Lompat ke isi

Indermasyah dari Suruaso: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rang Djambak (bicara | kontrib)
Lihat juga: Bagian dari pemeliharaan Kategori:Tokoh Minangkabau
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Nama daerah suruaso yang seharusnya Saruaso
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
Baris 39: Baris 39:


== Biografi ==
== Biografi ==
Munculnya nama Sultan Indermasyah ini, berdasarkan surat yang diterima ''regent'' [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]] di [[Padang]] dan Gubernur [[Belanda]] di [[Malaka]], dimulai sejak tahun 1670 dari yang menyebut sebagai ''raja Suruaso''<ref>SWK 1670 VOC 1272, ff. 1046r-v</ref> kemudian disusul surat pada tahun 1678, dan oleh ''Jacob Pits'' dirujuk kepada Yang Dipertuan Inderma,<ref>SWK 1678 VOC 1328 f, 781v-3r</ref> berdasarkan surat yang diterima pada tahun 1703, dari yang menyebut dirinya sebagai ''Indermasyah dari Suruaso'', dan mengaku ayahnya bernama [[Ahmadsyah dari Pagaruyung|Sultan Ahmadsyah]] putra dari ''Sultan Khalifatullah Indramasyah''.<ref>SWK 1703 VOC 1664, f. 117-18</ref>
Munculnya nama Sultan Indermasyah ini, berdasarkan surat yang diterima ''regent'' [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]] di [[Padang]] dan Gubernur [[Belanda]] di [[Malaka]], dimulai sejak tahun 1670 dari yang menyebut sebagai ''raja Saruaso''<ref>SWK 1670 VOC 1272, ff. 1046r-v</ref> kemudian disusul surat pada tahun 1678, dan oleh ''Jacob Pits'' dirujuk kepada Yang Dipertuan Inderma,<ref>SWK 1678 VOC 1328 f, 781v-3r</ref> berdasarkan surat yang diterima pada tahun 1703, dari yang menyebut dirinya sebagai ''Indermasyah dari Saruaso'', dan mengaku ayahnya bernama [[Ahmadsyah dari Pagaruyung|Sultan Ahmadsyah]] putra dari ''Sultan Khalifatullah Indramasyah''.<ref>SWK 1703 VOC 1664, f. 117-18</ref>


Kemungkinan Sultan Indermasyah naik tahta setelah meninggalnya [[Ahmadsyah dari Pagaruyung|Sultan Ahmadsyah]] pada tahun 1674,<ref name="Dobbin">{{cite book|last=Dobbin|first=C.E.|coauthors=|title=Islamic revivalism in a changing peasant economy: central Sumatra, 1784-1847|publisher=Curzon Press|year=1983|id=ISBN 0-7007-0155-9}}</ref> dan dari catatan Belanda juga mencatat pada tahun tersebut datang utusan dari [[Johor]] untuk mencari bantuan bagi raja [[Minangkabau]] berperang melawan raja [[Jambi]].<ref name="Andaya"/>
Kemungkinan Sultan Indermasyah naik tahta setelah meninggalnya [[Ahmadsyah dari Pagaruyung|Sultan Ahmadsyah]] pada tahun 1674,<ref name="Dobbin">{{cite book|last=Dobbin|first=C.E.|coauthors=|title=Islamic revivalism in a changing peasant economy: central Sumatra, 1784-1847|publisher=Curzon Press|year=1983|id=ISBN 0-7007-0155-9}}</ref> dan dari catatan Belanda juga mencatat pada tahun tersebut datang utusan dari [[Johor]] untuk mencari bantuan bagi raja [[Minangkabau]] berperang melawan raja [[Jambi]].<ref name="Andaya"/>

Revisi terkini sejak 18 April 2024 09.27

Indermasyah
Raja Alam Minangkabau
Berkuasa16741730
PendahuluSultan Ahmadsyah
Nama lengkap
Sultan Indermasyah
DinastiMauli

Yang Dipertuan Pagaruyung Raja Alam Indermasyah atau Sultan Indermasyah adalah raja alam Pagaruyung.

Munculnya nama Sultan Indermasyah ini, berdasarkan surat yang diterima regent VOC di Padang dan Gubernur Belanda di Malaka, dimulai sejak tahun 1670 dari yang menyebut sebagai raja Saruaso[1] kemudian disusul surat pada tahun 1678, dan oleh Jacob Pits dirujuk kepada Yang Dipertuan Inderma,[2] berdasarkan surat yang diterima pada tahun 1703, dari yang menyebut dirinya sebagai Indermasyah dari Saruaso, dan mengaku ayahnya bernama Sultan Ahmadsyah putra dari Sultan Khalifatullah Indramasyah.[3]

Kemungkinan Sultan Indermasyah naik tahta setelah meninggalnya Sultan Ahmadsyah pada tahun 1674,[4] dan dari catatan Belanda juga mencatat pada tahun tersebut datang utusan dari Johor untuk mencari bantuan bagi raja Minangkabau berperang melawan raja Jambi.[5]

Pada masa pemerintahan Sultan Indermasyah, pada tahun 1677 para perantau Minangkabau yang bermukim di Rembau, Sungai Ujong dan Naning, meminta kepada Yang Dipertuan Pagaruyung untuk dikirim raja bagi mereka dan waktu itu dikirim salah seorang kerabat raja yang bernama raja Ibrahim.[5]

Pada tahun 1716 Sultan Indermasyah mengutus saudaranya yang bernama Sultan Abdul Jalil untuk mewakili dirinya dalam menyelesaikan kesepakatan dagang dengan pihak VOC, pada awalnya pihak Belanda menolaknya, namun kemudian kembali datang surat dari Yang Dipertuan Pagaruyung, yang menegaskan status daripada Sultan Abdul Jalil tersebut.[6]

Keberadaan Sultan Indermasyah ini masih dapat diketahui berdasarkan korespondensinya dengan pihak Belanda merujuk surat yang diterima regent VOC pada tahun 1724, 1727, dan terakhir 1730.[7][8][9]

  1. ^ SWK 1670 VOC 1272, ff. 1046r-v
  2. ^ SWK 1678 VOC 1328 f, 781v-3r
  3. ^ SWK 1703 VOC 1664, f. 117-18
  4. ^ Dobbin, C.E. (1983). Islamic revivalism in a changing peasant economy: central Sumatra, 1784-1847. Curzon Press. ISBN 0-7007-0155-9. 
  5. ^ a b Andaya, L.Y. (1971). The Kingdom of Johor, 1641-1728: a study of economic and political developments in the Straits of Malacca. s.n. 
  6. ^ Coolhaas, W.P. (1964). "Generale Missiven der V.O.C.". Journal of Southeast Asian History. 2 (7). doi:10.1017/S0217781100003318. 
  7. ^ SWK 1725 VOC 2013, ff. 107-14
  8. ^ SWK 1728 VOC 2074, f. 117
  9. ^ SWK 1731 VOC 2164, f. 345

Lihat juga

[sunting | sunting sumber]
Didahului oleh:
Sultan Ahmadsyah
Yang Dipertuan Pagaruyung
1674 - 1730
Diteruskan oleh:
belum diketahui