Lompat ke isi

Meganthropus: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan Waktunyapeka (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Medelam
Tag: Pengembalian
Kesalahan pada isi konten
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 13: Baris 13:
| ordo = [[Primata]]
| ordo = [[Primata]]
| familia = [[Hominidae]]
| familia = [[Hominidae]]
| genus = ''[[Homo (genus)|Homo]]''?
| genus = ''[[meganthropus]]''
| species = †''[[Homo erectus|H. erectus]]?''
| species = †''[[palaeojavanicus]]''
| subspecies = †'''''H. e. palaeojavanicus'''''?
| trinomial = ''Homo erectus palaeojavanicus''?
| trinomial = ''Homo erectus palaeojavanicus''?
}}
}}

Revisi per 6 Maret 2023 17.42

Salah satu kerangka dari manusia purba
Meganthropus
Homo erectus palaeojavanicus
Rentang waktu: Pleistosen
Fosil
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
Nama trinomial
Homo erectus palaeojavanicus?

Meganthropus adalah sekumpulan koleksi fosil mirip manusia purba yang ditemukan di Indonesia. Fosil ini pertama kali ditemukan oleh G.H.R von Koenigswald pada tahun 1936 dan berakhir 1941 di Situs Sangiran, yaitu rahang bawah dan rahang atas. Ketika pertama ditemukan, von Koenigswald menyebutnya Meganthropus palaeojavanicus,artinya manusia raksasa dari jawa. Memiliki ciri-ciri yang berbeda dari Pithecanthropus erectus (Homo erectus) yang lebih dulu ditemukan di Sangiran.

Selanjutnya fosil serupa juga ditemukan oleh Marks tahun 1952 berupa rahang bawah.

Ciri ciri tubuhnya kekar, rahang dan gerahamnya besar, serta tidak berdagu sehingga menyerupai kera, diperkirakan juga makanan yang dikonsumsi oleh manusia purba ini adalah tumbuh-tumbuhan. Meganthropus diperkirakan hidup 2 juta sampai 1 juta tahun yang lalu, pada masa Paleolitikum atau Zaman Batu Tua. Meganthropus memiliki kelebihan pada bentuk tubuhnya yang lebih besar dibandingkan manusia purba lainnya.