Lompat ke isi

Andi Alfian Mallarangeng: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Teddy s (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Politician
[[Berkas:Andi-km0.jpg|frame|right|Andi Mallarangeng]]
| name=Andi Alifian Mallarangeng
| image=Andi-km0.jpg
| order=Juru Bicara Kepresidenan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
| term_start=[[2004]]
| term_end=
| predecessor=
| successor=
| birth_date={{birth date and age|1928|1|5}}
| birth_place = [[Makassar]], [[Sulawesi Selatan]]
| party= [[Partai Demokrat]]
|}}

'''Andi Alifian Mallarangeng''' ({{lahirmati|[[Kota Makassar|Makassar]], [[Sulawesi Selatan]]|14|3|1963}}) adalah seorang pengamat [[politik]] [[Indonesia]] yang saat ini menjabat sebagai [[juru bicara Presiden|juru bicara kepresidenan]] bagi [[Presiden Republik Indonesia|Presiden Indonesia]], [[Susilo Bambang Yudhoyono]]. Ia juga menjabat pemimpin redaksi situs web presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
'''Andi Alifian Mallarangeng''' ({{lahirmati|[[Kota Makassar|Makassar]], [[Sulawesi Selatan]]|14|3|1963}}) adalah seorang pengamat [[politik]] [[Indonesia]] yang saat ini menjabat sebagai [[juru bicara Presiden|juru bicara kepresidenan]] bagi [[Presiden Republik Indonesia|Presiden Indonesia]], [[Susilo Bambang Yudhoyono]]. Ia juga menjabat pemimpin redaksi situs web presiden Susilo Bambang Yudhoyono.



Revisi per 2 Juli 2009 12.06

Andi Alifian Mallarangeng
Juru Bicara Kepresidenan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Mulai menjabat
2004
Informasi pribadi
Lahir5 Januari 1928 (umur 96)
Makassar, Sulawesi Selatan
Partai politikPartai Demokrat
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Andi Alifian Mallarangeng (lahir 14 Maret 1963) adalah seorang pengamat politik Indonesia yang saat ini menjabat sebagai juru bicara kepresidenan bagi Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. Ia juga menjabat pemimpin redaksi situs web presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Andi Alifian Mallarangeng meraih gelar Doctor of Philisophy di bidang ilmu politik dari Northern Illinois University (NIU) Dekalb, Illinois, Amerika Serikat pada tahun 1997. Di universitas yang sama, ia meraih gelar Master of Science di bidang sosiologi. Sedangkan gelar Drs Sosiologi diraihnya dari Fisipol Universitas Gajah Mada, Yogyakarta pada tahun 1986.

Ayahnya, Andi Mallarangeng (1936-1972) adalah walikota Parepare yang menjadi walikota pada usia 32 tahun. Ayahnya meninggal dunia pada usia 36 tahun, ketika Andi yunior berusia 9 tahun. Sejak itu, ibunya, Andi Asni Patoppoi dan kakeknya, Andi Patoppoi (1910-1977), Mantan Bupati Grobogan, Jawa Tengah dan juga Bupati Bone, Sulawesi Selatan yang membesarkannya. Kakeknya ini adalah salah seorang tokoh pemuda Sulawesi Selatan yang berhasil membujuk raja-raja di Sulawesi Selatan untuk mendukung dan menyerahkan kedaulatannya kepada Republik Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. Dari ayah dan kakeknya, ia belajar tentang semangat keindonesiaan yang mengatasi semangat kedaerahan, dari mereka pula ia belajar tentang nilai-nilai kedaerahan yang memperkaya nilai-nilai keindonesiaan. Dan dari ibunya belajar tentang hidup sebagai suatu perjuangan.

Sejak menjadi mahasiswa Fisipol UGM mengikuti jejak ayahnya, ia bercita-cita menjadi dosen. Cita-cita ini akhirnya tercapai dengan menjadi dosen di Universitas Hasanuddin (1988-1999) dan di Institut Ilmu Pemerintahan (1999-2002). Tetapi nasib berkata lain. Jatuhnya pemerintahan Orde Baru dan munculnya tuntutan reformasi, mengharuskan penataan ulang sistem politik dan sistem pemerintahan di Indonesia, yang didasarkan pada prinsip-prinsip demokrasi dan desentralisasi. Sebagai Doktor Ilmu Politik baru dengan disertai tentang Contextual Analysis on Indonesian Electoral Behavior, Andi diminta menjadi anggota Tim Tujuh (1998-1999) yang dipimpin oleh Prof. DR. Ryaas Rasyid, untuk merumuskan paket Undang-undang Politik yang baru sebagai landasan bagi pemilu demokratis pertama di era reformasi. Tim Tujuh ini kemudian juga merumuskan Undang-undang Pemerintahan Daerah yang baru, sebagai landasan reformasi sistem pemerintahan dengan desentralisasi dan otonomi daerah.

Keterlibatannya dalam gerakan reformasi berlanjut ketika ia dipercaya sebagai anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU), wakil pemerintah, yang menyelenggarakan pemilu demokratis pertama pada tahun 1999. Dengan dibentuknya Kementerian Otonomi Daerah dalam pemerintah era reformasi, Andi mengundurkan diri dari KPU dan bergabung sebagai staf ahli Menteri Negara Otonomi Daerah (1999-2000). Kementerian itu kemudian dibubarkan walau baru berusia 10 bulan. Ia kemudian bekerja mengembangkan ide tata pemerintahan yang baik sebagai Chair of Policy Committee pada Partnership for Govermance Reform in Indonesia (2000-2002). Ia sempat mendirikan Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan bersama Prof. DR. Ryaas Rasyid pada tahun 2002, namun keluar dua tahun kemudian, ia juga dikenal sebagai pengamat, kolumnis dan komentator politik di berbagai media.

Andi sementara ini berhenti menjadi dosen, karena sejak Oktober 2004 ia ditunjuk sebagai Juru Bicara Kepresidenan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sejak itu pula, mantan aktivis mahasiswa di Himpunan Mahasiswa Islam dan Senat Mahasiswa ini pun berhenti sementara menjadi pengamat dan komentator politik. Baginya tugas sebagai Juru Bicara Kepresidenan ini adalah suatu kehormatan yang menuntut seluruh waktu dan perhatiannya.

Penghargaan yang pernah diraih Andi A. Mallarangeng adalah Man of the Year, Majalah MATRA (2002), Future Leader of Asia, Majalah Asia Week (1999), Bintang Jasa Utama RI (1999), dan Percy Buchman Prize (1995).

Ia mempunyai seorang istri yang bernama Vitri Cahyaningsih dan tiga orang anak yang bernama Gemilang Mallarangeng, Gemintang Kejora Mallarangeng dan Mentari Bunga Rantiga Mallarangeng. Adiknya, Rizal Mallarangeng dan Coel Mallarangeng, adalah seorang politikus.

Pranala luar