Tumanggor: Perbedaan antara revisi
kau yg kekurangan beb Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox Marga Batak|nama=Tumanggor|gambar=File:Tugu Tumanggor.jpg|keterangan=Tugu Si Raja Tanggor di [[Sionom Hudon Tonga, Parlilitan, Humbang Hasundutan]]|gambar2=|keterangan2=|marga={{ubl|Tumanggor|Tumangger}}|alias=|aksara={{ubl|{{btk|ᯖᯮᯔᯰᯎᯒᯬ᯲}} <br> {{small|([[Surat Batak|Surat Batak Toba]])}}|{{btk|ᯖᯮᯔᯰᯎᯒᯨ᯲}} <br> {{small|([[Surat Batak|Surat Batak Pakpak]])}}}}|julukan=|arti=kuat, gagah|jarak={{Infobox | subbox = yes |
{{Infobox Marga Batak|nama=Tumanggor|gambar=File:Tugu Tumanggor.jpg|keterangan=Tugu Si Raja Tanggor di [[Sionom Hudon Tonga, Parlilitan, Humbang Hasundutan|Sionom Hudon]], [[Parlilitan, Humbang Hasundutan|Parlilitan]], [[Kabupaten Humbang Hasundutan|Humbang Hasundutan]]|gambar2=|keterangan2=|marga={{ubl|Tumanggor|Tumangger}}|alias=|aksara={{ubl|{{btk|ᯖᯮᯔᯰᯎᯒᯬ᯲}} <br> {{small|([[Surat Batak|Surat Batak Toba]])}}|{{btk|ᯖᯮᯔᯰᯎᯒᯨ᯲}} <br> {{small|([[Surat Batak|Surat Batak Pakpak]])}}}}|julukan=|arti=kuat, gagah|jarak={{Infobox | subbox = yes |
||
| labelstyle = background-color:#FF9966; |
| labelstyle = background-color:#FF9966; |
||
| label1 = 1 | data1 = {{{gen1 | [[Si Raja Batak]]}}} |
| label1 = 1 | data1 = {{{gen1 | [[Si Raja Batak]]}}} |
Revisi per 19 Maret 2023 12.33
Tumanggor | |||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Berkas:Tugu Tumanggor.jpg | |||||||||||||||||||
Aksara Batak |
| ||||||||||||||||||
Nama marga |
| ||||||||||||||||||
Arti | kuat, gagah | ||||||||||||||||||
Silsilah | |||||||||||||||||||
Jarak generasi dengan Siraja Batak |
| ||||||||||||||||||
Nama lengkap tokoh | Si Raja Tanggor | ||||||||||||||||||
Nama istri | boru Sihotang | ||||||||||||||||||
Nama anak |
| ||||||||||||||||||
Kekerabatan | |||||||||||||||||||
Induk marga | Tuan Nahoda Raja Simbolon | ||||||||||||||||||
Persatuan marga | Si Onom Hudon (bersama Tinambunan, Turutan, Maharaja, Pinayungan, Nahampun) | ||||||||||||||||||
Kerabat marga | |||||||||||||||||||
Matani ari binsar | boru Sihotang | ||||||||||||||||||
Asal | |||||||||||||||||||
Suku | Batak | ||||||||||||||||||
Etnis | |||||||||||||||||||
Daerah asal | Parlilitan |
Tumanggor (Surat Batak Toba: ᯖᯮᯔᯰᯎᯒᯬ᯲) atau Tumangger (Surat Batak Pakpak: ᯖᯮᯔᯰᯎᯒᯨ᯲) adalah salah satu marga Batak Kalasan yang termasuk ke dalam kelompok marga Si Onom Hudon atau Si Enem Kodin (bahasa Indonesia: si enam periuk) dan berasal dari Sionom Hudon Tonga, Parlilitan, Humbang Hasundutan. Marga-marga Batak di Kalasan umumnya mewarisi dua ciri kebudayaan Batak, yakni Batak Toba dan Batak Pakpak. Dalam masyarakat Batak Pakpak, marga Tumanggor termasuk ke dalam Suak Kelasen.
Asal
Marga Tumanggor berasal dari Sionom Hudon Tonga, Parlilitan, Humbang Hasundutan.[1] Dalam Tarombo Batak, Simbolon Tua memiliki dua keturunan, yakni Suri Raja (Tunggul Sibisa) dan Martua Raja. Keturunan Suri Raja yakni Tuan Nahoda Raja mempunyai tiga orang istri, yakni Boru Sihotang, Boru Limbong, dan Boru Naibaho. Keturunan Tuan Nahoda Raja dari Boru Sihotang dan Boru Limbong (sebagai inang panoroni) sebanyak enam orang disebut sebagai marga-marga Si Onom Hudon (bahasa Pakpak: Si Enem Kodin). Marga-marga inilah yang merupakan marga Batak Kalasan.[2]
Dari Boru Sihotang, Tuan Nahoda Raja memperanakkan Simbuyak-buyak (yang mengalami cacat fisik), Tambun (artinya gemuk, menurunkan marga Tinambunan), Tanggor (artinya kuat, bergema menurunkan marga Tumanggor), dan Radja (artinya berkuasa menurunkan marga Maharadja/Maharaja).[butuh rujukan]
Dari Boru Limbong, Tuan Nahoda Raja memperanakkan Pinayungan (yang menurunkan marga Pinayungan), Turutan (yang menurunkan marga Turutan), Anak Ampun (yang menurunkan marga Nahampun), dan seorang putri bernama Bintang Maria (yang kemudian dinikahi oleh Raja Datu Parulas Nainggolan dan menurunkan marga Pusuk, Buaton, dan Mahulae).[3]
Dari Boru Naibaho, Tuan Nahoda Raja memperanakkan Tuan Rading Nabolon, yang keturunannya menggunakan marga Simbolon.
Julukan Si Onom Hudon, berasal dari tradisi masyarakat Batak Kalasan, di mana seorang pria yang sudah menikah akan diberikan periuk dan tanah sebagai bekal perantauan sebagai rumah tangga baru (panjaean). Marga Tumanggor marpadan dengan marga Bancin dan marga Boangmanalu.[butuh rujukan]
Pembagian wilayah
Daerah persebaran awal marga Tumanggor berdasarkan dua keturunan Si Raja Tanggor adalah:
Keturunan Tumanggor Gala
Op. Gala menikah dengan Boru Barutu kemudian mendiami daerah Alahan Pardomuan, Alahan Lebbuh, Silencang, Batu Gajah dan daerah lain di sekitar Sionom Hudon. Daerah persebaran lain adalah serta Pakpak Bharat, Sidikalang, Pakkat, Aceh, Manduamas.
Keturunan Tumanggor Galung
Op. Galung menikah dengan Boru Sihotang dan mendiami daerah Hutagalung, Pasi, Uruk Pea, Mbrade, Ulu Balang, Lae Reden, Singa, Paharong, Gotting, Sindias, Pearaja, Ambalo, Sionom Hudon Utara, Tolong, Komi, dan daerah lainnya di sekitar Sionom Hudon.[4]
Tokoh
Beberapa tokoh bermarga Tumanggor adalah:
- Master Parulian Tumanggor, Bupati Dairi ke-18, Komisaris Utama PT. Wilmar
- Franc Bernhard Tumanggor, Bupati Pakpak Bharat
Galeri
-
Tugu Si Raja Tanggor
Referensi
- ^ Situmorang, Bonar (2022). "Deskripsi Unsur-unsur Budaya Dari Desa Asal Mula Marga Tumanggor". Buletin Haba Karya Budaya di Propinsi Aceh dan Sumatera Utara. 102 (ISSN : 1410 - 3877): 12–17. doi:102 Th.XXVII Periksa nilai
|doi=
(bantuan).[pranala nonaktif permanen] - ^ BARBIER MUELLER, JEAN PAUL (2011). [- In Nort Sumatera, An Unknown Group THE KALASAN BATAK] Periksa nilai
|url=
(bantuan). Paris: Foundation Culturelle. hlm. 153–159. ISBN 9782754106177. - ^ Group Penulis Tarombo, RAJA TANGGOR (1978). [- RAJA TANGGOR] Periksa nilai
|url=
(bantuan). Kuta Male, Hutagalung, Sionom Hudon Tonga: Tarombo. hlm. 1–10. ISBN - Periksa nilai: length|isbn=
(bantuan). - ^ Situmorang, Bonar (2022). "Deskripsi Unsur-unsur Budaya Dari Desa Asal Mula Marga Tumanggor". Buletin Haba Karya Budaya di Propinsi Aceh dan Sumatera Utara. 102 (ISSN : 1410 - 3877): 12–17. doi:102 Th.XXVII Periksa nilai
|doi=
(bantuan).[pranala nonaktif permanen]