Lompat ke isi

Selangor: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Daud Fathani (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan perlu dirapikan kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan menambah tag nowiki Menghilangkan referensi VisualEditor
Baris 1: Baris 1:
{{Rujuk ke|negara bagian di Malaysia|kegunaan lain}}Selangor (/səˈlæŋər/; bahasa Melayu: [s(ə)laŋo(r)]), juga dikenal dengan sebutan kehormatan Arabnya Darul Ehsan, atau "Kediaman Ketulusan", adalah salah satu dari 13 negara bagian Malaysia. Berada di pesisir barat [[Malaysia Barat|Semenanjung Malaysia]] dan berbatasan dengan [[Perak (negara bagian)|Perak]] di utara, [[Pahang (negara bagian)|Pahang]] di timur, [[Negeri Sembilan]] di selatan, dan [[Selat Malaka]] di barat. Selangor mengelilingi [[Wilayah persekutuan|wilayah federal]] [[Kuala Lumpur]] dan [[Putrajaya]], yang sebelumnya merupakan bagian dari Selangor. Selangor memiliki beragam hutan hujan tropis dan iklim khatulistiwa. Barisan pegunungan negara bagian ini termasuk dalam Pegunungan Titiwangsa, yang merupakan bagian dari Perbukitan Tenasserim yang meliputi [[Myanmar|Myanma]]<nowiki/>r selatan, [[Thailand]] selatan, dan Semenanjung Malaysia, dengan Gunung Semangkok sebagai titik tertinggi di negara bagian tersebut.
{{Rujuk ke|negara bagian di Malaysia|kegunaan lain}}

{{Infobox settlement
Ibukota negara bagian Selangor adalah [[Shah Alam|Shah Alam,]] dan ibu kota kerajaannya adalah Klang, sedangkan Kajang adalah kota terbesar.[6] Petaling Jaya dan Subang Jaya masing-masing menerima status kota pada tahun 2006 dan 2019. Selangor adalah salah satu dari empat negara bagian Malaysia yang memiliki lebih dari satu kota dengan status kota resmi; yang lainnya adalah [[Sarawak]], [[Johor]], dan [[Pulau Pinang|Penang]]

Negara bagian Selangor memiliki [[Daftar negara bagian Malaysia menurut PDB|ekonomi terbesar di Malaysia]] dalam hal produk domestik bruto (PDB), dengan [[Ringgit|RM]] 239,968 miliar (sekitar $55,5 miliar) pada tahun 2015, terdiri dari 22,60% dari PDB negara. Ini adalah negara paling maju di Malaysia; memiliki infrastruktur yang baik, seperti jalan raya dan transportasi, dan memiliki populasi terbesar di Malaysia. Ini juga memiliki standar hidup yang tinggi dan tingkat kemiskinan terendah di negara ini{{Infobox settlement
| name = Selangor
| name = Selangor
| official_name = Kerajaan Negeri Selangor Darul Ehsan{{efn|Kerajaan Negeri Selangor Darul Ehsan adalah nama resmi negara bagian Selangor.}}
| official_name = Kerajaan Negeri Selangor Darul Ehsan{{efn|Kerajaan Negeri Selangor Darul Ehsan adalah nama resmi negara bagian Selangor.}}
Baris 160: Baris 163:
}}
}}


== Etimologi ==
'''Selangor''' (juga disebut '''Selangor Darul Ehsan''') merupakan salah satu dari tiga belas negara bagian ({{lang-ms|negeri}}) yang membentuk negara [[Malaysia]]. Ia terletak di tengah-tengah [[Semenanjung Malaysia]] di pantai barat dan mengelilingi [[Kuala Lumpur]] dan [[Putrajaya]].<ref>[http://maps.google.com/maps?f=q&hl=en&q=Selangor%2C+Malaysia Peta negeri Selangor]</ref> Negara bagian ini juga berbatasan dengan negeri [[Perak (negara bagian)|Perak]] di utara, negeri [[Pahang (negara bagian)|Pahang]] di timur, [[Negeri Sembilan]] di selatan dan [[Selat Malaka|Selat Melaka]] di sebelah barat.
Asal usul nama Selangor tidak pasti. Dugaan umum adalah bahwa nama itu mengacu pada kata Melayu [[langau]], lalat besar atau lalat yang ditemukan di rawa-rawa di sepanjang [[Sungai Selangor]] (Sungai Selangor) di barat laut negara bagian itu. Menurut cerita setempat, seorang pejuang yang melarikan diri dari [[Melaka|Malaka]] setelah [[Perebutan Melaka (1511)|penaklukan Portugis]], beristirahat dari perjalanannya ke utara dan beristirahat di bawah pohon di sini. Namun, dia diganggu oleh lalat yang gigih, lalu dia memutuskan untuk menjelajahi daerah tersebut. Ketika dia menemukan tempat yang disukainya dan memilih untuk menetap di sana, dia menamai tempat itu "satu (se) langau" yang berarti "lalat besar".


Dengan tidak adanya penjelasan etimologis yang tegas, banyak teori alternatif. Ada dugaan bahwa nama tersebut mungkin berasal dari sejenis pohon yang ditemukan di [[Kuala Selangor]] dan di sepanjang [[Sungai Selangor]] bernama mentangau. Teori lain mengklaim nama negara berasal dari istilah Salang Ur dimana ur berarti "kota" atau "desa" dalam bahasa Tamil, yang berarti desa orang Salang. Diusulkan juga bahwa nama tersebut diambil dari gabungan kata salang (penusukan) dan jemur (jemur), menandakan bahwa dulunya tempat ini adalah tempat para pengkhianat ditusuk (salang) kemudian dibiarkan terpanggang (jemur). )
[[Selangor]] adalah negara bagian dengan jumlah penduduk terbanyak di [[Malaysia]]. Selangor juga merupakan negara bagian terkaya di [[Malaysia]], berdasarkan [[Produk domestik bruto]] (PDB) dan dinyatakan sebagai negara bagian maju pada [[27 Agustus]] [[2005]].

== Etimologi ==
Asal nama Selangor tidak jelas, walaupun beberapa sumber menyatakan bahwa namanya telah diambil dari kata "[[Selangau]]", yaitu sejenis lalat besar, karena jumlah lalat yang ada dekat dengan [[Sungai Selangor]], di bagian barat laut negara bagian ini . Satu lagi teori mengatakan bahwa nama negara bagian ini diambil dari frasa "Selang Ur" berarti "tanah selat" ("ur" berarti "tanah" dalam bahasa Tamil).<ref>{{Cite web |url=http://www.mdks.gov.my/history |title=Latar Belakang Kuala Selangor |access-date=2010-11-11 |archive-date=2010-10-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20101023150535/http://www.mdks.gov.my/history |dead-url=yes }}</ref>,<ref>{{Cite web |url=http://www.sel.icu.gov.my/icu/index.php?option=com_content&task=view&id=76&Itemid=90 |title=S E J A R A H N E G E R I S E L A N G O R |access-date=2010-11-11 |archive-date=2008-09-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080919054025/http://www.sel.icu.gov.my/icu/index.php?option=com_content&task=view&id=76&Itemid=90 |dead-url=yes }}</ref>


== Sejarah ==
== Sejarah ==

Revisi per 11 Juni 2023 14.36

Selangor (/səˈlæŋər/; bahasa Melayu: [s(ə)laŋo(r)]), juga dikenal dengan sebutan kehormatan Arabnya Darul Ehsan, atau "Kediaman Ketulusan", adalah salah satu dari 13 negara bagian Malaysia. Berada di pesisir barat Semenanjung Malaysia dan berbatasan dengan Perak di utara, Pahang di timur, Negeri Sembilan di selatan, dan Selat Malaka di barat. Selangor mengelilingi wilayah federal Kuala Lumpur dan Putrajaya, yang sebelumnya merupakan bagian dari Selangor. Selangor memiliki beragam hutan hujan tropis dan iklim khatulistiwa. Barisan pegunungan negara bagian ini termasuk dalam Pegunungan Titiwangsa, yang merupakan bagian dari Perbukitan Tenasserim yang meliputi Myanmar selatan, Thailand selatan, dan Semenanjung Malaysia, dengan Gunung Semangkok sebagai titik tertinggi di negara bagian tersebut.

Ibukota negara bagian Selangor adalah Shah Alam, dan ibu kota kerajaannya adalah Klang, sedangkan Kajang adalah kota terbesar.[6] Petaling Jaya dan Subang Jaya masing-masing menerima status kota pada tahun 2006 dan 2019. Selangor adalah salah satu dari empat negara bagian Malaysia yang memiliki lebih dari satu kota dengan status kota resmi; yang lainnya adalah Sarawak, Johor, dan Penang

Negara bagian Selangor memiliki ekonomi terbesar di Malaysia dalam hal produk domestik bruto (PDB), dengan RM 239,968 miliar (sekitar $55,5 miliar) pada tahun 2015, terdiri dari 22,60% dari PDB negara. Ini adalah negara paling maju di Malaysia; memiliki infrastruktur yang baik, seperti jalan raya dan transportasi, dan memiliki populasi terbesar di Malaysia. Ini juga memiliki standar hidup yang tinggi dan tingkat kemiskinan terendah di negara ini

Selangor
سلاڠور دار الإحسان
Kerajaan Negeri Selangor Darul Ehsan[b]
Dari atas, kiri ke kanan: Masjid Sultan Salahuddin Abdul Aziz, gemerlap i-City di malam hari, Alun-alun kota Shah Alam, kawasan Batu Caves dengan patung terkenalnya Dewa Murugan, tribun penonton di Sirkuit Internasional Sepang, pematang sawah di Sekinchan
Bendera Selangor [c]
Lambang Negeri Selangor
Julukan: 
دار الإحسان Darul Ehsan
Motto: 
دڤليهارا الله Dipelihara Allah
Himne daerah: Duli Yang Maha Mulia
Negara Malaysia
Ibu negeri[a] Shah Alam
Kota terbesarSubang Jaya
Kesultanan Selangor1743
Negeri-Negeri Melayu Bersekutu1895
Persekutuan Tanah Melayu1948
Pemerintahan
 • JenisMonarki Berparlemen
 • SultanSultan Sharafuddin Idris Shah Al-Haj
 • Menteri Besar[e]Amirudin Shari
(PH-PKR)
Luas
 • Jumlah8,104 km2 (3,129 sq mi)
Ketinggian
96 m (315 ft)
Ketinggian tertinggi
(Gunung Semangkok)
1,824 m (5,984 ft)
Ketinggian terendah0 m (0 ft)
Populasi
 • Perkiraan 
(2020)
6.994.423
DemonimSelangorian
Indeks Negara Bagian
 • IPM (2018)Kenaikan 0.855 (sangat tinggi) (ke-2)
 • PDB (2019)Kenaikan RM 357,807 miliar ($85,873 miliar) (ke-1)[3]
 • Per kapita (2019)Kenaikan RM 54.995 ($13.198) (ke-4)[3]
Zona waktuUTC+8 (Waktu Malaysia)
Kode pos
4xxxx, 55100 (Pandan), 63xxx (Cyberjaya), 64000 (KLIA), 53000 dan 68xxx(Gombak)[4]
Kode area telepon03[5]
Kode ISO 3166KP (MY-10, 41–44)[6]
Pelat kendaraanB[7]
Situs webwww.selangor.gov.my
  1. ^ Sebutan ibu kota untuk negara bagian adalah Ibu Negeri.
  2. ^ Kerajaan Negeri Selangor Darul Ehsan adalah nama resmi negara bagian Selangor.
  3. ^ Setiap negara bagian mempunyai bendera masing-masing yang dikibarkan sejajar dengan bendera Malaysia yang dinamakan Jalur gemilang.
  4. ^ Kotaraja (Royal Capital) atau di Malaysia biasa disebut Bandar Di Raja adalah kota dimana tempat tinggal atau istana kediaman Sultan atau Raja.
  5. ^ Menteri Besar merupakan sebutan bagi Ketua Eksekutif negara bagian/negeri yang mempunyai Raja atau Sultan sedangkan untuk anggotanya disebut Exco.

Etimologi

Asal usul nama Selangor tidak pasti. Dugaan umum adalah bahwa nama itu mengacu pada kata Melayu langau, lalat besar atau lalat yang ditemukan di rawa-rawa di sepanjang Sungai Selangor (Sungai Selangor) di barat laut negara bagian itu. Menurut cerita setempat, seorang pejuang yang melarikan diri dari Malaka setelah penaklukan Portugis, beristirahat dari perjalanannya ke utara dan beristirahat di bawah pohon di sini. Namun, dia diganggu oleh lalat yang gigih, lalu dia memutuskan untuk menjelajahi daerah tersebut. Ketika dia menemukan tempat yang disukainya dan memilih untuk menetap di sana, dia menamai tempat itu "satu (se) langau" yang berarti "lalat besar".

Dengan tidak adanya penjelasan etimologis yang tegas, banyak teori alternatif. Ada dugaan bahwa nama tersebut mungkin berasal dari sejenis pohon yang ditemukan di Kuala Selangor dan di sepanjang Sungai Selangor bernama mentangau. Teori lain mengklaim nama negara berasal dari istilah Salang Ur dimana ur berarti "kota" atau "desa" dalam bahasa Tamil, yang berarti desa orang Salang. Diusulkan juga bahwa nama tersebut diambil dari gabungan kata salang (penusukan) dan jemur (jemur), menandakan bahwa dulunya tempat ini adalah tempat para pengkhianat ditusuk (salang) kemudian dibiarkan terpanggang (jemur). )

Sejarah

Pada abad ke-15, Selangor berada di bawah pemerintahan kerajaan Melaka. Setelah kejatuhan Melaka, ia menjadi rebutan di antara penjajah Portugis, Johor, Aceh dan Siam. Setelah Belanda mengalahkan Portugis di Melaka, mereka membawa masuk tentara bayaran Bugis dari Sulawesi. Ini menyebabkan suku Minangkabau yang datang lebih dulu dari Sumatra terpaksa menyingkir.

Pada abad ke-19, kemajuan ekonomi akibat adanya pertambangan bijih timah dan penanaman pohon karet menarik minat pendatang dari Tiongkok. Suasana yang tidak menentu ini memberi kesempatan kepada Inggris untuk memaksa Sultan Selangor menerima seorang Residen Inggris di kota Klang pada 1874 yaitu JG Davidson. Taktik ini efektif apabila Inggris berhasil mengontrol kondisi Selangor hingga keadaan kembali normal.

Geografi

Shah Alam, ibu kota Selangor

Selangor umumnya merupakan area yang landai. Ia terletak antara Pegunungan Titiwangsa dan Selat Malaka.

Selangor terbagi atas 9 daerah/distrik, yaitu:

  1. Daerah Gombak
  2. Daerah Hulu Langat
  3. Daerah Hulu Selangor
  4. Daerah Klang
  5. Daerah Kuala Langat
  6. Daerah Kuala Selangor
  7. Daerah Petaling
  8. Daerah Sabak Bernam
  9. Daerah Sepang

Dan daerah/distrik tersebut masih dibagi lagi menjadi beberapa Mukim/Sub distrik.

Kota-kota utama di negeri Selangor adalah Shah Alam (ibu kota negara bagian), Klang, Kajang, Banting, Petaling Jaya, Subang Jaya, Puchong, Rawang dan Semenyih.

Pemerintah

Selangor menganut sistem monarki. Sultan negara bagian ini merupakan Ketua Konstitusi Negeri. Sejak tahun 2001, gelar Sultan telah dipegang oleh Sultan Sharafuddin Idris Shah Al-Haj. Di bawah konstitusi negara bagian, kekuasaan legislatif dimiliki oleh Dewan Negeri. Dewan ini menunjuk anggota Dewan untuk membentuk Majelis Permusyawaratan Kerajaan Negeri yang dipimpin oleh seorang Menteri Besar beserta anggotanya yang disebut Exco (Executive council).

Menteri Besar Selangor saat ini adalah Amirudin Bin Shari dari Partai Keadilan Rakyat (PKR) sejak tahun 2018, Menteri Besar dilantik oleh Sultan dan merupakan anggota dari partai politik yang memenangkan kursi yang terbanyak di dalam Dewan Undangan Negeri.

Daftar Pihak Berkuasa Tempatan (PBT)

  1. Majlis Perbandaran Ampang Jaya (MPAJ)[8]
  2. Majlis Perbandaran Hulu Selangor (MPHS)[9]
  3. Majlis Perbandaran Kajang (MPKJ)[10]
  4. Majlis Perbandaran Klang (MPK)[11]
  5. Majlis Perbandaran Kuala Langat (MPKL)[12]
  6. Majlis Perbandaran Kuala Selangor (MPKS)[13]
  7. Majlis Bandaraya Petaling Jaya (MBPJ)[14]
  8. Majlis Daerah Sabak Bernam (MDSB)[15]
  9. Majlis Perbandaran Selayang (MPS)[16]
  10. Majlis Perbandaran Sepang (MPSepang)[17]
  11. Majlis Bandaraya Shah Alam (MBSA)[18]
  12. Majlis Bandaraya Subang Jaya (MBSJ)[19]

Ekonomi

Kawasan perindustrian Bukit Raja Selatan di Shah Alam.

Selangor memiliki sebuah pasar ekonomi yang maju dan terbuka dengan PDB (rilis dalam negara kasar) per kapita (PPP) yang tertinggi di Malaysia yaitu sekitar USD 33.147 pada tahun 2008, sebanding dengan nilai per kapita negara Eropa barat dan Hong Kong. Bidang ekspor, industri, pertanian dan layanan merupakan aspek-aspek terpenting dalam ekonomi Selangor.

Perindustrian dan perdagangan

Sektor perindustian penyokong utama terhadap intensitas ekonomi negara bagian yaitu berkontribusi lebih 58% dalam PDB negara bagian pada tahun 2008, malah ia merupakan nadi ekonomi negara. Selangor memiliki sektor pembuatan seperti elektronik, bahan kimia dan kendaraan otomotif yang terbesar di Malaysia, seperti mobil proton dan perodua. Banyak pabrik-pabrik dari luar Malaysia yang berbasis di negara bagian ini antaranya Panasonic dari Jepang, Procter & Gamble dan LG dari Amerika Serikat, Unilever dari Belanda, Nokia dari Swedia dan banyak lagi. Antara area industri yang terkenal adalah di Shah Alam, Subang Jaya, Klang, Kajang, Rawang, Selayang, Ampang Jaya dan Petaling Jaya.

Pelabuhan Klang yang merupakan faktor utama kemajuan industri di Selangor, pelabuhan ini juga merupakan pelabuhan yang tersibuk dan terpenting di Malaysia. Selangor juga menjadi atraksi utama investor asing dari luar negeri.

Pertanian

Selain terkenal dengan industri dan pelabuhan, bidang pertanian juga semakin berkembang maju walaupun hanya berkontribusi 3.1% ke PDB negara bagian. Antara kerjayaan yang telah dialami adalah seperti Selangor Fruit Valley merupakan produsen buah tropis terbesar dunia seperti belimbing, pepaya dan pisang. Begitu juga dengan sawah di Kuala Selangor yang diurus secara perkebunan dengan metode pengairan serta penanaman modern, berhasil mengeluarkan hasil rata-rata sehektar tertinggi di negara ini yaitu lebih 7 ton sehektar. Aktivitas pertanian kelapa sawit dan karet juga dilakukan di negara bagian ini.

Demografi

Etnis

Batu Caves, Kuil Hindu, ikon wisata di Selangor
Klenteng Nan Tian, Tanjung Sepat

Jumlah penduduk Selangor pada tahun 2020 sebanyak 6.994.423 jiwa penduduk, dan menjadi wilayah administrasi dengan jumlah penduduk terbanyak di Malaysia.[1] Mayoritas penduduknya adalah orang Melayu yaitu lebih dari setengah penduduk Selangor. Selain itu, kelompok etnis terbesar kedua adalah orang Tionghoa, diikuti dengan etnis India dan etnis lain-lain. Warga negara asing atau yang bukan penduduk asli Malaysia di Selangor berjumlah 8,06%. Jumlah ini menjadikan Selangor sebagai wilayah dengan jumlah warga asing terbanyak di Malaysia.[1]

Berikut adalah besaran penduduk Selangor berdasarkan etnis, menurut data sensus Malaysia tahun 2020;[1]

Penduduk berdasarkan etnis di Selangor (2020)
No Etnis Sensus Malaysia 2020
Jumlah %
1 Melayu 3.806.213 54,42%
2 Tionghoa 1.756.181 25,11%
3 India 726.017 10,38%
4 Bukan Warga Malaysia 563.988 8,06%
5 Bumiputera lainnya 89.667 1,28%
6 Etnis lainnya 52.357 0,75%
Selangor 6.994.423 100%

Agama

Masjid Sultan Ala'eddin, Kuala Langat, Selangor
Gereja Kerahiman Ilahi di Shah Alam, Selangor

Agama terbesar di negara bagian Selangor adalah agama Islam, sebagian besar penduduk negara bagian ini terutama orang Melayu menganut Islam. Sementara orang Tionghoa, sebagai etnis terbesar kedua, sebagian besar menganut agama Buddha, dan beberapa diantaranya beragama Kristen, dan sebagian kecil lainnya menganut ajaran Taoisme, Konfusianisme, dan Islam. Penduduk Selangor dari etnis India, mayoritas menganut agama Hindu. Penduduk Selangor yang tidak menganut agama berdasarkan data sensus tahun 2020 sebanyak 0,69%, dari 6.994.423 penduduk.[1]

Berikut adalah banyaknya jumlah penduduk Selangor menurut agama yang dianut, dari data sensus Malaysia tahun 2020:[1]

Penduduk berdasarkan agama di Selangor (2020)
No Agama Sensus Malaysia 2020
Jumlah %
1 Islam 4.273.724 61,10%
2 Buddha 1.512.554 21,62%
3 Hindu 721.090 10,31%
4 Kristen 344.082 4,92%
5 Agama lainnya 87.887 1,26%
6 Tanpa agama 48.048 0,69%
7 Tidak diketahui 7.038 0,10%
Selangor 6.994.423 100%

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c d e f "Taburan Penduduk dan Ciri-ciri Asas Demografi" (PDF). Jabatan Perangkaan Malaysia. hlm. 51, 82-85. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 15 October 2022. Diakses tanggal 15 October 2022. 
  2. ^ "Salinan arsip" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2013-11-13. Diakses tanggal 2019-03-15. 
  3. ^ a b "Department of Statistics Malaysia Official Portal". www.dosm.gov.my. Diakses tanggal 2020-09-30. 
  4. ^ "Selangor Postal Codes:Malaysia". Diakses tanggal 30 October 2018.  Teks "worldpostalcode.com" akan diabaikan (bantuan)
  5. ^ "Selangor Area code". telcode.info. Diakses tanggal 30 October 2018. 
  6. ^ "State Code". Malaysian National Registration Department. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 May 2017. Diakses tanggal 30 October 2018. 
  7. ^ Soon, Teh Wei (23 March 2015). "Some Little Known Facts On Malaysian Vehicle Registration Plates". Malaysian Digest. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 July 2015. Diakses tanggal 8 July 2015. 
  8. ^ "Majlis Perbandaran Ampang Jaya". Diakses tanggal 24 January 2018. 
  9. ^ "Majlis Perbandaran Hulu Selangor". Diakses tanggal 24 January 2018. 
  10. ^ "Majlis Perbandaran Kajang". Diakses tanggal 24 January 2018. 
  11. ^ "Majlis Perbandaran Klang". Diakses tanggal 24 January 2018. 
  12. ^ "Majlis Daerah Kuala Langat". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-15. Diakses tanggal 24 January 2018. 
  13. ^ "Majlis Daerah Kuala Selangor". Diakses tanggal 24 January 2018. 
  14. ^ "Majlis Bandaraya Petaling Jaya". Diakses tanggal 24 January 2018. 
  15. ^ "Majlis Daerah Sabak Bernam". Diakses tanggal 24 January 2018. 
  16. ^ "Majlis Perbandaran Selayang". Diakses tanggal 24 January 2018. 
  17. ^ "Majlis Perbandaran Sepang". Diakses tanggal 24 January 2018. 
  18. ^ "Majlis Bandaraya Shah Alam". Diakses tanggal 24 January 2018. 
  19. ^ "Majlis Bandaraya Subang Jaya". Diakses tanggal 24 January 2018. 

Pranala luar