Arseto FC: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Fahmydinus (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
| Baris 1: | Baris 1: | ||
{{rapikan}} |
{{rapikan}} |
||
Arseto adalah klub sepakbola Galatma dari Solo. |
Arseto adalah klub sepakbola Galatma dari Solo. |
||
Berdiri pada tahun 1978. Pada mulanya klub ini bermarkas di Jakarta. Namun pada tahun 1983 setelah Presiden Soeharto mencanangkan tanggal 9 Sep sebagai hari Olah Raga Nasional ( saat meresmikan stadion Sriwedari Solo) Arseto pindah home base ke Solo. |
Berdiri pada tahun 1978. Pada mulanya klub ini bermarkas di Jakarta. Namun pada tahun 1983 setelah Presiden Soeharto mencanangkan tanggal 9 Sep sebagai hari Olah Raga Nasional ( saat meresmikan [[stadion Sriwedari]] Solo) Arseto pindah home base ke Solo. |
||
Banyak Prestasi yang ditoreh klub ini. |
Banyak Prestasi yang ditoreh klub ini. |
||
Pada tahun 1985 Arseto Juara Piala liga I |
Pada tahun 1985 Arseto Juara Piala liga I |
||
| Baris 8: | Baris 8: | ||
Tahun 1993 Juara Asean antar klub |
Tahun 1993 Juara Asean antar klub |
||
Pemain bintang yang namanya selalu dikenang persepakbolaan tanah air adalah Ricky Yakob |
Pemain bintang yang namanya selalu dikenang persepakbolaan tanah air adalah [[Ricky Yakob]]. [[Eddy Harto]] |
||
Arseto menyatakan bubar setelah terjadi kerusuhan massa tahun 1998 |
Arseto menyatakan bubar setelah terjadi kerusuhan massa tahun 1998 |
||
Revisi per 9 Mei 2009 05.29
 | artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Arseto adalah klub sepakbola Galatma dari Solo. Berdiri pada tahun 1978. Pada mulanya klub ini bermarkas di Jakarta. Namun pada tahun 1983 setelah Presiden Soeharto mencanangkan tanggal 9 Sep sebagai hari Olah Raga Nasional ( saat meresmikan stadion Sriwedari Solo) Arseto pindah home base ke Solo. Banyak Prestasi yang ditoreh klub ini. Pada tahun 1985 Arseto Juara Piala liga I Tahun 1987 Juara Invitasi Perserikatan Galatama Tahun 1992 Juara Kompetisi Galatama Tahun 1993 Juara Asean antar klub
Pemain bintang yang namanya selalu dikenang persepakbolaan tanah air adalah Ricky Yakob. Eddy Harto
Arseto menyatakan bubar setelah terjadi kerusuhan massa tahun 1998 Pertandingan terakhir melawan Pelita Jaya