Atap logam: Perbedaan antara revisi
k Membatalkan 1 suntingan oleh Rian Melodik (bicara) ke revisi terakhir oleh InternetArchiveBot Tag: Pembatalan |
k menambah link Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 6: | Baris 6: | ||
Kelebihan dari Atap logam dibanding [[genting beton]] dan bahan atap lainnya adalah sangat ringan, beratnya hanya 1/10 dari genting beton. Atap logam ini sangat cocok digunakan di daerah rawan [[gempa]] atau yang memiliki [[tanah gambut]] ([[Kalimantan]], [[Sumatra]]). |
Kelebihan dari Atap logam dibanding [[genting beton]] dan bahan atap lainnya adalah sangat ringan, beratnya hanya 1/10 dari genting beton. Atap logam ini sangat cocok digunakan di daerah rawan [[gempa]] atau yang memiliki [[tanah gambut]] ([[Kalimantan]], [[Sumatra]]). |
||
Tetapi setelah gempa di Yogyakarta, pandangan masyarakat di pulau [[Jawa]] mulai beralih ke Atap logam, dikarenakan apabila terjadi gempa proses pergeseran dari atap logam dapat diminimalisasi sebab antara satu dan lainnya merekat sangat kuat. |
Tetapi setelah gempa di [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]], pandangan masyarakat di pulau [[Jawa]] mulai beralih ke Atap logam, dikarenakan apabila terjadi gempa proses pergeseran dari atap logam dapat diminimalisasi sebab antara satu dan lainnya merekat sangat kuat. |
||
Terbukti oleh beberapa bangunan di Yogyakarta yang menggunakan atap logam seperti SDN Winongo dan [[Gereja Ganjuran]] yang atap logamnya tidak mengalami kerusakan yang berarti, dibanding menggunakan genting lainnya. |
Terbukti oleh beberapa bangunan di Yogyakarta yang menggunakan atap logam seperti SDN Winongo dan [[Gereja Ganjuran]] yang atap logamnya tidak mengalami kerusakan yang berarti, dibanding menggunakan genting lainnya. |
Revisi terkini sejak 14 Agustus 2023 16.52
Atap logam adalah bahan atap yang dibuat dari logam. Sebagaimana atap dari bahan lain, atap ini digunakan untuk mengatapi rumah atau bangunan.
Kelebihan dari Atap logam dibanding genting beton dan bahan atap lainnya adalah sangat ringan, beratnya hanya 1/10 dari genting beton. Atap logam ini sangat cocok digunakan di daerah rawan gempa atau yang memiliki tanah gambut (Kalimantan, Sumatra).
Tetapi setelah gempa di Yogyakarta, pandangan masyarakat di pulau Jawa mulai beralih ke Atap logam, dikarenakan apabila terjadi gempa proses pergeseran dari atap logam dapat diminimalisasi sebab antara satu dan lainnya merekat sangat kuat.
Terbukti oleh beberapa bangunan di Yogyakarta yang menggunakan atap logam seperti SDN Winongo dan Gereja Ganjuran yang atap logamnya tidak mengalami kerusakan yang berarti, dibanding menggunakan genting lainnya.
Karena ringan maka atap dari logam tidak membebani bangunan, juga memiliki warna-warna indah yang tidak mungkin dimiliki genting beton atau yang lainnya.
Tipe-tipe Atap logam
[sunting | sunting sumber]- Galvanis - Kuat, murah dan biasa digunakan untuk bahan atap logam tradisional.
- Alumunium - Walaupun tahan karat, tetapi alumunium memiliki kelemahan yaitu harga yang sangat mahal, sehingga tidak cocok untuk dijadikan bahan baku atap logam.
- Zincalume - Zincalume adalah campuran dari Seng dan Alumunium