Lompat ke isi

Sausapor, Tambrauw: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~ref
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbaikan untuk PW:CW (Fokus: Minor/komestika; 1, 48, 64) + genfixes
Baris 24: Baris 24:
{{See also|Pertempuran Sansapor}}
{{See also|Pertempuran Sansapor}}
[[File:LVT-cape-sansapor.gif|jmpl|ka|210px|, cape-sansapor]]
[[File:LVT-cape-sansapor.gif|jmpl|ka|210px|, cape-sansapor]]
Dalam persiapan untuk Operasi Typhoon (nama kode untuk rencana pendaratan Angkatan Darat AS di Semenanjung Vogelkop), pada tanggal 17 Juni 1944, S-47, di bawah Letnan [[Lloyd V. Young]], berlayar dari [[Kepulauan Admiralty]] menuju [[Waigeo]], dengan misi untuk menyisipkan elemen [[Alamo Scouts]], agen Biro Intelijen Sekutu, ahli medan dari Angkatan Udara Kelima, dan petugas survei hidrografi dari Angkatan Amfibi VII. Pasukan pengintai mendarat di dekat Sausapor-Mar pada 23 Juni di mana kelompok tersebut menghabiskan waktu seminggu untuk mensurvei wilayah tersebut. Sebagai hasil dari pengintaian darat dan udara, fasilitas pendaratan dialihkan ke daratan 55 mil (89 km) timur laut [[Sorong]].<ref name="Morison">{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=R-KfgdHvv88C&pg=PA140|title=History of United States Naval Operations in World War II: New Guinea and the Marianas, March 1944 – August 1944|last=Morison|first= Samuel Eliot |publisher=[[University of Illinois Press]]|pages=140–4|year=2001|isbn=0-252-07038-0}}</ref>
Dalam persiapan untuk Operasi Typhoon (nama kode untuk rencana pendaratan Angkatan Darat AS di Semenanjung Vogelkop), pada tanggal 17 Juni 1944, S-47, di bawah Letnan [[Lloyd V. Young]], berlayar dari [[Kepulauan Admiralty]] menuju [[Waigeo]], dengan misi untuk menyisipkan elemen [[Alamo Scouts]], agen Biro Intelijen Sekutu, ahli medan dari Angkatan Udara Kelima, dan petugas survei hidrografi dari Angkatan Amfibi VII. Pasukan pengintai mendarat di dekat Sausapor-Mar pada 23 Juni di mana kelompok tersebut menghabiskan waktu seminggu untuk mensurvei wilayah tersebut. Sebagai hasil dari pengintaian darat dan udara, fasilitas pendaratan dialihkan ke daratan 55 mil (89&nbsp;km) timur laut [[Sorong]].<ref name="Morison">{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=R-KfgdHvv88C&pg=PA140|title=History of United States Naval Operations in World War II: New Guinea and the Marianas, March 1944 – August 1944|last=Morison|first= Samuel Eliot |publisher=[[University of Illinois Press]]|pages=140–4|year=2001|isbn=0-252-07038-0}}</ref>


[[Berkas:Sansapor Planners.jpg|jmpl|ka|210px|, Sansapor Planners]]
[[Berkas:Sansapor Planners.jpg|jmpl|ka|210px|, Sansapor Planners]]
Baris 38: Baris 38:
Distrik Sausapor memiliki batas-batas Wilayah sebagai berikut:
Distrik Sausapor memiliki batas-batas Wilayah sebagai berikut:
{{Batas_USBT
{{Batas_USBT
|utara = [[Samudera Pasifik|Samudera Pasifik]]
|utara = [[Samudera Pasifik]]
|selatan = [[Yembun, Tambrauw|Distrik Yembun]]
|selatan = [[Yembun, Tambrauw|Distrik Yembun]]
|barat = [[Moraid, Tambrauw|Distrik Moraid]]
|barat = [[Moraid, Tambrauw|Distrik Moraid]]

Revisi per 13 November 2022 13.28

Sausapor
Sausapor di Semenanjung Kepala Burung
Sausapor
Sausapor
Peta lokasi Distrik Sausapor
Sausapor di Indonesia
Sausapor
Sausapor
Sausapor (Indonesia)
Koordinat: 0°29′59″S 132°05′09″E / 0.49985°S 132.08588°E / -0.49985; 132.08588
Negara Indonesia
ProvinsiPapua Barat
KabupatenTambrauw
Pemerintahan
 • Kepala distrik-
Luas
 • Total196,59 km2 (75,90 sq mi)
Populasi
 • Total7.218 jiwa
 • Kepadatan37/km2 (100/sq mi)
Kode pos
98473
Kode Kemendagri92.09.05 Edit nilai pada Wikidata
Kampung/kelurahan10 desa

Sausapor (alternates: Sansapor[2] or Tandjong Sausapor) adalah sebuah Kota kecil dan distrik di kabupaten Tambrauw, Papua Barat, Indonesia.[3] yang juga menjadi ibukota pemerintahan sementara kabupaten Tambrauw (sekarang Distrik Fef).Distrik Sausapor terletak di pantai utara Semenanjung Kepala Burung, juga dikenal sebagai Semenanjung Vogelkop. Secara Administrasi Distrik sausapor memiliki 10 Kampung.[4]

Histori

Perang Dunia II

, cape-sansapor

Dalam persiapan untuk Operasi Typhoon (nama kode untuk rencana pendaratan Angkatan Darat AS di Semenanjung Vogelkop), pada tanggal 17 Juni 1944, S-47, di bawah Letnan Lloyd V. Young, berlayar dari Kepulauan Admiralty menuju Waigeo, dengan misi untuk menyisipkan elemen Alamo Scouts, agen Biro Intelijen Sekutu, ahli medan dari Angkatan Udara Kelima, dan petugas survei hidrografi dari Angkatan Amfibi VII. Pasukan pengintai mendarat di dekat Sausapor-Mar pada 23 Juni di mana kelompok tersebut menghabiskan waktu seminggu untuk mensurvei wilayah tersebut. Sebagai hasil dari pengintaian darat dan udara, fasilitas pendaratan dialihkan ke daratan 55 mil (89 km) timur laut Sorong.[5]

, Sansapor Planners

Pada tanggal 30 Juni 1944 Operasi Topan mendarat di Sansapor (Pantai Hijau), Mar (Pantai Merah), Pulau Middelburg dan Pulau Amsterdam. Bertanggung jawab atas pasukan darat Operasi Typhoon adalah Mayor Jenderal Franklin C. Sibert, komandan jenderal Divisi Infanteri ke-6. Jenderal Sibert akan memimpin sebuah organisasi yang ditunjuk Gugus Tugas TYPHOON, yang terdiri dari Divisi 6 (Diperkuat), dikurangi Tim Tempur Resimen ke-20. Unit-unit tempur eselon D-Day Satgas TYPHOON adalah Resimen Infantri 1, Batalyon 1, Resimen Infantri 63, Batalyon Artileri Lapangan 1, Pasukan Pengintai Kavaleri ke-6, kompi Insinyur ke-6, dan empat baterai antipesawat . Semua pendaratan akhirnya terbukti tanpa perlawanan dan baru pada 16 Agustus elemen Divisi ke-35 Jepang dapat mencapai area pendaratan. Pada tanggal 31 Agustus, Infanteri ke-63 telah membunuh 155 orang Jepang dan mengambil 42 tawanan. Resimen Amerika hanya kehilangan 3 orang tewas dan 4 terluka. Infanteri 1, di sisi barat, membunuh 197 orang Jepang dan menangkap 154, sementara hanya kehilangan 4 orang yang melukai dirinya sendiri. Pasukan Pengintai Kavaleri ke-6, selama rangkaian patroli jarak jauhnya, membunuh 42 orang Jepang dan menangkap 5 orang lainnya. Total korban pertempuran untuk Satuan Tugas TYPHOON dari 30 Juli hingga 31 Agustus adalah 14 tewas, 35 luka-luka, dan 9 luka-luka. Kerugian Jepang selama periode yang sama diperkirakan 385 tewas dan 215 ditangkap.

,

Akhirnya, landasan untuk pesawat tempur dibangun di Pulau Middleburg dan untuk pengebom di dekat Mar ke timur laut (landasan itu masih terlihat sampai hari ini), meskipun kendali Sausapor sangat penting untuk keamanan pangkalan untuk meluncurkan kampanye dan tetap menjadi stasiun radar peringatan udara.[5] Kapal-kapal berpatroli di daerah garis pantai ini selama kampanye selama sebulan, menjaga agar Jepang tetap berada di teluk. Operasi Globetrotter berakhir pada 31 Agustus dan titik pendaratan terakhir Jenderal MacArthur dalam perjalanan kembali ke Filipina adalah di Sausapor.[5] Lapangan Terbang Tanjung Opmarai sekarang menjadi lapangan terbang terdekat yang tidak digunakan lagi.

Setelah pasukan Amerika mendarat di Sausapor pada tahun 1944, epidemi tsutsugamushi terjadi. Selanjutnya, penelitian dilakukan pada tikus dan tungau Sansapor, menggunakan C-ration sebagai umpan tikus, untuk lebih memahami Epidemiologi penyakit tersebut.[6] Resimen Infanteri Pertama menderita sembilan orang tewas dan 121 dirawat di rumah sakit karena penyakit tersebut. 258 lainnya melaporkan demam tetapi tidak dirawat di rumah sakit.

Geografi

Batas Wilayah

Distrik Sausapor memiliki batas-batas Wilayah sebagai berikut:

Utara Samudera Pasifik
Timur Distrik Bikar
Selatan Distrik Yembun
Barat Distrik Moraid

Demografi

Penduduk

Berdasarkan hasil Pencacahan Sensus Penduduk 2010, Jumlah penduduk distrik Sausapor 2.633 jiwa, sekitar 1.000 orang yang tinggal di kota utama Sausapor. Tahun 2022 jumlah penduduk Distrik Sausapor bertambah cukup signifikan menjadi 7.218 jiwa (laki-laki 3.696 jiwa dan perempuan 3.522 jiwa) dengan kepadatan 37 jiwa/km².[1]

Agama

Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2022, menunjukkan bahwa persentase agama penduduk Distrik Sausapor mayoritas adalah Kekristenan yakni 74,71% (Kristen Protestan 69,17% dan Katolik 05,55%), kemudian jumlah pemeluk agama Islam berjumlah 25,28%.[1]

Agama di Distrik Sausapor (2022)
Agama Persen
Protestan
  
69,17%
Islam
  
25,28%
Katolik
  
05,55%
Lainnya
  
0,00%

Transportasi

, Pelabuhan Sausapor

Pelabuhan Laut Sausapor merupakan pusat bongkar muat kapal barang dan naik turun penumpang dan menjadi pintu masuk pergerakan logistik barang ke kabupaten Tambrauw. Pelabuhan tersebut berada tepat pada posisi strategis yang menghubungkan wilayah Kabupaten Sorong dan Kabupaten Tambrauw sekaligus mempermudah para investor yang ingin menanamkan modalnya di wilayah Tambrauw dan sekitarnya. Tentu bagi masyarakat sekitar akses jalur laut sangat penting jika mereka memanfaatkan pelabuhan laut sebagai sentra pertumbuhan ekonomi

Referensi

  1. ^ a b c d "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 8 Januari 2022. 
  2. ^ Harper Encyclopedia of Military Biography; Dupuy; HarperCollins 1992; pages=462
  3. ^ "Pasal 3 UU No 56 tahun 2008". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-02-20. Diakses tanggal 2018-07-06. 
  4. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-19. Diakses tanggal 5 Desember 2018. 
  5. ^ a b c Morison, Samuel Eliot (2001). History of United States Naval Operations in World War II: New Guinea and the Marianas, March 1944 – August 1944. University of Illinois Press. hlm. 140–4. ISBN 0-252-07038-0. 
  6. ^ Griffiths, Jr., James T. (August 1947). "A Further Account of Tsutsugamushi Fever at Sansapor, Dutch New Guinea". The Journal of Parasitology. The American Society of Parasitologists. 33 (4): 367–373. doi:10.2307/3273368. JSTOR 3273368. PMID 20256989. 

Pranala luar