Boselaphini: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
per BPA : taksonomi, tingkat FAMILI | t=4'387 su=717 in=717 at=717 -- only 5962 edits left of totally 6'680 possible edits | edr=000-0000 ovr=010-1111 aft=000-0000 |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{taxobox otomatis |
|||
{{Automatic Taxobox |
|||
| name = Boselaphini |
| name = Boselaphini |
||
| image = Nilgaihead.jpg |
| image = Nilgaihead.jpg |
Revisi terkini sejak 22 Agustus 2024 14.54
Boselaphini | |
---|---|
Nilgai | |
Antelop bertanduk empat | |
Klasifikasi ilmiah | |
Domain: | Eukaryota |
Kerajaan: | Animalia |
Filum: | Chordata |
Kelas: | Mammalia |
Ordo: | Artiodactyla |
Famili: | Bovidae |
Subfamili: | Bovinae |
Tribus: | Boselaphini Knottnerus-Meyer, 1907 |
Genera | |
and see text. |
Boselaphini adalah suku kerabat antelop yang merupakan anggota subfamili Bovinae, famili Bovidae. Saat ini, hanya dua genus yang masih lestari: Tetracerus dan Boselaphus. Fosil tertua dari anggota-anggota suku ini, seperti Eotragus, berasal dari zaman Miosen sekitar 16 hingga 18 juta tahun lalu. Fosil-fosil ini memiliki tanduk yang mirip dengan tanduk pejantan dari spesies-spesies yang masih lestari, dan terkadang tanduk tersebut juga ada pada betina.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Kostopoulos, D.S. (2005). "The Bovidae (Mammalia, Artiodactyla) from the late Miocene of Akkaşdaği, Turkey" (PDF). Geodiversitas. 27 (4): 747–791. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2006-12-02.