Lompat ke isi

Lembaga Sandi Negara: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 20: Baris 20:


Intelijen Komunikasi adalah kegiatan intelijen yang memanfaatkan hasil kripanalisa dalam gerakannya. Selain itu, kegiatan intelijen komunikasi juga memperoleh informasi dan perkiraan intelijen dari hasil analisa lalu lintas komunikasi atau disebut juga ''Traffic Analysis''. Kegiatan intelijen komunikasi dapat dilakukan dengan menggunakan satelit sebagai sarana untuk memonitor dan mengumpulkan informasi dan bisa juga dengan menggunakan sejumlah antena penyadap dengan kekuatan besar. Sebagai contoh adalah proyek Eselon (Echelon Project P 415) yang dikembangkan oleh NSA sejak tahun 1980. Ini merupakan proyek intelijen komunikasi berskala raksasa yang melibatkan banyak institusi intelijen lintas negara, di antaranya Inggris (GCHQ); Australia (DSD), Kanada (GCE) dan beberapa negara lain. Beberapa satelit mata-mata disebar pada orbit tertentu di atas kawasan negara yang ingin disadap. Sementara di permukaan bumi, hasil sadapan tersebut diterima di beberapa pusat penyadapan, dengan pusat penerimanya adalah di Menwith Hill, Yorkshire, Inggris. Sistem ini ditujukan untuk memonitor dan menyadap semua komunikasi di seluruh dunia. Termasuk dalam proyek ini adalah pembangunan stasiun penyadapan (''Listening Station'') di Shoall Bay, Darwin dan di Geraldston, Kojarena. Yang pertama terletak di Australia Utara, di mana penyadapannya diarahkan ke wilayah Nusa Tenggara Timur, Papua dan wilayah timur Indonesia. Sedangkan yang terletak di Geraldston, Kojarena, Australia Barat, diarahkan ke wilayah P. Jawa, Sumatra dan Indonesia bagian tengah dan barat. Sementara hasil penyadapan kedua Listening Station tadi dikirimkan ke pusat penyadapan dan analisa milik ''Defence Signal Department'' (DSD) yang terletak di titik pusat wilayah Australia, di gurun Alice Spring.
Intelijen Komunikasi adalah kegiatan intelijen yang memanfaatkan hasil kripanalisa dalam gerakannya. Selain itu, kegiatan intelijen komunikasi juga memperoleh informasi dan perkiraan intelijen dari hasil analisa lalu lintas komunikasi atau disebut juga ''Traffic Analysis''. Kegiatan intelijen komunikasi dapat dilakukan dengan menggunakan satelit sebagai sarana untuk memonitor dan mengumpulkan informasi dan bisa juga dengan menggunakan sejumlah antena penyadap dengan kekuatan besar. Sebagai contoh adalah proyek Eselon (Echelon Project P 415) yang dikembangkan oleh NSA sejak tahun 1980. Ini merupakan proyek intelijen komunikasi berskala raksasa yang melibatkan banyak institusi intelijen lintas negara, di antaranya Inggris (GCHQ); Australia (DSD), Kanada (GCE) dan beberapa negara lain. Beberapa satelit mata-mata disebar pada orbit tertentu di atas kawasan negara yang ingin disadap. Sementara di permukaan bumi, hasil sadapan tersebut diterima di beberapa pusat penyadapan, dengan pusat penerimanya adalah di Menwith Hill, Yorkshire, Inggris. Sistem ini ditujukan untuk memonitor dan menyadap semua komunikasi di seluruh dunia. Termasuk dalam proyek ini adalah pembangunan stasiun penyadapan (''Listening Station'') di Shoall Bay, Darwin dan di Geraldston, Kojarena. Yang pertama terletak di Australia Utara, di mana penyadapannya diarahkan ke wilayah Nusa Tenggara Timur, Papua dan wilayah timur Indonesia. Sedangkan yang terletak di Geraldston, Kojarena, Australia Barat, diarahkan ke wilayah P. Jawa, Sumatra dan Indonesia bagian tengah dan barat. Sementara hasil penyadapan kedua Listening Station tadi dikirimkan ke pusat penyadapan dan analisa milik ''Defence Signal Department'' (DSD) yang terletak di titik pusat wilayah Australia, di gurun Alice Spring.

Begitu besarnya peran Intelijen Sinyal / Intelijen Komunikasi ini sampai-sampai seorang Direktur badan intelijen sinyak milik Rusia (FAPSI), pernah mengatakan bahwa informasi yang diperoleh melalui aktifitas SIGINT mengkontribusi lebih dari 80% informasi intelijen. Sebagai tambahan, David Kahn, penulis buku tentang persandian berjudul "THE CODEBREAKERS", dalam suatu wawancara TV mengatakan bahwa informasi dari kegiatan intelijen komunikasi lebih bisa diandalkan, karena langsung keluar dari mulut orang (target operasi) yang disadap.





Revisi per 3 Agustus 2009 09.04

Lembaga Sandi Negara adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen di Indonesia yang bergerak di bidang pengamanan informasi rahasia negara. Lembaga ini didirikan pada tanggal 4 April 1946. Institusi ini pertama kali diketuai oleh Mayor Jenderal dr. Roebiono Kertopati, seorang dokter kepresidenan RI pada masa presiden Soekarno. Lembaga ini sekarang dipimpin oleh Mayor Jenderal TNI Wirjono Budiharso.

Selain memiliki tugas mengamankan informasi rahasia negara, Lembaga Sandi Negara (disingkat Lemsaneg) juga memiliki tugas lain, yaitu memperoleh informasi melalui analisa informasi rahasia pihak asing. Informasi tersebut biasanya diperoleh dengan melakukan kegiatan intelijen sinyal. Kegiatan memperoleh informasi asing tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan salah satu fungsi intelijen, yaitu fungsi penyelidikan.

Lembaga Sandi Negara atau disingkat Lemsaneg atau diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris menjadi National Crypto Agency adalah institusi pemerintah Republik Indonesia yang secara resmi menjadi pengelola persandian dan rahasia negara.

Di negara-negara besar seperti Amerika Serikat, badan pemerintah yang menangani tugas intelijen sinyal adalah NSA, singkatan dari National Security Agency. NSA ini sedikit berbeda dengan CIA, di mana CIA menitik-beratkan tugas dan fungsinya kepada HUMINT (Human Intelligence) atau intelijen manusia, sementara NSA pada SIGINT seperti disebutkan di atas. Kedua badan intelijen tersebut tidak saling tumpang tindih, malah mereka saling bekerja sama untuk menutupi kekurangan masing-masing. Oleh Kongres Amerika, NSA memperoleh anggaran jauh lebih besar dari pada CIA karena NSA lebih banyak menggunakan perangkat serta teknologi yang sangat mahal didukung oleh personil yang berkualitas.

Struktur Organisasi Lemsaneg dicatat dalam lembaran negara berupa Keputusan Presiden (keppres) RI no. 103 tahun 2001. Menurut keppres ini, Lemsaneg dikepalai oleh seorang kepala Lemsaneg yang dibantu oleh tiga orang deputi dan seorang sekretaris utama. Kepala Lemsaneg bertanggung jawab langsung kepada Presiden Indonesia.

Para Kepala Lemsaneg dari awal berdirinya adalah:

  1. Mayor Jenderal TNI (purn) dr. Roebiono Kertopati : 1946 – 1984 (pendiri)
  2. Laksamana Muda TNI (purn) Soebardo : 1986 – 1998
  3. Laksanama Muda TNI (purn) B. O. Hutagalung : 1998 – 2002
  4. Mayor Jenderal TNI H. Nachrowi Ramli, SE : 2002 – 2008
  5. Mayor Jenderal TNI Wirjono Budiharso, SIP : 2009 - sekarang


Persandian Dalam Intelijen Komunikasi

Intelijen Komunikasi adalah kegiatan intelijen yang memanfaatkan hasil kripanalisa dalam gerakannya. Selain itu, kegiatan intelijen komunikasi juga memperoleh informasi dan perkiraan intelijen dari hasil analisa lalu lintas komunikasi atau disebut juga Traffic Analysis. Kegiatan intelijen komunikasi dapat dilakukan dengan menggunakan satelit sebagai sarana untuk memonitor dan mengumpulkan informasi dan bisa juga dengan menggunakan sejumlah antena penyadap dengan kekuatan besar. Sebagai contoh adalah proyek Eselon (Echelon Project P 415) yang dikembangkan oleh NSA sejak tahun 1980. Ini merupakan proyek intelijen komunikasi berskala raksasa yang melibatkan banyak institusi intelijen lintas negara, di antaranya Inggris (GCHQ); Australia (DSD), Kanada (GCE) dan beberapa negara lain. Beberapa satelit mata-mata disebar pada orbit tertentu di atas kawasan negara yang ingin disadap. Sementara di permukaan bumi, hasil sadapan tersebut diterima di beberapa pusat penyadapan, dengan pusat penerimanya adalah di Menwith Hill, Yorkshire, Inggris. Sistem ini ditujukan untuk memonitor dan menyadap semua komunikasi di seluruh dunia. Termasuk dalam proyek ini adalah pembangunan stasiun penyadapan (Listening Station) di Shoall Bay, Darwin dan di Geraldston, Kojarena. Yang pertama terletak di Australia Utara, di mana penyadapannya diarahkan ke wilayah Nusa Tenggara Timur, Papua dan wilayah timur Indonesia. Sedangkan yang terletak di Geraldston, Kojarena, Australia Barat, diarahkan ke wilayah P. Jawa, Sumatra dan Indonesia bagian tengah dan barat. Sementara hasil penyadapan kedua Listening Station tadi dikirimkan ke pusat penyadapan dan analisa milik Defence Signal Department (DSD) yang terletak di titik pusat wilayah Australia, di gurun Alice Spring.

Begitu besarnya peran Intelijen Sinyal / Intelijen Komunikasi ini sampai-sampai seorang Direktur badan intelijen sinyak milik Rusia (FAPSI), pernah mengatakan bahwa informasi yang diperoleh melalui aktifitas SIGINT mengkontribusi lebih dari 80% informasi intelijen. Sebagai tambahan, David Kahn, penulis buku tentang persandian berjudul "THE CODEBREAKERS", dalam suatu wawancara TV mengatakan bahwa informasi dari kegiatan intelijen komunikasi lebih bisa diandalkan, karena langsung keluar dari mulut orang (target operasi) yang disadap.


Lihat pula