Lompat ke isi

Pamoedji: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 30: Baris 30:
}}
}}


[[Komisaris Jenderal Polisi|Letnan Jenderal Polisi]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) [[Doktorandus|Drs.]] '''Pamoedji''' ({{lahirmati||17|5|1928||17|6|2007}}) merupakan seorang perwira tinggi polisi dari Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Daerah Kepolisian (Kadapol) Nusa Tenggara, Kadapol Jawa Timur, dan Deputy (Wakil) Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
[[Komisaris Jenderal Polisi|Letnan Jenderal Polisi]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) [[Doktorandus|Drs.]] '''Pamoedji''' ({{lahirmati||17|5|1928||17|6|2007}}) merupakan seorang perwira tinggi polisi dari Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Daerah Kepolisian (Kadapol) Nusa Tenggara, Kadapol Jawa Timur, dan Deputy (Wakil) Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia


== Riwayat hidup ==
== Riwayat hidup ==
Pamoedji lahir pada tanggal 17 Mei 1928 di [[Nganjuk]]. Sesudah menyelesaikan pendidikannya di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, ia memulai dinasnya di kepolisian. Pada tanggal 2 Januari 1965, ia dilantik menjadi Kepala Seksi Lalu Lintas Komando Daerah Kepolisian VII/Jaya dengan pangkat komisaris polisi tingkat I. Ia kemudian dipromosikan menjadi ajun komisaris besar polisi beberapa saat kemudian. Pamoedji dipindahkan ke
Pamoedji lahir pada tanggal 17 Mei 1928 di [[Nganjuk]].<ref name=":03">{{cite book|author=General Elections Institution|date=1982|url=https://books.google.co.id/books?id=edVk8oFMZ_cC&pg=PA217|title=Buku Pelengkap VI Pemilihan Umum 1982: Ringkasan Riwayat Hidup dan Riwayat Perjuangan Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Hasil Pemilihan Umum 1982 yang Bukan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat|location=Jakarta|pages=217|language=id|url-status=live}}</ref> Sesudah menyelesaikan pendidikannya di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, ia memulai dinasnya di kepolisian. Pada tanggal 2 Januari 1965, ia dilantik menjadi Kepala Seksi Lalu Lintas Komando Daerah Kepolisian VII/Jaya dengan pangkat komisaris polisi tingkat I. Ia kemudian dipromosikan menjadi ajun komisaris besar polisi beberapa saat kemudian.<ref>{{Cite news|date=1965|title=Pada 2 Djanuari jbl . telah dilakukan upatjara serah terima...|url=https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&id=SsXnAAAAMAAJ&dq=%22Pada+2+Djanuari+jbl%22&focus=searchwithinvolume&q=%222+Djanuari%22|work=Mingguan Djaja|access-date=5 Juli 2023}}</ref>

Pada tanggal 19 Februari 1979, Pamoedji dilantik menjadi Kadapol Nusa Tenggara dengan pangkat brigadir jenderal.<ref>{{Cite news|date=21 Februari 1979|title=Kapolri Letjen Pol Awaluddin: Anggota polri akan ditambah 12 ribu|work=Kompas|page=1}}</ref> Selama bertugas di Nusa Tenggara, Pamoedji menyatakan bahwa masalah terbesar yang dihadapinya adalah masalah mobilitas penduduk.<ref>{{Cite news|date=13 Maret 1981|title=Kesan & Rencana Perhatian Brigjen (Pol) Drs Pamoedji|work=Kompas|page=8}}</ref> Ia juga menghadapi sejumlah masalah terkait dengan kepolisian di Bali, seperti keamanan daerah [[Kuta, Badung|Kuta]] yang banyak dikunjungi oleh turis<ref>{{Cite news|date=10 April 1979|title=Kadapol XV tentang keamanan Kuta|work=Kompas|access-date=5 Juli 2023}}</ref> dan pemecatan dua orang polisi di Bali yang melakukan kekerasan saat memeriksa anak berusia 12 tahun.<ref>{{Cite news|date=8 Agustus 1980|title=Dua anggota polisi di Bali diusulkan untuk dipecat * karena melakukan kekerasan sewaktu memeriksa anak 12 tahun|work=Kompas|access-date=5 Juli 2023}}</ref> Untuk menangani permasalahan keamanan di Bali, Pamoedji merumuskan suatu sistem keamanan bersama yang membagi Bali ke dalam beberapa ''ring.''<ref>{{Cite news|date=28 Januari 1980|title=Sedang dirumuskan, pola pengamanan daerah Bali|work=Kompas|page=8|access-date=5 Juli 2023}}</ref>

Pamoedji dipindahkan ke Jawa Timur pada bulan Maret 1984 untuk menjabat sebagai Kepala Daerah Kepolisian Jawa Timur. Pangkatnya naik menjadi mayor jenderal beberapa bulan kemudian. Salah satu tugas besarnya sebagai kadapol adalah mengamankan proses kampanye [[pemilihan umum legislatif Indonesia 1982]]. Pamoedji menyatakan bahwa daerah Jawa Timur merupakan daerah paling aman selama kampanye pemilihan umum.<ref>{{Cite news|date=26 April 1982|title=Kampanye di daerah: Jawa Timur paling aman - Berkat kesadaran masyarakat|work=Kompas|page=1|access-date=5 Juli 2023}}</ref>

Pada awal tahun 1982, Pamoedji melancarkan operasi Parkit Merah dan Tamen yang merupakan operasi gabungan untuk menumpas kejahatan di Jawa Timur. Operasi tersebut ditingkatkan intensitasnya setelah empat bulan berjalan. Menurut Pamoedji, setidaknya 67 kriminal tertembak dalam operasi ini.<ref>{{Cite news|date=18 Agustus 1982|title=Operasi Gabungan Menumpas Kejahatan di Jawa Timur * 67 Penjahat Tertembak|work=Kompas|page=1}}</ref> Tindakan tersebut berhasil menurunkan angkat kriminalitas dan mendorong penjahat untuk menyerahkan diri.<ref>{{Cite news|date=12 November 1982|title=Lagi, residivis menyerahkan diri *Kuantitas kejahatan di Jatim menurun drastis|work=Kompas|page=8}}</ref><ref>{{Cite news|date=18 Juni 1983|title=Menjemput Bandit di Jalan Pintas|url=https://books.google.co.id/books?id=KKvNDwAAQBAJ&pg=PA62|work=Tempo|access-date=5 Juli 2023}}</ref>

Pamoedji kembali memperoleh promosi jabatan sebagai Deputy (Wakil) Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia pada tanggal 10 Desember 1982.<ref name=":4">{{Cite news|date=11 Desember 1982|title=Pelantikan Deputi Kapolri Baru|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19434598|work=[[Kompas (surat kabar)|Kompas]]|page=1|access-date=21 September 2021|url-access=subscription}}</ref> Selama bertugas sebagai wakil kepala kepolisian, Pamoedji secara tegas menolak keberadaan [[penembakan misterius]].<ref>{{Cite book|date=2008|url=https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&id=K-UMAQAAMAAJ|title=Apakah Soeharto pahlawan?|publisher=Bio Pustaka|isbn=978-602-8097-03-1|pages=49|language=id|url-status=live}}</ref>


== Tanda jasa ==
== Tanda jasa ==

Revisi per 5 Juli 2023 02.41

Pamoedji
Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
Masa jabatan
10 Desember 1982 – 12 November 1984
PresidenSoeharto
Sebelum
Pendahulu
Sabar Kumbino
Pengganti
Luthfi Dahlan (1997)
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1928-05-17)17 Mei 1928
Nganjuk, Jawa Timur, Indonesia
Meninggal17 Juni 2007(2007-06-17) (umur 79)
KebangsaanIndonesia
Almamater
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang Kepolisian Negara Republik Indonesia
Pangkat Letnan Jenderal Polisi
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Letnan Jenderal Polisi (Purn.) Drs. Pamoedji (17 Mei 1928 – 17 Juni 2007) merupakan seorang perwira tinggi polisi dari Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Daerah Kepolisian (Kadapol) Nusa Tenggara, Kadapol Jawa Timur, dan Deputy (Wakil) Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia

Riwayat hidup

Pamoedji lahir pada tanggal 17 Mei 1928 di Nganjuk.[1] Sesudah menyelesaikan pendidikannya di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, ia memulai dinasnya di kepolisian. Pada tanggal 2 Januari 1965, ia dilantik menjadi Kepala Seksi Lalu Lintas Komando Daerah Kepolisian VII/Jaya dengan pangkat komisaris polisi tingkat I. Ia kemudian dipromosikan menjadi ajun komisaris besar polisi beberapa saat kemudian.[2]

Pada tanggal 19 Februari 1979, Pamoedji dilantik menjadi Kadapol Nusa Tenggara dengan pangkat brigadir jenderal.[3] Selama bertugas di Nusa Tenggara, Pamoedji menyatakan bahwa masalah terbesar yang dihadapinya adalah masalah mobilitas penduduk.[4] Ia juga menghadapi sejumlah masalah terkait dengan kepolisian di Bali, seperti keamanan daerah Kuta yang banyak dikunjungi oleh turis[5] dan pemecatan dua orang polisi di Bali yang melakukan kekerasan saat memeriksa anak berusia 12 tahun.[6] Untuk menangani permasalahan keamanan di Bali, Pamoedji merumuskan suatu sistem keamanan bersama yang membagi Bali ke dalam beberapa ring.[7]

Pamoedji dipindahkan ke Jawa Timur pada bulan Maret 1984 untuk menjabat sebagai Kepala Daerah Kepolisian Jawa Timur. Pangkatnya naik menjadi mayor jenderal beberapa bulan kemudian. Salah satu tugas besarnya sebagai kadapol adalah mengamankan proses kampanye pemilihan umum legislatif Indonesia 1982. Pamoedji menyatakan bahwa daerah Jawa Timur merupakan daerah paling aman selama kampanye pemilihan umum.[8]

Pada awal tahun 1982, Pamoedji melancarkan operasi Parkit Merah dan Tamen yang merupakan operasi gabungan untuk menumpas kejahatan di Jawa Timur. Operasi tersebut ditingkatkan intensitasnya setelah empat bulan berjalan. Menurut Pamoedji, setidaknya 67 kriminal tertembak dalam operasi ini.[9] Tindakan tersebut berhasil menurunkan angkat kriminalitas dan mendorong penjahat untuk menyerahkan diri.[10][11]

Pamoedji kembali memperoleh promosi jabatan sebagai Deputy (Wakil) Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia pada tanggal 10 Desember 1982.[12] Selama bertugas sebagai wakil kepala kepolisian, Pamoedji secara tegas menolak keberadaan penembakan misterius.[13]

Tanda jasa

Sebagai seorang perwira kepolisian, Sutadi memperoleh sejumlah satyalancana dan bintang atas jasa dan pengabdiannya. Berikut ini adalah daftar satyalancana dan bintang yang diperolehnya:

Referensi

  1. ^ General Elections Institution (1982). Buku Pelengkap VI Pemilihan Umum 1982: Ringkasan Riwayat Hidup dan Riwayat Perjuangan Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Hasil Pemilihan Umum 1982 yang Bukan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Jakarta. hlm. 217. 
  2. ^ "Pada 2 Djanuari jbl . telah dilakukan upatjara serah terima..." Mingguan Djaja. 1965. Diakses tanggal 5 Juli 2023. 
  3. ^ "Kapolri Letjen Pol Awaluddin: Anggota polri akan ditambah 12 ribu". Kompas. 21 Februari 1979. hlm. 1. 
  4. ^ "Kesan & Rencana Perhatian Brigjen (Pol) Drs Pamoedji". Kompas. 13 Maret 1981. hlm. 8. 
  5. ^ "Kadapol XV tentang keamanan Kuta". Kompas. 10 April 1979. 
  6. ^ "Dua anggota polisi di Bali diusulkan untuk dipecat * karena melakukan kekerasan sewaktu memeriksa anak 12 tahun". Kompas. 8 Agustus 1980. 
  7. ^ "Sedang dirumuskan, pola pengamanan daerah Bali". Kompas. 28 Januari 1980. hlm. 8. 
  8. ^ "Kampanye di daerah: Jawa Timur paling aman - Berkat kesadaran masyarakat". Kompas. 26 April 1982. hlm. 1. 
  9. ^ "Operasi Gabungan Menumpas Kejahatan di Jawa Timur * 67 Penjahat Tertembak". Kompas. 18 Agustus 1982. hlm. 1. 
  10. ^ "Lagi, residivis menyerahkan diri *Kuantitas kejahatan di Jatim menurun drastis". Kompas. 12 November 1982. hlm. 8. 
  11. ^ "Menjemput Bandit di Jalan Pintas". Tempo. 18 Juni 1983. Diakses tanggal 5 Juli 2023. 
  12. ^ "Pelantikan Deputi Kapolri Baru"Perlu langganan berbayar. Kompas. 11 Desember 1982. hlm. 1. Diakses tanggal 21 September 2021. 
  13. ^ Apakah Soeharto pahlawan?. Bio Pustaka. 2008. hlm. 49. ISBN 978-602-8097-03-1. 
  14. ^ "Bintang Bhayangkara untuk Enam Pati Polri". Mimbar Kekaryaan (208). April 1988. hlm. 70. Diakses tanggal 28 Desember 2022.