Lompat ke isi

Gneis: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kunaungla (bicara | kontrib)
Meperbaiki penulisan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbaikan untuk PW:CW (Fokus: Minor/komestika; 1, 48, 64) + genfixes
Baris 3: Baris 3:
'''Gneis''' adalah jenis [[batuan metamorf]] yang terbentuk pada saat [[batuan sedimen]] atau [[batuan beku]] yang terpendam pada tempat yang dalam mengalami tekanan dan [[Suhu|temperatur]] yang tinggi. Hampir dari semua jejak jejak asli batuan (termasuk kandungan [[fosil]]) dan bentuk bentuk [[Struktur Bumi|struktur lapisan]] (seperti ''layering'' dan ''ripple marks'') menjadi hilang akibat dari [[mineral]]-mineral mengalami proses [[migrasi]] dan [[Rekristalisasi (kimia)|rekristalisasi]]. Pada batuan ini terbentuk goresan goresan yang tersusun dari mineral-mineral seperti ''[[hornblende]]'' yang tidak terdapat pada batuan-batuan sedimen.
'''Gneis''' adalah jenis [[batuan metamorf]] yang terbentuk pada saat [[batuan sedimen]] atau [[batuan beku]] yang terpendam pada tempat yang dalam mengalami tekanan dan [[Suhu|temperatur]] yang tinggi. Hampir dari semua jejak jejak asli batuan (termasuk kandungan [[fosil]]) dan bentuk bentuk [[Struktur Bumi|struktur lapisan]] (seperti ''layering'' dan ''ripple marks'') menjadi hilang akibat dari [[mineral]]-mineral mengalami proses [[migrasi]] dan [[Rekristalisasi (kimia)|rekristalisasi]]. Pada batuan ini terbentuk goresan goresan yang tersusun dari mineral-mineral seperti ''[[hornblende]]'' yang tidak terdapat pada batuan-batuan sedimen.


Pada [[Gneis|batuan gneis]] kurang dari 50 persen dari mineral-mineral menjadi mempunyai bentuk bentuk pensejajaran yang tipis dan terlipat pada lapisan-lapisan. Batuan gneis dapat dilihat bahwasannya tidak seperti pada [[Sekis|batuan sekis]] yang mempunyai pensejajaran mineral yang sangat kuat. Batuan gneis tidak retak atau hancur sepanjang bidang dari pensejajaran mineral tersebut, dan terbentuk urat-urat yang tebal yang terdiri dari butiran-butiran mineral di dalam batuan tersebut, hal ini tidak seperti kebanyakan bentuk-bentuk pelapisan yang terdapat pada batuan sekis. Dengan proses [[Metamorfosis|metamorfosa]] lebih lanjut batuan gneis dapat berubah menjadi [https://en.m.wiki-indonesia.club/wiki/Migmatite migmatite] dan akhirnya terkristalisasi secara total menjadi [[Granit|batuan granit]].
Pada batuan gneis kurang dari 50 persen dari mineral-mineral menjadi mempunyai bentuk bentuk pensejajaran yang tipis dan terlipat pada lapisan-lapisan. Batuan gneis dapat dilihat bahwasannya tidak seperti pada [[Sekis|batuan sekis]] yang mempunyai pensejajaran mineral yang sangat kuat. Batuan gneis tidak retak atau hancur sepanjang bidang dari pensejajaran mineral tersebut, dan terbentuk urat-urat yang tebal yang terdiri dari butiran-butiran mineral di dalam batuan tersebut, hal ini tidak seperti kebanyakan bentuk-bentuk pelapisan yang terdapat pada batuan sekis. Dengan proses [[Metamorfosis|metamorfosa]] lebih lanjut batuan gneis dapat berubah menjadi [https://en.m.wiki-indonesia.club/wiki/Migmatite migmatite] dan akhirnya terkristalisasi secara total menjadi [[Granit|batuan granit]].


Meskipun batuan ini berubah secara alamiah, gneis dapat mengekalkan bukti terjadinya proses [[geokimia]] di dalam sejarah pembentukannya, khususnya pada mineral-mineral seperti [[zirkon]] yang bertolak belakang dengan proses [[Metamorfosis|metamorfosa]] itu sendiri. Batuan batuan keras yang berumur tua seperti pada batuan gneis yang berasal dari bagian barat [[Greenland]], [[Isotop]] [[atom]] [[karbon]] dari batuan tersebut menunjukkan bahwasannya ada kehidupan pada masa batuan tersebut terbentuk, yaitu sekitar 4 miliar tahun yang lalu.
Meskipun batuan ini berubah secara alamiah, gneis dapat mengekalkan bukti terjadinya proses [[geokimia]] di dalam sejarah pembentukannya, khususnya pada mineral-mineral seperti [[zirkon]] yang bertolak belakang dengan proses [[Metamorfosis|metamorfosa]] itu sendiri. Batuan batuan keras yang berumur tua seperti pada batuan gneis yang berasal dari bagian barat [[Greenland]], [[Isotop]] [[atom]] [[karbon]] dari batuan tersebut menunjukkan bahwasannya ada kehidupan pada masa batuan tersebut terbentuk, yaitu sekitar 4 miliar tahun yang lalu.

Revisi per 13 November 2022 05.11

Contoh batuan Gneis

Gneis adalah jenis batuan metamorf yang terbentuk pada saat batuan sedimen atau batuan beku yang terpendam pada tempat yang dalam mengalami tekanan dan temperatur yang tinggi. Hampir dari semua jejak jejak asli batuan (termasuk kandungan fosil) dan bentuk bentuk struktur lapisan (seperti layering dan ripple marks) menjadi hilang akibat dari mineral-mineral mengalami proses migrasi dan rekristalisasi. Pada batuan ini terbentuk goresan goresan yang tersusun dari mineral-mineral seperti hornblende yang tidak terdapat pada batuan-batuan sedimen.

Pada batuan gneis kurang dari 50 persen dari mineral-mineral menjadi mempunyai bentuk bentuk pensejajaran yang tipis dan terlipat pada lapisan-lapisan. Batuan gneis dapat dilihat bahwasannya tidak seperti pada batuan sekis yang mempunyai pensejajaran mineral yang sangat kuat. Batuan gneis tidak retak atau hancur sepanjang bidang dari pensejajaran mineral tersebut, dan terbentuk urat-urat yang tebal yang terdiri dari butiran-butiran mineral di dalam batuan tersebut, hal ini tidak seperti kebanyakan bentuk-bentuk pelapisan yang terdapat pada batuan sekis. Dengan proses metamorfosa lebih lanjut batuan gneis dapat berubah menjadi migmatite dan akhirnya terkristalisasi secara total menjadi batuan granit.

Meskipun batuan ini berubah secara alamiah, gneis dapat mengekalkan bukti terjadinya proses geokimia di dalam sejarah pembentukannya, khususnya pada mineral-mineral seperti zirkon yang bertolak belakang dengan proses metamorfosa itu sendiri. Batuan batuan keras yang berumur tua seperti pada batuan gneis yang berasal dari bagian barat Greenland, Isotop atom karbon dari batuan tersebut menunjukkan bahwasannya ada kehidupan pada masa batuan tersebut terbentuk, yaitu sekitar 4 miliar tahun yang lalu.

Lihat Pula