Lompat ke isi

Mangkunegara VIII: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 35: Baris 35:
Mangkunegara VIII dalam kancah kesenian sangat berjasa dalam menggali kembali Tari Bedaya Anglir Mendung, sebuah tarian ciptaaan [[Mangkunegara I]] yang sempat menghilang. Pada tahun [[1970]] oleh Mangkunegara VIII digali kembali dan dihidupkan. Selain menggali kembali Tari Bedaya Anglir Mendung, ia juga menciptakan sebuah tarian kerakyatan yang disebut Tari Gambyong Retno Kusumo.
Mangkunegara VIII dalam kancah kesenian sangat berjasa dalam menggali kembali Tari Bedaya Anglir Mendung, sebuah tarian ciptaaan [[Mangkunegara I]] yang sempat menghilang. Pada tahun [[1970]] oleh Mangkunegara VIII digali kembali dan dihidupkan. Selain menggali kembali Tari Bedaya Anglir Mendung, ia juga menciptakan sebuah tarian kerakyatan yang disebut Tari Gambyong Retno Kusumo.


Ia juga pernah menjadi Anggota DPR RI hasil [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1971|Pemilihan umum 1971]]<ref>{{Cite book|last=Umum|first=Indonesia Lembaga Pemilihan|date=1973|url=https://books.google.co.id/books?id=VODlHHq4FukC&pg=PA43&lpg=PA43&dq=Moenadir+PNI&source=bl&ots=48lFflbX4O&sig=ACfU3U172C7pOujw6bUKmtZjgGJ-5TV4bw&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwifp9yst6TzAhWzlEsFHem8CxM4ChDoAXoECAgQAw#v=snippet&q=AMS&f=false|title=Riwajat hidup anggota-anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat hasil pemilihan umum 1971|publisher=Lembaga Pemilihan Umum|language=id}}</ref> dan [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1977|1977]]<ref name=":0" />
Ia juga pernah menjadi Anggota DPR RI hasil [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1971|Pemilihan umum 1971]]<ref>{{Cite book|last=Umum|first=Indonesia Lembaga Pemilihan|date=1973|url=https://books.google.co.id/books?id=VODlHHq4FukC&pg=PA43&lpg=PA43&dq=Moenadir+PNI&source=bl&ots=48lFflbX4O&sig=ACfU3U172C7pOujw6bUKmtZjgGJ-5TV4bw&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwifp9yst6TzAhWzlEsFHem8CxM4ChDoAXoECAgQAw#v=snippet&q=AMS&f=false|title=Riwajat hidup anggota-anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat hasil pemilihan umum 1971|publisher=Lembaga Pemilihan Umum|language=id}}</ref> dan [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1977|1977]]<ref name=":0" /> Selain itu, Ia juga dikenal aktif mendukung serta menjadi anggota [[Muhammadiyah]].<ref>{{Cite web|last=Uhamka|first=Akhlanudin|date=2022-06-14|title=Kedekatan Muhammadiyah dengan Sri Mangkunegara|url=https://gema.uhamka.ac.id/2022/06/14/kedekatan-muhammadiyah-dengan-sri-mangkunegara/|website=Gema Uhamka|language=en-US|access-date=2022-10-22}}</ref>


Mangkunegara VIII wafat tahun 1987 dan digantikan oleh putra ketiganya, [[Mangkunegara IX|GPH. Sujiwakusuma]], sebagai [[Gelar kebangsawanan Jawa|KGPAA]]. [[Mangkunegara IX]].
Mangkunegara VIII wafat tahun 1987 dan digantikan oleh putra ketiganya, [[Mangkunegara IX|GPH. Sujiwakusuma]], sebagai [[Gelar kebangsawanan Jawa|KGPAA]]. [[Mangkunegara IX]].
Baris 47: Baris 47:


{{lifetime|1920|1987|Mangkunegara 08}}
{{lifetime|1920|1987|Mangkunegara 08}}
{{Mangkunegara}}
{{Mangkunegara}}{{Daftar penguasa Jawa}}{{Solo-bio-stub}}
{{Solo-bio-stub}}


[[Kategori:Mangkunegara]]
[[Kategori:Mangkunegara]]
Baris 55: Baris 54:
[[Kategori:Tokoh dari Sukoharjo]]
[[Kategori:Tokoh dari Sukoharjo]]
[[Kategori:Tokoh dari Surakarta]]
[[Kategori:Tokoh dari Surakarta]]
[[Kategori:Tokoh Muhammadiyah]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Golongan Karya]]
[[Kategori:Politikus Partai Golongan Karya]]

Revisi per 22 Oktober 2022 04.05

Mangkunegara VIII
ꦩꦁꦏꦸꦤꦒꦫ꧇꧘꧇
Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Arya
Potret R.M. Saroso Notosuparto sebelum menjadi Mangkunegara VIII
Adipati Mangkunegaran ke-8
Berkuasa1944–1987
PendahuluMangkunegara VII
PenerusMangkunegara IX
KelahiranB.R.M. Saroso Notosuparto
(1920-01-01)1 Januari 1920
Pura Mangkunegaran, Hindia Belanda
Kematian2 Agustus 1987(1987-08-02) (umur 67)
Kota Surakarta, Indonesia
PermaisuriG.K.P. Agung Sunituti
KeturunanKPA/GPH.Radityo Prabu Kusumo
GPH.Sujiwokusumo Sri KGPAA Mangkunegara VII
B.R.Aj. Retno Satuti Rahadiyan Yamin
B.R.Aj. Retno Rosati Hudiono Kadarisman
B.R.M. Susaktyo
B.R.M. Kumiyakto
B.R.Aj. Retno Astrini.
B.R.M. Herwasto
WangsaWangsa Mataram
AyahB.R.M. Soerjo Soeparto Mangkunegara VII
IbuB.R.Ay. Retnaningrum[1]

Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara VIII (1 Januari 1920 – 2 Agustus 1987)[2] adalah Adipati kedelapan Mangkunagaran.

Perjuangan Mangkunegara VIII dalam krisis keberadaan Pura Mangkunegaran dijalaninya dengan menempuh jalan yang formal seperti ketika mempersoalkan aset-aset Mangkunegaran yang diambil alih pengelolaannya oleh pemerintah tanpa pembicaraan. Meski kemudian ternyata kalah dalam pengadilan, Mangkunegara VIII tetap menjalankan roda monarki Mangkunegaran dengan berbagai upaya dan usaha.

Mangkunegara VIII di Bandara Schipol pada 1949

Mangkunegara VIII dalam kancah kesenian sangat berjasa dalam menggali kembali Tari Bedaya Anglir Mendung, sebuah tarian ciptaaan Mangkunegara I yang sempat menghilang. Pada tahun 1970 oleh Mangkunegara VIII digali kembali dan dihidupkan. Selain menggali kembali Tari Bedaya Anglir Mendung, ia juga menciptakan sebuah tarian kerakyatan yang disebut Tari Gambyong Retno Kusumo.

Ia juga pernah menjadi Anggota DPR RI hasil Pemilihan umum 1971[3] dan 1977[2] Selain itu, Ia juga dikenal aktif mendukung serta menjadi anggota Muhammadiyah.[4]

Mangkunegara VIII wafat tahun 1987 dan digantikan oleh putra ketiganya, GPH. Sujiwakusuma, sebagai KGPAA. Mangkunegara IX.

Rujukan

  1. ^ Setiawan, Dody (2013). BIOGRAFI KANJENG GUSTI PANGERAN ADIPATI ARYO MANGKUNEGORO VIII. Skripsi thesis, Universitas Airlangga. 
  2. ^ a b Umum, Indonesia Lembaga Pemilihan (1978). Ringkasan riwayat hidup dan riwayat perjuangan anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat hasil pemilihan umum tahun 1977. 2 v. Lembaga Pemilihan Umum. hlm. 838. 
  3. ^ Umum, Indonesia Lembaga Pemilihan (1973). Riwajat hidup anggota-anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat hasil pemilihan umum 1971. Lembaga Pemilihan Umum. 
  4. ^ Uhamka, Akhlanudin (2022-06-14). "Kedekatan Muhammadiyah dengan Sri Mangkunegara". Gema Uhamka (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-10-22. 
Gelar kebangsawanan
Didahului oleh:
Mangkunegara VII
Adipati Mangkunegaran
1944-1987
Diteruskan oleh:
Mangkunegara IX