Juru Bicara Presiden Republik Indonesia: Perbedaan antara revisi
Tag: Pembatalan |
k Bot: Mengganti kategori yang dialihkan Jabatan di pemerintahan menjadi Pejabat pemerintah |
||
Baris 139: | Baris 139: | ||
[[Kategori:Presiden]] |
[[Kategori:Presiden]] |
||
[[Kategori: |
[[Kategori:Pejabat pemerintah]] |
Revisi terkini sejak 19 Agustus 2024 13.15
Juru Bicara Presiden Republik Indonesia | |
---|---|
Petahana Lowong sejak 26 Agustus 2021 | |
Sekretariat Kabinet | |
Ditunjuk oleh | Presiden Republik Indonesia |
Juru Bicara Presiden Republik Indonesia merupakan sebuah posisi dalam staf Presiden Republik Indonesia yang bertindak untuk menyampaikan komentar dan keterangan atas nama Presiden.
Posisi
[sunting | sunting sumber]Juru Bicara Presiden merupakan satu dari empat belas Staf Khusus Presiden yang diatur oleh Pasal 18 ayat (2) Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2012 tentang Utusan Khusus Presiden, Staf Khusus Presiden, dan Staf Khusus Wakil Presiden.
Juru Bicara Presiden bertanggungjawab langsung kepada Presiden, namun secara administratif kepada Sekretaris Kabinet.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Di Indonesia, juru bicara presiden muncul pada era Presiden Abdurrahman Wahid yang waktu itu beranggotakan Wimar Witoelar (Ketua), Adhie Massardi, Yahya Cholil Staquf, dan Wahyu Muryadi. Pada era Megawati Soekarnoputri, posisi juru bicara ini tidak begitu jelas. Memang ada Pramono Anung, Sutjipto, Roy B.B. Janis dan Bambang Kesowo yang kerap mengeluarkan komentar, mengatasnamakan Megawati. Namun, komentar mereka kadang-kadang saling bertabrakan. Pengganti Megawati, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memiliki juru bicara kepresidenan yang beranggotakan Andi Mallarangeng, Dino Patti Djalal, dan Julian Aldrin Pasha. Pada awalnya Presiden Joko Widodo tidak memiliki juru bicara namun pada 12 Januari 2016 Presiden Jokowi mengangkat Johan Budi sebagai Juru Bicara Kepresidenan yang disebutnya sebagai Staf Khusus Komunikasi Presiden.
Daftar
[sunting | sunting sumber]No | Foto | Nama | Kabinet | Mulai menjabat | Selesai menjabat | Nomenklatur jabatan |
---|---|---|---|---|---|---|
Sukarjo Wiryopranoto | Juru Bicara Negara | |||||
Moerdiono | Menteri Sekretaris Negara | |||||
Saadillah Mursjid | Menteri Sekretaris Negara | |||||
Dewi Fortuna Anwar | Asisten Menteri Sekretaris Negara | |||||
Wimar Witoelar (Ketua) | ||||||
Adhie Massardi | ||||||
Yahya Cholil Staquf | ||||||
Wahyu Muryadi | ||||||
Andi Mallarangeng | ||||||
Dino Patti Djalal | ||||||
Dino Patti Djalal | ||||||
Julian Aldrin Pasha | ||||||
Johan Budi | Staf Khusus Komunikasi Presiden | |||||
Fadjroel Rachman | Staf Khusus Komunikasi Presiden | |||||