Lompat ke isi

Baju bodo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Gudpipel (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1: Baris 1:
{{untuk|pengertian lain|Baju Tokko}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een vrouw uit Makassar in feestkleding Zuid-Celebes TMnr 10005639.jpg|jmpl|250px|Gadis [[suku Bugis-Makassar|Makassar]] mengenakan baju bodo pada era [[Hindia Belanda]].]]
[[Berkas:Baju Bodo.jpg|jmpl|250px|Baju bodo]]
{{untuk|pengertian lain|Baju Bodo (disambiguasi)}}
'''Baju Bodo''' adalah pakaian tradisional perempuan '''suku Makassar''', di [[Sulawesi Selatan]].


'''Waju Tokko''' adalah pakaian tradisional perempuan '''suku Bugis''', di [[Sulawesi Selatan]].
Baju bodo juga dikenali sebagai salah satu busana tertua di dunia.<ref>http://www.suarapembaruan.com/News/2007/11/18/Gaya/gaya02.htm{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} Baju Bodo, Salah Satu Busana Tertua di Dunia. Suara Pembaruan Daily.</ref>

<ref>http://www.suarapembaruan.com/News/2007/11/18/Gaya/gaya02.htm{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} Daily.</ref>


== Bentuk ==
== Bentuk ==
Baju bodo berbentuk segi empat, biasanya berlengan pendek, sesuai dengan namanya 'bodo' yang berarti pendek, setengah atas bagian siku [[lengan]].
Baju Tokko berbentuk segi empat, biasanya berlengan pendek, sesuai dengan namanya Tokko yang berarti proses dalam pencucian baju.


Dahulu, baju bodo bisa dipakai tanpa penutup payudara. Hal ini sudah sempat diperhatikan [[James Brooke]] (yang kemudian diangkat sultan Brunei menjadi raja [[Sarawak]]) tahun 1840 saat dia mengunjungi istana [[Bone]]. Seiring dengan masuknya Islam, baju ini pun mengalami perubahan. Baju ini dipasangkan dalaman yang berwarna senada namun lebih terang.
Dahulu, baju Tokko bisa dipakai tanpa penutup payudara. Hal ini sudah sempat diperhatikan [[James Brooke]] (yang kemudian diangkat sultan Brunei menjadi raja [[Sarawak]]) tahun 1840 saat dia mengunjungi istana [[Bone]]. Seiring dengan masuknya Islam, baju ini pun mengalami perubahan. Baju ini dipasangkan dalaman yang berwarna senada namun lebih terang.


Perempuan [[Bugis]] dahulu mengenakan pakaian sederhana. Sehelai sarung menutupi [[pinggang]] hingga kaki dan baju tipis longgar dari kain ''[[muslin]]'' (kasa), memperlihatkan payudara dan leluk-lekuk dada.<ref>James Brooke, ''Narrative of Events'', dikutip Christian Pelras dalam ''Manusia Bugis'', Jakarta, Nalar, 2006, hal. 271</ref>
Perempuan [[Bugis]] dahulu mengenakan pakaian sederhana. Sehelai sarung menutupi [[pinggang]] hingga kaki dan baju tipis longgar dari kain ''[[muslin]]'' (kasa), memperlihatkan payudara dan leluk-lekuk dada.<ref>James Brooke, ''Narrative of Events'', dikutip Christian Pelras dalam ''Manusia Bugis'', Jakarta, Nalar, 2006, hal. 271</ref>


Cara memakai baju bodo ini masih berlaku pada tahun sampai tahun 1930-an.
Cara memakai baju Tokko ini masih berlaku pada tahun sampai tahun 1930-an.


== Warna ==
== Warna ==
Menurut adat Makassar, setiap warna baju bodo yang dipakai oleh perempuan Makassar menunjukkan usia ataupun martabat pemakainya.<ref>{{cite web
Menurut adat Bugis, setiap warna baju Tokko yang dipakai oleh perempuan Bugis menunjukkan usia ataupun martabat pemakainya.<ref>{{cite web
| url = http://umum.kompasiana.com/2009/06/21/mencari-perempuan-bugis/
| url = http://umum.kompasiana.com/2009/06/21/mencari-perempuan-bugis/
| title = Mencari Perempuan Bugis
| title = Mencari Perempuan Bugis
Baris 56: Baris 55:


== Penggunaan ==
== Penggunaan ==
Pakaian ini kerap dipakai untuk acara adat seperti upacara pernikahan. Tetapi kini, baju bodo mulai direvitalisasi melalui acara lainnya seperti lomba [[tari|menari]] atau menyambut tamu agung.<ref>http://www.ujungpandangekspres.com/view.php?id=25344&jenis=Life{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} Bangga dengan Pakaian Adat. Harian Ujungpandang Ekspres.</ref>
Pakaian ini kerap dipakai untuk acara adat seperti upacara pernikahan. Tetapi kini, baju Tokko mulai direvitalisasi melalui acara lainnya seperti lomba [[tari|menari]] atau menyambut tamu agung.<ref>http://www.ujungpandangekspres.com/view.php?id=25344&jenis=Life{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} Bangga dengan Pakaian Adat. Harian Ujungpandang Ekspres.</ref>


== Galeri ==
== Galeri ==
<gallery>
<gallery>
Berkas:Traditional girl Makassar.jpg|Seorang gadis mengenakan baju bodo berwarna putih.
Berkas:Traditional girl Makassar.jpg|Seorang gadis mengenakan baju Tokko berwarna putih.
Berkas:Girls with traditional dress.jpg|Sejumlah perempuan muda mengenakan baju bodo di Makassar.
Berkas:Girls with traditional dress.jpg|Sejumlah perempuan muda mengenakan baju Tokko.
</gallery>
</gallery>


Baris 68: Baris 67:


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{Commonscat-inline|Baju bodo}}
* {{Commonscat-inline|Baju Tokko}}


[[Kategori:Pakaian Indonesia]]
[[Kategori:Pakaian Indonesia]]

Revisi per 11 Mei 2023 12.16

Waju Tokko adalah pakaian tradisional perempuan suku Bugis, di Sulawesi Selatan.

[1]

Bentuk

Baju Tokko berbentuk segi empat, biasanya berlengan pendek, sesuai dengan namanya Tokko yang berarti proses dalam pencucian baju.

Dahulu, baju Tokko bisa dipakai tanpa penutup payudara. Hal ini sudah sempat diperhatikan James Brooke (yang kemudian diangkat sultan Brunei menjadi raja Sarawak) tahun 1840 saat dia mengunjungi istana Bone. Seiring dengan masuknya Islam, baju ini pun mengalami perubahan. Baju ini dipasangkan dalaman yang berwarna senada namun lebih terang.

Perempuan Bugis dahulu mengenakan pakaian sederhana. Sehelai sarung menutupi pinggang hingga kaki dan baju tipis longgar dari kain muslin (kasa), memperlihatkan payudara dan leluk-lekuk dada.[2]

Cara memakai baju Tokko ini masih berlaku pada tahun sampai tahun 1930-an.

Warna

Menurut adat Bugis, setiap warna baju Tokko yang dipakai oleh perempuan Bugis menunjukkan usia ataupun martabat pemakainya.[3]

Warna Arti
Jingga dipakai oleh anak perempuan berumur 10 tahun.
Jingga dan merah dipakai oleh gadis berumur 10-14 tahun.
Merah dipakai oleh perempuan berumur 17-25 tahun.
Putih dipakai oleh para dayang dan dukun.
Hijau dipakai oleh perempuan bangsawan.
Ungu dipakai oleh para janda.

Penggunaan

Pakaian ini kerap dipakai untuk acara adat seperti upacara pernikahan. Tetapi kini, baju Tokko mulai direvitalisasi melalui acara lainnya seperti lomba menari atau menyambut tamu agung.[4]

Galeri

Referensi

  1. ^ http://www.suarapembaruan.com/News/2007/11/18/Gaya/gaya02.htm[pranala nonaktif permanen] Daily.
  2. ^ James Brooke, Narrative of Events, dikutip Christian Pelras dalam Manusia Bugis, Jakarta, Nalar, 2006, hal. 271
  3. ^ Gita (2009-06-21). "Mencari Perempuan Bugis". Kompasiana. Diakses tanggal 2009-11-25. [pranala nonaktif permanen]
  4. ^ http://www.ujungpandangekspres.com/view.php?id=25344&jenis=Life[pranala nonaktif permanen] Bangga dengan Pakaian Adat. Harian Ujungpandang Ekspres.

Pranala luar