan ambisi Akbar mempertahankan kursi ketua umum. Ia berpihak ke kubu lawan, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ketua DPR-RI Agung Laksono. Kerja kerasnya mengegolkan Kalla berbuah jabatan baru di Golkar sebagai koordinator bidang agama dan Sekretaris Fraksi Partai Golkar di Dewan Perwakilan Rakyat. Zaini menjabat sebagai Sekretaris Fraksi Partai Golkar dan merupakan anggota Komisi II di DPR. Ia juga pernah terlibat dalam Pansus RUU Partai Politik sebagai ketua.
Skandal seks
Yahya menikah dengan Ir. Sharmila dan memiliki tiga orang anak. Pada akhir November 2006 beredar video hubungan mesum antara Zaini dengan seorang penyanyi dangdut bernama Maria Eva. Seiring beredarnya video mesum tersebut, karier politik yang dirintisnya dengan penuh perjuangan seperti meredup. Bahkan, karier politiknya cenderung merosot setelah beredarnya rekaman video mesum lewat telepon seluler dan surat elektronik. Bahkan, stasiun televisi swasta sudah menayangkan 42 detik adegan ranjang dirinya dan pasangannya yang direkam pada 2004. Ia menghindari pers sejak pulang dari kunjungan dinas ke Australia pada 1 Desember 2006.
Menurut pengakuan Maria Eva, hubungan tersebut dilakukan tanpa pernikahan dan ia sempat mengandung janin bayi hasil hubungan tersebut, yang kemudian digugurkan.[1]
Setelah menjadi bulan-bulanan pers, ia memutuskan mundur dari jabatan kepartaian. Ia mengundurkan diri sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Bidang Kerohanian. Surat pengunduran diri tertanggal 4 Desember 2006 diterima Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono.
Referensi
- Tempo, 5 Desember 2006
- Tempo, 9 Desember 2006
- Berita Kota, 5 Desember 2006
- Berita Kota, 9 Desember 2006
- Warta Kota, 8 Desember 2006
- Warta Kota, 9 Desember 2006
- Kompas, 9 Desember 2006
- Pos Kota, 9 Desember 2006
Catatan kaki
Pranala luar
- (Indonesia) Biodata tokoh-tokoh Forum Politisi Diarsipkan 2007-10-08 di Wayback Machine. (format PDF)
- Orang hidup berusia 60
- Kelahiran 1964
- Alumni Universitas Airlangga
- Tokoh Bawean
- Tokoh Jawa Timur
- Tokoh dari Gresik
- Tokoh HMI
- Tokoh Himpunan Mahasiswa Islam
- Tokoh Islam Indonesia
- Tokoh KNPI
- Politikus Indonesia
- Politikus Partai Golongan Karya
- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
- Anggota DPR RI 1997–1999
- Anggota DPR RI 1999–2004
- Anggota DPR RI 2004–2009
- Anggota DPR RI 2019–2024