Lompat ke isi

Samping: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wedagintung (bicara | kontrib)
k penambahan referensi
Tag: kemungkinan spam pranala VisualEditor
Dikembalikan ke revisi 23546984 oleh Haikal FK 1705 (bicara): -> rv WP:SPAM (🕵️‍♂️)
Tag: Pembatalan
Baris 1: Baris 1:
'''Samping''' ([[Kata lemes|lemes]]: '''''sinjang''''', [[Bahasa Badui|Badui]]: '''''lunas''''') adalah kain yang bercorak yang digunakan masyarakat hususnya masyarakat [[Sunda]]. Samping berbentuk seperti kain yang memanjang tanpa jahitan yang membentuk, [https://propertyday.id/kain-samping-batik/ samping] juga becorak, biasanya bercorak [[batik]] masyarakat [[Sunda]] telah mengenal samping dari zaman dahulu kala, karena terbukti dengan adanya dalam [[carita pantun]] [[lutung kasarung]]. Dalam [[carita pantun]] lutung kasarung diceritakan bagaimana wanita [[Sunda]] dulu berdandan dan menggunakan samping sebagai pakaian mereka sehari-hari.
'''Samping''' ([[Kata lemes|lemes]]: '''''sinjang''''', [[Bahasa Badui|Badui]]: '''''lunas''''') adalah kain yang bercorak yang digunakan masyarakat hususnya masyarakat [[Sunda]]. Samping berbentuk seperti kain yang memanjang tanpa jahitan yang membentuk, samping juga becorak, biasanya bercorak [[batik]] masyarakat [[Sunda]] telah mengenal samping dari zaman dahulu kala, karena terbukti dengan adanya dalam [[carita pantun]] [[lutung kasarung]]. Dalam [[carita pantun]] lutung kasarung diceritakan bagaimana wanita [[Sunda]] dulu berdandan dan menggunakan samping sebagai pakaian mereka sehari-hari.


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 10 Juli 2023 09.44

Samping (lemes: sinjang, Badui: lunas) adalah kain yang bercorak yang digunakan masyarakat hususnya masyarakat Sunda. Samping berbentuk seperti kain yang memanjang tanpa jahitan yang membentuk, samping juga becorak, biasanya bercorak batik masyarakat Sunda telah mengenal samping dari zaman dahulu kala, karena terbukti dengan adanya dalam carita pantun lutung kasarung. Dalam carita pantun lutung kasarung diceritakan bagaimana wanita Sunda dulu berdandan dan menggunakan samping sebagai pakaian mereka sehari-hari.

Referensi

  • R.A Darnadibrata, .Kamus Basa Sunda. Kiblat 2006. Bandung.