Lompat ke isi

Pulau Bromo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k menambahkan pranala dalam
k menyederhanakan informasi
Baris 11: Baris 11:
Penduduk pulau ini awalnya didominasi oleh [[suku Bugis]], yang hanya membangun 15 rumah. Lambat laun, banyak penduduk dari luar pulau berdatangan ke pulau ini seiring perusahaan membangun [[pabrik]] pengolahan di pulau ini. Warga pulau ini lebih banyak sebagai [[petani]] dan buruh bangunan.<ref name=":0" />
Penduduk pulau ini awalnya didominasi oleh [[suku Bugis]], yang hanya membangun 15 rumah. Lambat laun, banyak penduduk dari luar pulau berdatangan ke pulau ini seiring perusahaan membangun [[pabrik]] pengolahan di pulau ini. Warga pulau ini lebih banyak sebagai [[petani]] dan buruh bangunan.<ref name=":0" />


Salah satu akses menuju ke Pulau Bromo adalah melalui penyeberangan [[kapal feri]] sekitar 30 menit dan [[jembatan gantung]], dimana jembatan gantung ini selesai dibangun pada tahun 2021 dengan lebar 15 meter dan panjang bentang utama 100 meter.<ref name=":1">{{Cite web|url=https://banjarmasin.tribunnews.com/2017/08/28/menengok-pulau-bromo-di-kota-banjarmasin-berpotensi-wisata-namun-minim-fasilitas|title=Menengok Pulau Bromo di Kota Banjarmasin, Berpotensi Wisata Namun Minim Fasilitas|website=Banjarmasin Post|language=id-ID|access-date=2019-11-05}}</ref><ref>{{Cite web|date=2021-01-04|title=Banjarmasin Resmikan Jembatan Antasan Pulau Bromo|url=https://republika.co.id/share/qmebqh463|website=Republika Online|language=id|access-date=2023-05-09}}</ref>
Salah satu akses menuju ke Pulau Bromo adalah melalui penyeberangan [[kapal feri]] sekitar 30 menit. Cara akses lainnya melalui [[jembatan gantung]] yang selesai dibangun pada tahun 2021 dengan lebar 15 meter dan panjang bentang utama 100 meter.<ref name=":1">{{Cite web|url=https://banjarmasin.tribunnews.com/2017/08/28/menengok-pulau-bromo-di-kota-banjarmasin-berpotensi-wisata-namun-minim-fasilitas|title=Menengok Pulau Bromo di Kota Banjarmasin, Berpotensi Wisata Namun Minim Fasilitas|website=Banjarmasin Post|language=id-ID|access-date=2019-11-05}}</ref><ref>{{Cite web|date=2021-01-04|title=Banjarmasin Resmikan Jembatan Antasan Pulau Bromo|url=https://republika.co.id/share/qmebqh463|website=Republika Online|language=id|access-date=2023-05-09}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 8 Juli 2023 03.50

Pulau Bromo
NegaraIndonesia
ProvinsiKalimantan Selatan
Luas0.94 km²
Populasi1.250 (2017)

Pulau Bromo adalah salah satu pulau yang berada di wilayah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Nama Bromo sendiri bermakna sungai kecil dalam bahasa Banjar.[1] Pulau dengan jumlah penduduk sebanyak 1.250 jiwa dari 750 KK diapit antara Sungai Martapura dan Sungai Barito. Memiliki empat RT yaitu 04, 05, 06, dan 07 di Kelurahan Mantuil, Kecamatan Banjarmasin Selatan. [2]

Penduduk pulau ini awalnya didominasi oleh suku Bugis, yang hanya membangun 15 rumah. Lambat laun, banyak penduduk dari luar pulau berdatangan ke pulau ini seiring perusahaan membangun pabrik pengolahan di pulau ini. Warga pulau ini lebih banyak sebagai petani dan buruh bangunan.[1]

Salah satu akses menuju ke Pulau Bromo adalah melalui penyeberangan kapal feri sekitar 30 menit. Cara akses lainnya melalui jembatan gantung yang selesai dibangun pada tahun 2021 dengan lebar 15 meter dan panjang bentang utama 100 meter.[2][3]

Referensi

  1. ^ a b Batubara, Rido Miduk Sugandi; Rusandi, Andi; Yusuf, Muhammad; Roroe, Pingkan Katharina; Sidqi, Muhandis; Sinaga, Simon Boyke; Solihin, Akhmad (2015). Kalimantan Selatan: Antara Laut Jawa dan Selat Makassar. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. hlm. 13–16. ISBN 978-979-709-854-4. 
  2. ^ a b "Menengok Pulau Bromo di Kota Banjarmasin, Berpotensi Wisata Namun Minim Fasilitas". Banjarmasin Post. Diakses tanggal 2019-11-05. 
  3. ^ "Banjarmasin Resmikan Jembatan Antasan Pulau Bromo". Republika Online. 2021-01-04. Diakses tanggal 2023-05-09. 

Pranala luar