Indosat-M3: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 25: | Baris 25: | ||
Adapun untuk layanannya kemudian diluncurkan pada [[31 Agustus]] [[2001]] di [[Batam]], yang dilanjutkan dengan kota-kota besar di [[Pulau Jawa]], seperti [[Semarang]], [[Surabaya]], [[Bandung]], dan akhirnya [[Jakarta]] pada [[14 November]] [[2001]]. Tercatat ada 9 kota awal yang menjadi target awal layanan dari IM3.<ref>[https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/553/jbptunikompp-gdl-agnitayoha-27627-3-bab3-agn-a.pdf BAB III]</ref> Demi mendukung proyek ini, manajemen menganggarkan dana [[Dolar AS|US$]] 250 juta untuk membangun 1.500 [[base transceiver station|BTS]] hingga 2003 (pada 2002 tercatat sudah memiliki 450 BTS), dan pada akhir 2001 induknya Indosat sudah menyuntikkan dana sebesar US$ 170 juta.<ref name="45 kisah bisnis top pilihan"/> Infrastrukturnya sendiri dibangun oleh [[Ericsson]] sejak Oktober 2000 di berbagai daerah.<ref name="bisnis.tempo.co"/> |
Adapun untuk layanannya kemudian diluncurkan pada [[31 Agustus]] [[2001]] di [[Batam]], yang dilanjutkan dengan kota-kota besar di [[Pulau Jawa]], seperti [[Semarang]], [[Surabaya]], [[Bandung]], dan akhirnya [[Jakarta]] pada [[14 November]] [[2001]]. Tercatat ada 9 kota awal yang menjadi target awal layanan dari IM3.<ref>[https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/553/jbptunikompp-gdl-agnitayoha-27627-3-bab3-agn-a.pdf BAB III]</ref> Demi mendukung proyek ini, manajemen menganggarkan dana [[Dolar AS|US$]] 250 juta untuk membangun 1.500 [[base transceiver station|BTS]] hingga 2003 (pada 2002 tercatat sudah memiliki 450 BTS), dan pada akhir 2001 induknya Indosat sudah menyuntikkan dana sebesar US$ 170 juta.<ref name="45 kisah bisnis top pilihan"/> Infrastrukturnya sendiri dibangun oleh [[Ericsson]] sejak Oktober 2000 di berbagai daerah.<ref name="bisnis.tempo.co"/> |
||
Pelanggan IM3 dapat menggunakan telepon seluler ''dual band'' (900 & 1800 MHz). Khusus 1800 MHz, IM3 merupakan salah satu pionirnya karena merupakan operator kedua (setelah [[Lippo Telecom]]) yang menggunakan frekuensi ini (namun, karena Lippo Telecom masih beroperasi lokal di [[Jawa Timur]], maka IM3 dianggap yang pertama beroperasi nasional). Izin GSM/DCS 1800 MHz nasional ini sebelumnya didapatkan oleh Indosat pada 16 Agustus 2000, namun kemudian dialihkan ke IM3.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=3MXsAAAAMAAJ&q=16+agustus+2000+dcs&dq=16+agustus+2000+dcs&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiMvqGp55_vAhXjheYKHbsjDwAQ6AEwAHoECAUQAQ Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 12,Masalah 9-17]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=6LtWAAAAMAAJ&q=Indosat+MultiMedia+Mobile+agustus+2001&dq=Indosat+MultiMedia+Mobile+agustus+2001&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjZ3e6OwL7uAhXs4HMBHcUZBa0Q6AEwAXoECAMQAg Panji masyarakat, Bagian 4]</ref> Dengan frekuensi ''dual band'' ini, diharapkan dapat menampung pelanggan yang lebih banyak dan mengurangi ''drop call'' atau ''network busy'' serta dapat meningkatkan kualitas suara |
Pelanggan IM3 dapat menggunakan telepon seluler ''dual band'' (900 & 1800 MHz). Khusus 1800 MHz, IM3 merupakan salah satu pionirnya karena merupakan operator kedua (setelah [[Lippo Telecom]]) yang menggunakan frekuensi ini (namun, karena Lippo Telecom masih beroperasi lokal di [[Jawa Timur]], maka IM3 dianggap yang pertama beroperasi nasional). Izin GSM/DCS 1800 MHz nasional ini sebelumnya didapatkan oleh Indosat pada 16 Agustus 2000, namun kemudian dialihkan ke IM3.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=3MXsAAAAMAAJ&q=16+agustus+2000+dcs&dq=16+agustus+2000+dcs&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiMvqGp55_vAhXjheYKHbsjDwAQ6AEwAHoECAUQAQ Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 12,Masalah 9-17]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=6LtWAAAAMAAJ&q=Indosat+MultiMedia+Mobile+agustus+2001&dq=Indosat+MultiMedia+Mobile+agustus+2001&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjZ3e6OwL7uAhXs4HMBHcUZBa0Q6AEwAXoECAMQAg Panji masyarakat, Bagian 4]</ref> Dengan frekuensi ''dual band'' ini, diharapkan dapat menampung pelanggan yang lebih banyak dan mengurangi ''drop call'' atau ''network busy'' serta dapat meningkatkan kualitas suara. Selain mengoperasikan jaringan berbasis GSM 1800 MHz, IM3 juga mempelopori penerapan teknologi [[GPRS]] dan [[MMS]] di Indonesia, yang mampu membuat penggunanya mengakses internet di mana saja dan kapan saja.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=ltAAEAAAQBAJ&pg=PA63&dq=PT+INDOSAT+MULTIMEDIAMOBILE&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiCv7Ti-er9AhWZTmwGHQ8LATAQ6AF6BAgMEAI#v=onepage&q=PT%20INDOSAT%20MULTIMEDIAMOBILE&f=false Hukum Merger, Konsolidasi Dan Akuisisi Pada Industri Telekomunikasi ...]</ref> |
||
Terdapat dua produk yang dipasarkan oleh Indosat-M3, yaitu kartu prabayar SMART (sekarang menjadi [[IM3|IM3 Prabayar]]) dan kartu pascabayar BRIGHT (sekarang menjadi [[IM3|IM3 Pascabayar]]). Keduanya diklaim mempunyai banyak fitur yang bermanfaat seperti transfer pulsa, fasilitas GPRS, MMS, ''conference call'' dan ''call divert''. Selain itu, IM3 juga menawarkan fitur ''Information on Demand'' seperti berita, valas, [[ramalan cuaca]] dan [[horoskop]] yang bertarif antara Rp 400-1.000. Produk-produk ini diciptakan sesuai target pasar IM3, yaitu kaum muda berumur 15-35 tahun. Pada 2002, tercatat SMART sudah memiliki 150.000 pelanggan dan BRIGHT sudah memiliki 7.500 pelanggan (lebih dari target awalnya yang hanya 50.000 pelanggan).<ref>[https://books.google.co.id/books?id=C9nsAAAAMAAJ&q=Indosat+MultiMedia+Mobile+agustus+2001&dq=Indosat+MultiMedia+Mobile+agustus+2001&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjZ3e6OwL7uAhXs4HMBHcUZBa0Q6AEwA3oECAEQAg Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 14,Masalah 8-12]</ref> Pelanggan ini terus bertambah dan akhir 2002 IM3 sudah menambah pelanggannya menjadi 500.000.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=fiEWAQAAMAAJ&q=Indosat+MultiMedia+Mobile&dq=Indosat+MultiMedia+Mobile&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjLpv-xw77uAhUXcCsKHRJwAWEQ6AEwBnoECAQQAg Kejahatan terhadap negara: kasus divestasi Indosat]</ref> |
Terdapat dua produk yang dipasarkan oleh Indosat-M3, yaitu kartu prabayar SMART (sekarang menjadi [[IM3|IM3 Prabayar]]) dan kartu pascabayar BRIGHT (sekarang menjadi [[IM3|IM3 Pascabayar]]). Keduanya diklaim mempunyai banyak fitur yang bermanfaat seperti transfer pulsa, fasilitas GPRS, MMS, ''conference call'' dan ''call divert''. Selain itu, IM3 juga menawarkan fitur ''Information on Demand'' seperti berita, valas, [[ramalan cuaca]] dan [[horoskop]] yang bertarif antara Rp 400-1.000. Produk-produk ini diciptakan sesuai target pasar IM3, yaitu kaum muda berumur 15-35 tahun. Pada 2002, tercatat SMART sudah memiliki 150.000 pelanggan dan BRIGHT sudah memiliki 7.500 pelanggan (lebih dari target awalnya yang hanya 50.000 pelanggan).<ref>[https://books.google.co.id/books?id=C9nsAAAAMAAJ&q=Indosat+MultiMedia+Mobile+agustus+2001&dq=Indosat+MultiMedia+Mobile+agustus+2001&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjZ3e6OwL7uAhXs4HMBHcUZBa0Q6AEwA3oECAEQAg Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 14,Masalah 8-12]</ref> Pelanggan ini terus bertambah dan akhir 2002 IM3 sudah menambah pelanggannya menjadi 500.000.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=fiEWAQAAMAAJ&q=Indosat+MultiMedia+Mobile&dq=Indosat+MultiMedia+Mobile&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjLpv-xw77uAhUXcCsKHRJwAWEQ6AEwBnoECAQQAg Kejahatan terhadap negara: kasus divestasi Indosat]</ref> |
Revisi per 20 Maret 2023 16.52
Indosat-M3 | |
Anak perusahaan | |
Industri | Telekomunikasi |
Nasib | Merger dengan PT Indosat Tbk |
Penerus | Indosat |
Didirikan | 25 Juli 2001 |
Pendiri | Indosat |
Ditutup | 20 November 2003 |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Tokoh kunci | Hasnul Suhaimi (Mantan Direktur Utama) |
Produk | Operator seluler GSM |
Merek | BRIGHT (pascabayar) SMART (prabayar) |
Pemilik | Indosat |
PT Indosat Multimedia Mobile (disingkat Indosat-M3 atau IM3) adalah perusahaan operator telepon seluler bersistem GSM di Indonesia yang berdiri pada 25 Juli 2001.[1] Pada triwulan akhir 2003, perusahaan ini telah dilebur (merger) dengan PT Indosat Tbk. Sejak saat itu, perusahaan ini bubar dan penanganan produknya diteruskan oleh Indosat.
Kelahiran Indosat-M3 didasarkan pada pandangan bahwa pada era liberalisasi industri telekomunikasi, Indosat tidak boleh sekadar menjadi pemain Sambungan Langsung Internasional seperti sebelumnya. Untuk itulah, Indosat harus menjadi penyedia bisnis telekomunikasi lengkap dan terintegrasi. Upaya ini dilakukan dengan mendirikan IM3 (yang bermain di industri operator seluler), IndosatM2 (yang bermain di bisnis internet), dan akuisisi saham Satelindo pada 2001. IM3 ditargetkan mampu mendorong terwujudnya masyarakat multimedia mobile Indonesia.[2]
Adapun untuk layanannya kemudian diluncurkan pada 31 Agustus 2001 di Batam, yang dilanjutkan dengan kota-kota besar di Pulau Jawa, seperti Semarang, Surabaya, Bandung, dan akhirnya Jakarta pada 14 November 2001. Tercatat ada 9 kota awal yang menjadi target awal layanan dari IM3.[3] Demi mendukung proyek ini, manajemen menganggarkan dana US$ 250 juta untuk membangun 1.500 BTS hingga 2003 (pada 2002 tercatat sudah memiliki 450 BTS), dan pada akhir 2001 induknya Indosat sudah menyuntikkan dana sebesar US$ 170 juta.[2] Infrastrukturnya sendiri dibangun oleh Ericsson sejak Oktober 2000 di berbagai daerah.[1]
Pelanggan IM3 dapat menggunakan telepon seluler dual band (900 & 1800 MHz). Khusus 1800 MHz, IM3 merupakan salah satu pionirnya karena merupakan operator kedua (setelah Lippo Telecom) yang menggunakan frekuensi ini (namun, karena Lippo Telecom masih beroperasi lokal di Jawa Timur, maka IM3 dianggap yang pertama beroperasi nasional). Izin GSM/DCS 1800 MHz nasional ini sebelumnya didapatkan oleh Indosat pada 16 Agustus 2000, namun kemudian dialihkan ke IM3.[4][5] Dengan frekuensi dual band ini, diharapkan dapat menampung pelanggan yang lebih banyak dan mengurangi drop call atau network busy serta dapat meningkatkan kualitas suara. Selain mengoperasikan jaringan berbasis GSM 1800 MHz, IM3 juga mempelopori penerapan teknologi GPRS dan MMS di Indonesia, yang mampu membuat penggunanya mengakses internet di mana saja dan kapan saja.[6]
Terdapat dua produk yang dipasarkan oleh Indosat-M3, yaitu kartu prabayar SMART (sekarang menjadi IM3 Prabayar) dan kartu pascabayar BRIGHT (sekarang menjadi IM3 Pascabayar). Keduanya diklaim mempunyai banyak fitur yang bermanfaat seperti transfer pulsa, fasilitas GPRS, MMS, conference call dan call divert. Selain itu, IM3 juga menawarkan fitur Information on Demand seperti berita, valas, ramalan cuaca dan horoskop yang bertarif antara Rp 400-1.000. Produk-produk ini diciptakan sesuai target pasar IM3, yaitu kaum muda berumur 15-35 tahun. Pada 2002, tercatat SMART sudah memiliki 150.000 pelanggan dan BRIGHT sudah memiliki 7.500 pelanggan (lebih dari target awalnya yang hanya 50.000 pelanggan).[7] Pelanggan ini terus bertambah dan akhir 2002 IM3 sudah menambah pelanggannya menjadi 500.000.[8]
Seiring waktu, pemerintah kemudian menjual 41,94% sahamnya di Indosat kepada STT (anak usaha Temasek Holdings) Singapura pada 15 Desember 2002, dengan harga Rp 12.950/saham. Transaksi yang sampai saat ini masih kontroversial (dan dianggap kesalahan besar oleh beberapa pihak ini), dilakukan dengan harga total Rp 5,62 triliun.[9] Di bawah manajemen baru, kebijakan manajemen lama yang merencanakan merger sejak Agustus 2002 antara Indosat-M3, Satelindo, Bimagraha Telekomindo dan Indosat berusaha dilanjutkan. Pada akhirnya, merger resmi dilakukan pada 20 November 2003, dan praktis Indosat-M3 (bersama Bimagraha dan Satelindo) pun lenyap dan operasionalnya bergabung dengan Indosat.[10][11] Untuk sisa-sisa dari merger ini sendiri diharapkan tuntas pada 2005. Khusus merek Indosat-M3 sendiri, yaitu SMART dan BRIGHT, kemudian dilebur menjadi satu nama: IM3, yang merupakan singkatan dari pemilik sebelumnya.[12]
Lihat pula
Referensi
- ^ a b Indosat Dirikan Perusahaan Pelayanan Jasa Selular[pranala nonaktif permanen]
- ^ a b 45 kisah bisnis top pilihan
- ^ BAB III
- ^ Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 12,Masalah 9-17
- ^ Panji masyarakat, Bagian 4
- ^ Hukum Merger, Konsolidasi Dan Akuisisi Pada Industri Telekomunikasi ...
- ^ Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 14,Masalah 8-12
- ^ Kejahatan terhadap negara: kasus divestasi Indosat
- ^ Gerakan Pro Hak Angket Kasus Divestasi Indosat Peroleh 12 Tanda Tangan
- ^ Indonesian Commercial Newsletter, Volume 29,Masalah 379-386
- ^ Telecommunications Development in Asia
- ^ RUPSLB Indosat Setuju Merger IM3 dan Satelindo[pranala nonaktif permanen]
Pranala luar
- Situs web resmi Indosat Diarsipkan 2007-11-24 di Wayback Machine.
- M3-Access Diarsipkan 2008-11-12 di Wayback Machine.