Lompat ke isi

Jusuf Adiwinata: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →‎Pranala luar: clean up
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 34: Baris 34:


== Jasa ==
== Jasa ==
Beliau pernah mendapatkan penghargaan [[Bintang Mahaputra Utama]]. Selain itu, atas jasa-jasa besarnya, nama beliau dijadikan sebuah nama jalan di kawasan Menteng, [[Jakarta Selatan]].
Beliau pernah mendapatkan penghargaan [[Bintang Mahaputra Utama]]. Selain itu, atas jasa-jasa besarnya, nama beliau dijadikan sebuah nama jalan di kawasan Menteng, [[Jakarta Pusat]].


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 20 Juli 2023 15.17

Mr. H.
Jusuf Adiwinata
Lahir(1900-09-23)23 September 1900
Serang, Banten, Hindia Belanda
Meninggal20 Agustus 1958(1958-08-20) (umur 57)
Jakarta, Indonesia
KebangsaanIndonesia
PekerjaanSeniman
Birokrat
Dikenal atasKepala Jawatan Imigrasi ke-1

Mr. H. Jusuf Adiwinata (23 September 1900 – 20 Agustus 1958) adalah tokoh seniman yang aktif dalam pemerintahan, terutama di bidang hukum. Beliau pernah menjabat sebagai Kepala Jawatan Imigrasi Bangsa Indonesia pertama yang menjabat sejak 26 Januari 1950 hingga 31 Desember 1956. Selain itu, ia pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat[butuh rujukan] dan Sekretaris Gubernur Jawa Barat pada masa revolusi.

Riwayat Hidup

Semasa mahasiswa banyak mengarang dan melukis karikatur, pada tahun 1920-an, merupakan satu-satunya karikaturis bangsa Indonesia yang tampil dalam majalah Panji Pustaka.

Berhubung dengan diumumkannya perintah cease fire, Pemerintah Republik daerah Karesidenan Banten mengeluarkan "Maklumat Bersama Nomor 3", yang ditandatangani oleh Mayor Edi Sudewo (Kepala Pemerintah Militer), Tb. K.H. Achmad Chatib (Residen Banten) dan Jusuf Adiwinata (Wakil Gubernur Jawa Barat).[1]

Sebagai Kepala Jawatan Imigrasi pertama

Beliau menjadi Kepala Jawatan Imigrasi yang pertama sejak dinas Imigrasi produk Hindia Belanda diserahterimakan kepada Pemerintah Indonesia 26 Januari 1950. Tanggal ini merupakan cikal bakal ditetapkannya peristiwa penting sebagai Hari Bhakti Imigrasi di Indonesia.

Jasa

Beliau pernah mendapatkan penghargaan Bintang Mahaputra Utama. Selain itu, atas jasa-jasa besarnya, nama beliau dijadikan sebuah nama jalan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Referensi

  1. ^ Kronik Revolusi Indonesia Jilid V Books.google.co.id. Diakses tanggal 19 Juni 2020

Pranala luar