Lompat ke isi

Ayam KUB: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Membuat artikel baru
Tag: tanpa kategori [ * ] VisualEditor
 
Maulana.AN (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{Kembangkan}}

'''Ayam KUB''' (Kampung Unggul Balitbangtan) merupakan rumpun baru [[ayam]] lokal hasil dari inovasi penelitian oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) yang bertempat di [[Ciawi, Bogor|Ciawi]], [[Kota Bogor|Bogor]]. <ref>{{Cite journal|last=Suryana|date=2017-08-23|title=Development of KUB Chicken in South Kalimantan|url=http://medpub.litbang.pertanian.go.id/index.php/wartazoa/article/view/1303|journal=WARTAZOA. Indonesian Bulletin of Animal and Veterinary Sciences|language=id|volume=27|issue=1|pages=45–52|doi=10.14334/wartazoa.v27i1.1303|issn=2354-6832}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Mayora|first=Windara Insan, dkk|date=April 2018|title=Performa Ayam KUB (Kampung Unggul Balitnak) Periode Starter pada Pemberian Ransum dengan Protein Kasar yang Berbeda|journal=Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan|volume=2|issue=2598-3067|pages=26-31}}</ref> Ayam KUB memiliki keunggulan dalam hal menghasilkan lebih banyak telur, pertumbuhan yang lebih konsisten, waktu tumbuh yang relatif cepat, serta penggunaan pakan yang lebih efisien dibandingkan dengan ayam kampung biasa. <ref>{{Cite journal|last=Mayora|first=Widara Insan, dkk|date=April 2018|title=Performa Ayam KUB (Kampung Unggul Balitnak) Periode Starter pada Pemberian Ransum dengan Protein Kasar yang Berbeda|journal=Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan|volume=2|issue=2598-3067|pages=26-31}}</ref>
'''Ayam KUB''' (Kampung Unggul Balitbangtan) merupakan rumpun baru [[ayam]] lokal hasil dari inovasi penelitian oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) yang bertempat di [[Ciawi, Bogor|Ciawi]], [[Kota Bogor|Bogor]]. <ref>{{Cite journal|last=Suryana|date=2017-08-23|title=Development of KUB Chicken in South Kalimantan|url=http://medpub.litbang.pertanian.go.id/index.php/wartazoa/article/view/1303|journal=WARTAZOA. Indonesian Bulletin of Animal and Veterinary Sciences|language=id|volume=27|issue=1|pages=45–52|doi=10.14334/wartazoa.v27i1.1303|issn=2354-6832}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Mayora|first=Windara Insan, dkk|date=April 2018|title=Performa Ayam KUB (Kampung Unggul Balitnak) Periode Starter pada Pemberian Ransum dengan Protein Kasar yang Berbeda|journal=Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan|volume=2|issue=2598-3067|pages=26-31}}</ref> Ayam KUB memiliki keunggulan dalam hal menghasilkan lebih banyak telur, pertumbuhan yang lebih konsisten, waktu tumbuh yang relatif cepat, serta penggunaan pakan yang lebih efisien dibandingkan dengan ayam kampung biasa. <ref>{{Cite journal|last=Mayora|first=Widara Insan, dkk|date=April 2018|title=Performa Ayam KUB (Kampung Unggul Balitnak) Periode Starter pada Pemberian Ransum dengan Protein Kasar yang Berbeda|journal=Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan|volume=2|issue=2598-3067|pages=26-31}}</ref>



Revisi per 13 September 2023 16.47

Ayam KUB (Kampung Unggul Balitbangtan) merupakan rumpun baru ayam lokal hasil dari inovasi penelitian oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) yang bertempat di Ciawi, Bogor. [1][2] Ayam KUB memiliki keunggulan dalam hal menghasilkan lebih banyak telur, pertumbuhan yang lebih konsisten, waktu tumbuh yang relatif cepat, serta penggunaan pakan yang lebih efisien dibandingkan dengan ayam kampung biasa. [3]

Referensi

  1. ^ Suryana (2017-08-23). "Development of KUB Chicken in South Kalimantan". WARTAZOA. Indonesian Bulletin of Animal and Veterinary Sciences. 27 (1): 45–52. doi:10.14334/wartazoa.v27i1.1303. ISSN 2354-6832. 
  2. ^ Mayora, Windara Insan, dkk (April 2018). "Performa Ayam KUB (Kampung Unggul Balitnak) Periode Starter pada Pemberian Ransum dengan Protein Kasar yang Berbeda". Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan. 2 (2598-3067): 26–31. 
  3. ^ Mayora, Widara Insan, dkk (April 2018). "Performa Ayam KUB (Kampung Unggul Balitnak) Periode Starter pada Pemberian Ransum dengan Protein Kasar yang Berbeda". Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan. 2 (2598-3067): 26–31.