Rata: Perbedaan antara revisi
Baris 8: | Baris 8: | ||
[[File:Coach driver Indus 01.jpg|thumb|right|Patung tembaga pedati lembu beserta pengendaranya, salah satu artefak yang ditemukan di [[Daimabad]], Maharastra, dari zaman Harapa Akhir, sekitar tahun 2000 Pramasehi]] |
[[File:Coach driver Indus 01.jpg|thumb|right|Patung tembaga pedati lembu beserta pengendaranya, salah satu artefak yang ditemukan di [[Daimabad]], Maharastra, dari zaman Harapa Akhir, sekitar tahun 2000 Pramasehi]] |
||
Dari [[Daimabad]] dan [[Harappa|Harapa]], situs-situs peradaban Lembah Sungai Sindu di Anak Benua India, diperoleh bukti pemanfaatan tiruan mini pedati berbahan [[terakota|lempung bakar]] seawal-awalnya sejak tahun 3500 Pramasehi, yakni pada Fase Rawi. Ada bukti keberadaan alat angkut beroda (teristimewa tiruan-tiruan mini) dalam peradaban Lembah Sungai Sindu, tetapi bukan kereta.<ref>Bryant 2001</ref> Kenyataan ini diungkap Jonathan Mark Kenoyer di dalam bukunya sebagai berikutː |
Dari [[Daimabad]] dan [[Harappa|Harapa]], situs-situs peradaban Lembah Sungai Sindu di Anak Benua India, diperoleh bukti pemanfaatan tiruan mini pedati berbahan [[terakota|lempung bakar]] seawal-awalnya sejak tahun 3500 Pramasehi, yakni pada Fase Rawi. Ada bukti keberadaan alat angkut beroda (teristimewa tiruan-tiruan mini) dalam peradaban Lembah Sungai Sindu, tetapi bukan kereta.<ref>Bryant 2001</ref> Kenyataan ini diungkap Jonathan Mark Kenoyer di dalam bukunya sebagai berikutː |
||
{{quote|Pada Kurun Waktu Harapa (Fase Harapa, tahun 2600-1900 Pramasehi) |
{{quote|Pada Kurun Waktu Harapa (Fase Harapa, tahun 2600-1900 Pramasehi), jumlah pedati dan beragam jenis roda lempung bakar di Harapa maupun situs-situs di seluruh daerah Sindu meningkat secara dramatis. Keberagaman pedati dan roda, termasuk citra-citra benda yang dapat disebut roda berjeruji, pada kurun waktu pemekaran kota dan perdagangan ini mungkin mencerminkan kebutuhan-kebutuhan fungsional yang berbeda-beda, maupun preferensi gaya dan budaya. Bejana-bejana yang unik dan kemunculan awal pedati di daerah Lembah Sungai Sindu menyiratkan bahwa benda-benda itu adalah hasil kemajuan teknologi pribumi dan bukan sebaran dari Asia Barat atau Asia Tengah seperti yang dulu diduga para sarjana.<ref name="Kenoyer - Wheeled Vehicles of the Indus Valley Civilization of Pakistan and India.">{{Citation |last1=Kenoyer |first1=Jonathan Mark |date=2004 |chapter=Die KalTen der InduskuItur Pakistans und Indiens |trans-chapter=Alat-Alat Angkut Beroda Peradaban lembah Sungai Sindu di Pakistan dan India |editor1-last=Fansa |editor1-first=M. |editor2-last=Burmeister |editor2-first=S. |title=Rad und Wagen: Der Ursprung einer Innovation Wagen im Vorderen Orient und Europa |trans-title=Roda dan Pedati - asal-muasal sebuah inovasi |publisher=Verlagg Philipp von Zabem |chapter-url=https://www.harappa.com/content/wheeled-vehicles-indus-valley-civilization |via=a.harappa.com |access-date=23 Januari 2015}}</ref>}} |
||
Menurut para pengusung [[teori Arya Pribumi]], kereta sudah ada sebelum diperkenalkan bangsa Arya-India pada permulaan meilenium ke-2 Pramasehi. Arkeolog [[B. B. Lal]] berpendapat bahwa temuan gurat-gurat lukisan (atau gurat-gurat relief dangkal) roda-roda lempung bakar dan meterai-meterai serupa menunjukkan keberadaan dan pemanfaatan kereta-kereta dengan roda berjeruji dalam peradaban Harapa, sebagaimana tersingkap dalam ekskavasi-ekskavasi Birana tahun 2005-2006.<ref>The Sarasvati Flows on, 2002, hlmn. 74-75, Gambar 3.28 sampai 331</ref> Bhagwan Singh pun telah mengajukan pendapat yang sama,<ref>Harappan Civilization and the Vedic Literature, in Hindi, 1987</ref> dan S. R. Rao telah mengajukan bukti keberadaan kereta dalam bentuk tiruan-tiruan mini berbahan perunggu dari [[Daimabad]] (Harapa Akhir).<ref>L.S.Rao, ''Harappan Spoked Wheels Rattled Down the Streets of Bhirrana'', Dist. Fatehabad, Haryana</ref>{{refn|group=keterangan| Para arkeolog di Daimabad tidak sependapat mengenai pertanggalan benda-benda perunggu yang ditemukan di situs itu. Berdasarkan bukti tidak langsung, M. N. Deshpande, S. R. Rao, dan S. A. Sali berpandangan bahwa benda-benda itu tergolong peninggalan zaman Harapa Akhir. Bertolak dari analisis komposisi unsur artefak-artefak tersebut, [[D. P. Agarwal]] menyimpulkan bahwa benda-benda tersebut mungkin saja tergolong peninggalan zaman sejarah. Alasannya, benda-benda tersebut mengandung lebih dari than 1% [[arsen]], padahal belum pernah ditemukan logam lakuran berkandungan arsen pada artefak-artefak [[zaman Tembaga]] lainnya.<ref name=dhavalikar>{{cite book|last=Dhavalikar|first=M. K.|title=Daimabad Bronzes|url=http://www.rhinoresourcecenter.com/ref_files/1218186467.pdf|series=dalam Gregory L. Possehl. (penyunting) ''Harappan Civilization: A Contemporary Perspective''|year=1982|publisher=Aris and Phillips |location=Warminster|isbn=0-85668-211-X|pages=361– "66}}</ref>}} |
Menurut para pengusung [[teori Arya Pribumi]], kereta sudah ada sebelum diperkenalkan bangsa Arya-India pada permulaan meilenium ke-2 Pramasehi. Arkeolog [[B. B. Lal]] berpendapat bahwa temuan gurat-gurat lukisan (atau gurat-gurat relief dangkal) roda-roda lempung bakar dan meterai-meterai serupa menunjukkan keberadaan dan pemanfaatan kereta-kereta dengan roda berjeruji dalam peradaban Harapa, sebagaimana tersingkap dalam ekskavasi-ekskavasi Birana tahun 2005-2006.<ref>The Sarasvati Flows on, 2002, hlmn. 74-75, Gambar 3.28 sampai 331</ref> Bhagwan Singh pun telah mengajukan pendapat yang sama,<ref>Harappan Civilization and the Vedic Literature, in Hindi, 1987</ref> dan S. R. Rao telah mengajukan bukti keberadaan kereta dalam bentuk tiruan-tiruan mini berbahan perunggu dari [[Daimabad]] (Harapa Akhir).<ref>L.S.Rao, ''Harappan Spoked Wheels Rattled Down the Streets of Bhirrana'', Dist. Fatehabad, Haryana</ref>{{refn|group=keterangan| Para arkeolog di Daimabad tidak sependapat mengenai pertanggalan benda-benda perunggu yang ditemukan di situs itu. Berdasarkan bukti tidak langsung, M. N. Deshpande, S. R. Rao, dan S. A. Sali berpandangan bahwa benda-benda itu tergolong peninggalan zaman Harapa Akhir. Bertolak dari analisis komposisi unsur artefak-artefak tersebut, [[D. P. Agarwal]] menyimpulkan bahwa benda-benda tersebut mungkin saja tergolong peninggalan zaman sejarah. Alasannya, benda-benda tersebut mengandung lebih dari than 1% [[arsen]], padahal belum pernah ditemukan logam lakuran berkandungan arsen pada artefak-artefak [[zaman Tembaga]] lainnya.<ref name=dhavalikar>{{cite book|last=Dhavalikar|first=M. K.|title=Daimabad Bronzes|url=http://www.rhinoresourcecenter.com/ref_files/1218186467.pdf|series=dalam Gregory L. Possehl. (penyunting) ''Harappan Civilization: A Contemporary Perspective''|year=1982|publisher=Aris and Phillips |location=Warminster|isbn=0-85668-211-X|pages=361– "66}}</ref>}} |
Revisi per 9 Desember 2022 03.31
Rata (bahasa Purwa-India-Iran: *Hrátʰas, bahasa Sangsekerta: रथ, rátha; bahasa Awesta: raθa) adalah istilah India-Iran untuk kereta atau pedati purba dengan roda berberjeruji.
Peradaban Harapa
Dari Daimabad dan Harapa, situs-situs peradaban Lembah Sungai Sindu di Anak Benua India, diperoleh bukti pemanfaatan tiruan mini pedati berbahan lempung bakar seawal-awalnya sejak tahun 3500 Pramasehi, yakni pada Fase Rawi. Ada bukti keberadaan alat angkut beroda (teristimewa tiruan-tiruan mini) dalam peradaban Lembah Sungai Sindu, tetapi bukan kereta.[1] Kenyataan ini diungkap Jonathan Mark Kenoyer di dalam bukunya sebagai berikutː
Pada Kurun Waktu Harapa (Fase Harapa, tahun 2600-1900 Pramasehi), jumlah pedati dan beragam jenis roda lempung bakar di Harapa maupun situs-situs di seluruh daerah Sindu meningkat secara dramatis. Keberagaman pedati dan roda, termasuk citra-citra benda yang dapat disebut roda berjeruji, pada kurun waktu pemekaran kota dan perdagangan ini mungkin mencerminkan kebutuhan-kebutuhan fungsional yang berbeda-beda, maupun preferensi gaya dan budaya. Bejana-bejana yang unik dan kemunculan awal pedati di daerah Lembah Sungai Sindu menyiratkan bahwa benda-benda itu adalah hasil kemajuan teknologi pribumi dan bukan sebaran dari Asia Barat atau Asia Tengah seperti yang dulu diduga para sarjana.[2]
Menurut para pengusung teori Arya Pribumi, kereta sudah ada sebelum diperkenalkan bangsa Arya-India pada permulaan meilenium ke-2 Pramasehi. Arkeolog B. B. Lal berpendapat bahwa temuan gurat-gurat lukisan (atau gurat-gurat relief dangkal) roda-roda lempung bakar dan meterai-meterai serupa menunjukkan keberadaan dan pemanfaatan kereta-kereta dengan roda berjeruji dalam peradaban Harapa, sebagaimana tersingkap dalam ekskavasi-ekskavasi Birana tahun 2005-2006.[3] Bhagwan Singh pun telah mengajukan pendapat yang sama,[4] dan S. R. Rao telah mengajukan bukti keberadaan kereta dalam bentuk tiruan-tiruan mini berbahan perunggu dari Daimabad (Harapa Akhir).[5][keterangan 1]
Sisa-sisa beberapa pedati tertua dari zaman Tembaga-Perunggu yang ditemukan di India (di Sinauli) sudah dipertanggal tahun 1900 Pramasehi. Sebagian pihak menduga bahwa temuan tersebut adalah kereta-kereta kuda beroda dua, yang sudah dikenal sebelum kedatangan bangsa Arya-India, bangsa yang sangat mengutamakan kuda.[7][8][9] Pihak-pihak lain menentang dugaan tersebut, dengan alasan roda mampat adalah roda untuk pedati, bukan untuk kereta.[7][8]
Bangsa Arya-India
Bangsa Purwa-India-Iran
Kereta-kereta yang dihela kuda, berikut budaya mengistimewakan kereta dua roda dan upacara-upacara yang berkaitan dengannya, disebarkan oleh bangsa India-Iran,[10] sementara kuda dan kereta kuda diperkenalkan ke India oleh bangsa Arya-India.[11][12][13][keterangan 2]
Bukti tertua keberadaan kereta di kawasan selatan Asia Tengah (di daerah Sungai Oksos) diperkirakan berasal dari zaman kemaharajaan wangsa Hakhamanis (selain kereta-kereta yang dihela lembu, seperti yang tampak pada petroglif-petroglif).[18] Tidak ada kereta bekal kubus khas peradaban Andronovo yang ditemukan di sebelah selatan Sungai Oksos.[19]
Bukti sastra
Penyebutan kereta-kereta di dalam Regweda merupakan bukti keberadaannya di India pada milenium ke-2 Pramasehi. Regweda bahkan membedakan rata (kereta) dari anas (kerap diterjemahkan menjadi "pedati").[20] Kereta-kereta di dalam Regweda dikatakan terbuat dari kayu Salmali (Regweda 10.85.20), kayu Khadira, dan kayu Singsapa (Regweda 3.53.19). Kendati jumlah rodanya bervariasi, ukuran-ukuran untuk berbagai ragam kereta termaktub di dalam khazanah susastra Sulbasutra.
Kereta juga mengemuka di dalam susastra-susatra terkemudian, termasuk pustaka-pustaka Weda lainnya, khazanah susastra Purana, dan wiracarita-wiracarita Hindu (Ramayana dan Mahabarata). Bahkan dewa-dewi Hindu pun kerap digambarkan sedang berkereta. Dewa-dewi Rigweda, teristimewa Usas (fajar), dikatakan mengendarai sebuah kereta, demikian pula Agni selaku pewarta penghubung dewa-dewi dengan umat manusia. Di dalam Regweda 6.61.13, Sungai Saraswati dikatakan lebar lagi laju arusnya, laksana laju sebuah kereta.
Bekas
Keterangan
- ^ Para arkeolog di Daimabad tidak sependapat mengenai pertanggalan benda-benda perunggu yang ditemukan di situs itu. Berdasarkan bukti tidak langsung, M. N. Deshpande, S. R. Rao, dan S. A. Sali berpandangan bahwa benda-benda itu tergolong peninggalan zaman Harapa Akhir. Bertolak dari analisis komposisi unsur artefak-artefak tersebut, D. P. Agarwal menyimpulkan bahwa benda-benda tersebut mungkin saja tergolong peninggalan zaman sejarah. Alasannya, benda-benda tersebut mengandung lebih dari than 1% arsen, padahal belum pernah ditemukan logam lakuran berkandungan arsen pada artefak-artefak zaman Tembaga lainnya.[6]
- ^ Menurut Raulwing, kereta tidak mesti dianggap sebagai tanda kehadiran bangsa India-Eropa atau bangsa India-Iran.[14] Menurut Raulwing, sudah menjadi fakta yang tidak terpungkiri bahwasanya ilmu bahasa India-Eropa komparatif sajalah yang mampu memasok materi bagi dasar-dasar metodologis dari hipotesis "kereta PIE", dengan kata lain: "Ausserhalb der Sprachwissenschaft winkt keine Rettung![15] "[16][17]
Rujukan
- ^ Bryant 2001
- ^ Kenoyer, Jonathan Mark (2004), "Die KalTen der InduskuItur Pakistans und Indiens" [Alat-Alat Angkut Beroda Peradaban lembah Sungai Sindu di Pakistan dan India], dalam Fansa, M.; Burmeister, S., Rad und Wagen: Der Ursprung einer Innovation Wagen im Vorderen Orient und Europa [Roda dan Pedati - asal-muasal sebuah inovasi], Verlagg Philipp von Zabem, diakses tanggal 23 Januari 2015 – via a.harappa.com
- ^ The Sarasvati Flows on, 2002, hlmn. 74-75, Gambar 3.28 sampai 331
- ^ Harappan Civilization and the Vedic Literature, in Hindi, 1987
- ^ L.S.Rao, Harappan Spoked Wheels Rattled Down the Streets of Bhirrana, Dist. Fatehabad, Haryana
- ^ Dhavalikar, M. K. (1982). Daimabad Bronzes (PDF). dalam Gregory L. Possehl. (penyunting) Harappan Civilization: A Contemporary Perspective. Warminster: Aris and Phillips. hlm. 361– "66. ISBN 0-85668-211-X.
- ^ a b Witzel 2019, hlm. 5.
- ^ a b Parpola 2020.
- ^ Daniyal 2018.
- ^ Kuz'mina 2007, hlm. 321-322.
- ^ Flood 1996, hlm. 34.
- ^ Witzel 2001, hlm. 12, 21.
- ^ Olson 2007, hlm. 11.
- ^ Cf. Raulwing 2000
- ^ Artinya "di luar ilmu bahasa, tidak ada harapan."
- ^ Raulwing 2000:83
- ^ Cf. Henri Paul Francfort in Fussman, G.; Kellens, J.; Francfort, H.-P.; Tremblay, X. (2005), p. 272-276
- ^ Kereta-kereta tersebut tidak digunakan untuk berperang. H. P. Francfort, Fouilles de Shortugai, Recherches sur L'Asie Centrale Protohistorique Paris: Diffusion de Boccard, 1989, hlm. 452. Bdk. Henri Paul Francfort dalam Fussman, G.; Kellens, J.; Francfort, H.-P.; Tremblay, X. (2005), hlm.272
- ^ H. P. Francfort in Fussman, G.; Kellens, J.; Francfort, H.-P.; Tremblay, X. (2005), hlmn. 220-272; H.-P. Francfort, Fouilles de Shortugai
- ^ Pembahasan seputar perbedaan rata dari anas antara lain terdapat di dalam Kazanas, Nicholas. 2001. The AIT and Scholarship
Sumber
- Edwin Bryant (2001). The Quest for the Origins of Vedic Culture. Oxford University Press. ISBN 0-19-513777-9
- Shoaib Daniyal (2018), Putting the horse before the cart: What the discovery of 4,000-year-old ‘chariot’ in UP signifies, Scroll.in
- Flood, Gavin D. (1996), An Introduction to Hinduism, Cambridge University Press
- Fussman, G.; Kellens, J.; Francfort, H.-P.; Tremblay, X. (2005). Aryas, Aryens et Iraniens en Asie Centrale. Institut Civilisation Indienne ISBN 2-86803-072-6
- Kuz'mina (2007), Mallory, J, ed., The Origin of the Indo-Iranians, Brill, doi:10.1163/ej.9789004160545.i-763, ISBN 9789047420712
- Olson, Carl (2007), The Many Colors of Hinduism: A Thematic-historical Introduction, Rutgers University Press
- Parpola, Asko (2020). "Royal "Chariot" Burials of Sanauli near Delhi and Archaeological Correlates of Prehistoric Indo-Iranian Languages". Studia Orientalia Electronica. 8: 176. doi:10.23993/store.98032 .
- Peter Raulwing (2000). Horses, Chariots and Indo-Europeans, Foundations and Methods of Chariotry Research from the Viewpoint of Comparative Indo-European Linguistics. Archaeolingua, Series Minor 13, Budapest.
- Vasudha Venugopal ET bureau, https://economictimes.indiatimes.com/news/politics-and-nation/mahabharata-much-older-say-asi-archaeologists/articleshow/71658119.cms Mahabharata much older, say ASI Archaeologists , The Economic Times
- Witzel, Michael (2019), "Early ' Aryans' and their neighbors outside and inside India", J Biosci, 44 (3): 58, doi:10.1007/s12038-019-9881-7, PMID 31389347