Kepemimpinan Kedua Mahathir Mohamad (2018-2020): Perbedaan antara revisi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 20: | Baris 20: | ||
Pemerintahnya memulai reformasi, mengatasi korupsi, dan bertujuan untuk memperkuat ekonomi negara. Salah satu fokus utamanya adalah penyelidikan skandal 1MDB. Mahathir juga berupaya memperbaiki hubungan dengan negara-negara tetangga dan melakukan berbagai perjalanan internasional. Selain itu, pemerintahannya fokus pada penanganan masalah lingkungan dan mempromosikan pembangunan berkelanjutan. Ia mengundurkan diri pada Februari 2020 di tengah [[Krisis politik Malaysia 2020–2022|krisis politik]]. |
Pemerintahnya memulai reformasi, mengatasi korupsi, dan bertujuan untuk memperkuat ekonomi negara. Salah satu fokus utamanya adalah penyelidikan skandal 1MDB. Mahathir juga berupaya memperbaiki hubungan dengan negara-negara tetangga dan melakukan berbagai perjalanan internasional. Selain itu, pemerintahannya fokus pada penanganan masalah lingkungan dan mempromosikan pembangunan berkelanjutan. Ia mengundurkan diri pada Februari 2020 di tengah [[Krisis politik Malaysia 2020–2022|krisis politik]]. |
||
==Pemilihan umum 2018== |
|||
{{main|Pemilihan umum Malaysia 2018}} |
|||
Pada pemilihan umum Mei 2018, koalisi Mahathir, [[Pakatan Harapan]], mencapai kemenangan bersejarah dengan mengalahkan koalisi [[Barisan Nasional (Malaysia)|Barisan Nasional]] yang telah berkuasa selama lebih dari 60 tahun.<ref>{{Cite web |date=2018-05-10 |title=Malaysia’s Mahathir Mohamad to Become World's Oldest Leader |url=https://time.com/5272113/mahathir-mohamad-defeats-najib-razak-malaysia-2018-election/ |access-date= |website=Time |language=en}}</ref><ref>{{Cite news |date=2018-05-09 |title=Malaysia election: Opposition scores historic victory |language=en-GB |work=BBC News |url=https://www.bbc.com/news/world-asia-44036178 |access-date=}}</ref> Saat usianya 92 tahun, Mahathir menjadi Perdana Menteri tertua di dunia.<ref>{{Cite web |last=Daniele |first=Euan McKirdy, Marc Lourdes, Ushar |date=2018-05-10 |title=Malaysia's Mahathir Mohamad is now the world's oldest leader |url=https://www.cnn.com/2018/05/10/asia/malaysia-election-mahathir-victory-intl/index.html |access-date= |website=CNN |language=en}}</ref><ref>{{Cite web |date=2018-05-11 |title=Oldest Prime Minister records as Mahathir bin Mohamad becomes Malaysia’s leader aged 92 |url=https://www.guinnessworldrecords.com/news/2018/5/oldest-prime-minister-records-as-mahathir-bin-mohamad-becomes-malaysias-leader-a-525206 |access-date= |website=Guinness World Records |language=en-gb}}</ref> Para pemilih, yang dipicu oleh kemarahan atas skandal multi-miliar dolar di [[1Malaysia Development Berhad]] (1MDB) dan meningkatnya biaya hidup, mencampakkan [[Najib Razak]] dan koalisinya yang sudah lama berkuasa dalam pemilihan umum.<ref>{{Cite news |date=2018-06-22 |title=Najib's 1MDB denials unbelievable, says Malaysia's Mahathir |language=en |work=Reuters |url=https://www.reuters.com/article/us-malaysia-politics-najib-idUSKBN1JI0C8 |access-date=}}</ref> Najib menyatakan bahwa dia menerima keinginan rakyat.<ref>{{Cite news |date=2018-05-10 |title=Malaysia's Najib says will accept verdict of people, leaves decision on PM to king |language=en |work=Reuters |url=https://www.reuters.com/article/us-malaysia-election-najib-idUSKBN1IB0CN |access-date=}}</ref><ref>{{Cite web |agency=Agence France-Presse |date=2018-05-10 |title=Malaysia's Najib 'accepts verdict of the people' after shock election loss |url=https://www.thenationalnews.com/world/asia/malaysia-s-najib-accepts-verdict-of-the-people-after-shock-election-loss-1.728969 |access-date= |website=The National |language=en}}</ref> Pada pukul 10 malam, Mahathir secara resmi dilantik sebagai perdana menteri.<ref>{{Cite news |last=Chief |first=Shannon Teoh Malaysia Bureau |last2=Lumpur |first2=Trinna Leong Malaysia Correspondent In Kuala |date=2018-05-11 |title=Mahathir sworn in as Malaysia's 7th Prime Minister |language=en |work=The Straits Times |url=https://www.straitstimes.com/asia/se-asia/mahathir-sworn-in-as-malaysias-7th-prime-minister |access-date= |issn=0585-3923}}</ref> |
|||
Selama konferensi pers pertamanya pada malam bersejarah itu, Mahathir ditanya apakah ada tindakan yang akan diambil terhadap Najib, pemimpin BN, ia menjawab, "Kami, Pakatan Harapan, tidak ingin membalas dendam. Kami hanya ingin memulihkan supremasi hukum".<ref>{{Cite web |last=Alhadjri |first=Alyaa |date=2018-05-10 |title=Harapan gov't will not seek 'revenge' on Najib, says Dr M |url=https://www.malaysiakini.com/news/423993 |access-date= |website=Malaysiakini}}</ref><ref>{{Cite web |date=2018-05-10 |title=After stunning victory, Malaysian leader Mahathir says he only ‘wants to restore the rule of law’ |url=https://www.arabnews.com/node/1299846/amp |access-date= |website=Arab News |language=en}}</ref> Ia mengumumkan rencana pemerintah untuk menghapuskan pajak barang dan jasa yang sangat disengketakan yang diperkenalkan pada tahun 2015 dan undang-undang "berita palsu" baru-baru <ref>{{Cite web |last=Yedroudj |first=Latifa |date=2018-05-10 |title=Malaysia election: Mahathir Mohamad declares he has a clear mandate |url=https://www.express.co.uk/news/world/957697/malaysia-elections-government-mahathir-mohamad-najib-razak-barisan-nasional-malaysia-news |access-date= |website=Express.co.uk |language=en}}</ref> |
|||
Pada 15 Mei 2018, Mahathir mengatakan bahwa ia mungkin tetap menjadi perdana menteri hingga dua tahun dan akan terus memainkan peran di balik layar bahkan setelah ia mengundurkan diri.<ref>{{Cite web |date=2018-05-15 |title=Mahathir says may stay as PM for 1-2 years |url=https://www.nst.com.my/news/nation/2018/05/369687/mahathir-says-may-stay-pm-1-2-years |website=New Straits Times}}</ref> |
|||
==Lihat pula== |
==Lihat pula== |
||
*[[Daftar kunjungan kenegaraan Mahathir Mohamad masa kedua]] |
*[[Daftar kunjungan kenegaraan Mahathir Mohamad masa kedua]] |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
Revisi per 26 Desember 2023 13.34
Kepemimpinan Kedua Mahathir Mohamad 10 Mei 2018 – 24 Februari 2020 | |
Penguasa monarki | |
---|---|
Mahathir Mohamad | |
Kabinet | Kabinet Ketujuh Mahathir |
Partai | PH–Bersatu |
Pengganti Petahana | |
Kursi | Seri Perdana |
Pengganti Petahana | |
|
Kepemimpinan Kedua Mahathir Mohamad sebagai Perdana Menteri Malaysia, yang berlangsung dari tahun 2018 hingga 2020, ditandai oleh beberapa perkembangan dan peristiwa penting. Setelah sebelumnya memimpin negara ini dari tahun 1981 hingga 2003, Mahathir kembali dari masa pensiunnya sebagai respons terhadap skandal 1MDB. Ia memimpin koalisi oposisi Pakatan Harapan meraih kemenangan dalam pemilihan umum 2018, mengalahkan Barisan Nasional dan perdana menteri Najib Razak.
Pemerintahnya memulai reformasi, mengatasi korupsi, dan bertujuan untuk memperkuat ekonomi negara. Salah satu fokus utamanya adalah penyelidikan skandal 1MDB. Mahathir juga berupaya memperbaiki hubungan dengan negara-negara tetangga dan melakukan berbagai perjalanan internasional. Selain itu, pemerintahannya fokus pada penanganan masalah lingkungan dan mempromosikan pembangunan berkelanjutan. Ia mengundurkan diri pada Februari 2020 di tengah krisis politik.
Pemilihan umum 2018
Pada pemilihan umum Mei 2018, koalisi Mahathir, Pakatan Harapan, mencapai kemenangan bersejarah dengan mengalahkan koalisi Barisan Nasional yang telah berkuasa selama lebih dari 60 tahun.[1][2] Saat usianya 92 tahun, Mahathir menjadi Perdana Menteri tertua di dunia.[3][4] Para pemilih, yang dipicu oleh kemarahan atas skandal multi-miliar dolar di 1Malaysia Development Berhad (1MDB) dan meningkatnya biaya hidup, mencampakkan Najib Razak dan koalisinya yang sudah lama berkuasa dalam pemilihan umum.[5] Najib menyatakan bahwa dia menerima keinginan rakyat.[6][7] Pada pukul 10 malam, Mahathir secara resmi dilantik sebagai perdana menteri.[8]
Selama konferensi pers pertamanya pada malam bersejarah itu, Mahathir ditanya apakah ada tindakan yang akan diambil terhadap Najib, pemimpin BN, ia menjawab, "Kami, Pakatan Harapan, tidak ingin membalas dendam. Kami hanya ingin memulihkan supremasi hukum".[9][10] Ia mengumumkan rencana pemerintah untuk menghapuskan pajak barang dan jasa yang sangat disengketakan yang diperkenalkan pada tahun 2015 dan undang-undang "berita palsu" baru-baru [11]
Pada 15 Mei 2018, Mahathir mengatakan bahwa ia mungkin tetap menjadi perdana menteri hingga dua tahun dan akan terus memainkan peran di balik layar bahkan setelah ia mengundurkan diri.[12]
Lihat pula
Referensi
- ^ "Malaysia's Mahathir Mohamad to Become World's Oldest Leader". Time (dalam bahasa Inggris). 2018-05-10.
- ^ "Malaysia election: Opposition scores historic victory". BBC News (dalam bahasa Inggris). 2018-05-09.
- ^ Daniele, Euan McKirdy, Marc Lourdes, Ushar (2018-05-10). "Malaysia's Mahathir Mohamad is now the world's oldest leader". CNN (dalam bahasa Inggris).
- ^ "Oldest Prime Minister records as Mahathir bin Mohamad becomes Malaysia's leader aged 92". Guinness World Records (dalam bahasa Inggris). 2018-05-11.
- ^ "Najib's 1MDB denials unbelievable, says Malaysia's Mahathir". Reuters (dalam bahasa Inggris). 2018-06-22.
- ^ "Malaysia's Najib says will accept verdict of people, leaves decision on PM to king". Reuters (dalam bahasa Inggris). 2018-05-10.
- ^ "Malaysia's Najib 'accepts verdict of the people' after shock election loss". The National (dalam bahasa Inggris). Agence France-Presse. 2018-05-10.
- ^ Chief, Shannon Teoh Malaysia Bureau; Lumpur, Trinna Leong Malaysia Correspondent In Kuala (2018-05-11). "Mahathir sworn in as Malaysia's 7th Prime Minister". The Straits Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0585-3923.
- ^ Alhadjri, Alyaa (2018-05-10). "Harapan gov't will not seek 'revenge' on Najib, says Dr M". Malaysiakini.
- ^ "After stunning victory, Malaysian leader Mahathir says he only 'wants to restore the rule of law'". Arab News (dalam bahasa Inggris). 2018-05-10.
- ^ Yedroudj, Latifa (2018-05-10). "Malaysia election: Mahathir Mohamad declares he has a clear mandate". Express.co.uk (dalam bahasa Inggris).
- ^ "Mahathir says may stay as PM for 1-2 years". New Straits Times. 2018-05-15.