Tanda petik: Perbedaan antara revisi
k Fitur saranan gambar: 1 gambar ditambahkan. |
Membalikkan revisi 21695059 oleh 140.213.35.58 (bicara) Tag: Pembatalan |
||
Baris 3: | Baris 3: | ||
'''Tanda petik''' atau '''tanda kutip''' ({{lang-en|quotation mark}}) adalah [[tanda baca]] yang digunakan secara berpasangan untuk menandai ucapan, [[kutipan]], [[frasa]], atau [[kata]]. Ada dua jenis tanda petik, yaitu tunggal (‘. . .’) dan ganda (“. . .”). Dalam [[bahasa Indonesia]], istilah ''tanda petik'' umumnya merujuk pada ''tanda petik ganda'' atau disebut juga ''tanda petik dua''. Sedangkan istilah ''tanda petik tunggal'' biasanya disebut secara spesifik. |
'''Tanda petik''' atau '''tanda kutip''' ({{lang-en|quotation mark}}) adalah [[tanda baca]] yang digunakan secara berpasangan untuk menandai ucapan, [[kutipan]], [[frasa]], atau [[kata]]. Ada dua jenis tanda petik, yaitu tunggal (‘. . .’) dan ganda (“. . .”). Dalam [[bahasa Indonesia]], istilah ''tanda petik'' umumnya merujuk pada ''tanda petik ganda'' atau disebut juga ''tanda petik dua''. Sedangkan istilah ''tanda petik tunggal'' biasanya disebut secara spesifik. |
||
Tergantung pada jenis [[huruf]], tanda kutip pembuka dan penutup bisa berbentuk serupa atau berbeda antara kiri (pembuka) dan kanan (penutup). Tanda petik penutup mirip dengan [[tanda penyingkat]] (apostrof), [[simbol prima]], |
Tergantung pada jenis [[huruf]], tanda kutip pembuka dan penutup bisa berbentuk serupa atau berbeda antara kiri (pembuka) dan kanan (penutup). Tanda petik penutup mirip dengan [[tanda penyingkat]] (apostrof), [[simbol prima]], dan juga dengan [[tanda dito]], meskipun keempatnya memiliki fungsi yang berbeda. |
||
== Bahasa Indonesia == |
== Bahasa Indonesia == |
Revisi terkini sejak 15 Juni 2023 04.51
Tanda baca | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
‘’ “” | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tanda baca | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pemisah kata | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tipografi bacaan | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tipografi angka | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kekayaan intelektual | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tipografi tidak umum | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Aksara lainnya | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Terkait | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tanda petik atau tanda kutip (bahasa Inggris: quotation mark) adalah tanda baca yang digunakan secara berpasangan untuk menandai ucapan, kutipan, frasa, atau kata. Ada dua jenis tanda petik, yaitu tunggal (‘. . .’) dan ganda (“. . .”). Dalam bahasa Indonesia, istilah tanda petik umumnya merujuk pada tanda petik ganda atau disebut juga tanda petik dua. Sedangkan istilah tanda petik tunggal biasanya disebut secara spesifik.
Tergantung pada jenis huruf, tanda kutip pembuka dan penutup bisa berbentuk serupa atau berbeda antara kiri (pembuka) dan kanan (penutup). Tanda petik penutup mirip dengan tanda penyingkat (apostrof), simbol prima, dan juga dengan tanda dito, meskipun keempatnya memiliki fungsi yang berbeda.
Bahasa Indonesia
[sunting | sunting sumber]Menurut EYD, tanda petik (dua) digunakan untuk:[1]
- Mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain. Contoh:
- "Saya belum siap," kata Mira, "tunggu sebentar!" " Saya takut," kata Udin.
- Mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat. Contoh:
- Sajak "Berdiri Aku" terdapat pada halaman 5 buku itu.
- Mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus. Contoh:
- Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara "coba dan ralat" saja.
- Wayan adalah anak yang sangat "alay."
- Menutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung. Contoh:
- Kata Tono, "Saya juga minta satu."
- Menutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat. Contoh:
- Karena warna kulitnya, Budi mendapat julukan "Si Hitam".
- Mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain. Contoh:
Sedangkan tanda petik tunggal digunakan untuk:[2]
- Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain. Contoh:
- Tanya Basri, "Kau dengar bunyi 'kring-kring' tadi?"
- Mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan asing. Contoh:
- feed-back 'balikan'.
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Tanda petik dalam bahasa Indonesia lama mengikuti cara Belanda.